23

1.3K 55 0
                                        

Beri aku Vote ya

23.00 Malam di Ruang Kerja

Sean kini sedang memeriksa berkas- berkas milik perusahaan di ruang kerjanya. Terjadi beberapa masalah kecil di perusahaan yang harus ia tangani langsung. Sepertinya malam ini dia harus begadang lagi, tinggal satu berkas yang harus dia cari solusinya.

Tidak ada yang tahu mengenai apa yang dilakukan Sean ini. Secara diam-diam dia bangun di tengah malam. Berjalan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara yang bisa saja membangunkan tidur sang istri. Di ruang kerja Sean, tidak ada CCTV sehingga apa yang dilakukannya saat ini tidak diketahui oleh orang rumah.

Tak terasa waktu menunjukan pukul satu pagi namun, dia tetap fokus pada kegiatannya.

Sean menghela napas pelan. "Beres.. " lalu melepas kacamata kerjanya dan menutup laptop. Sudah jam tiga pagi ternyata. Ia kembali ke kamar dengan langkah pelan. Karena tenggorokan nya terasa sakit, Sean pun meminum segelas air yang tersedia di nakas. Setelah itu barulah dia tidur sembari memeluk sang istri. Rasanya dia baru memejamkan mata sebentar, kenapa sekarang sudah pagi saja.

"Morning Hubby" ucap Sharai melihat Sean bangun.

Terlihat Sharai sudah tampil rapih dan wangi.

"Morning Sweetheart" balas Sean dan menggeliatkan tubuhnya.

"Mau langsung mandi?" tanya Sharai.

Sean megangguk dan dia turun dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi. Setelah sang suami masuk ke kamar mandi, Sharai pun mulai merapikan tempat tidur mereka.

Dua puluh menit berlalu, Sean sudah tampil rapi dengan pakaian kerjanya. Dia menyusul Istrinya yang lebih dulu pergi ke ruang makan.

Sampai di ruang makan. Dia berjalan ke arah Sharai dan memeluknya dari belakang. Sharai yang sedang memotong buah-buahan teperanjat kaget. Tapi, dia tidak protes dan membiarkan Sean memeluknya.

Sharai mengelus tangan Sean yang berada di atas perutnya. "Aku udah selesai. Kita ke meja makan yu" ajaknya.

"Heem" Sean mengangguk di pundak Sharai lalu melepas pelukan.

Mereka berjalan bersama sambil membawa piring berisi potongan buah-buahan di kedua tangannya.

"Simmons dimana Ra?" tanya Oma yang melihat kursi putranya kosong.

"Lagi nerima telepon Mah" jawab Mami.

Oma mengangguk. 2 menit kemudian Daddy datang. Karena semua sudah berada di meja makan. Sarapan pun dimulai.

Ditengah sarapan tiba-tiba Sean terbatuk. Dia menutup mulutnya kesamping.

"You okkey?" tanya Sharai khawatir, ia menepuk pelan punggung Sean.

"Ya, i'm okkey" jawab Sean yang masih terbatuk.

Sharai berhenti dari kegiatan makan nya dan berucap. "Aku buatin madu hangat ya"

Belum sempat Sean menjawab. Sharai sudah lebih dulu pergi ke dapur.

Sean kembali terbatuk.

"Jangan sembunyikan apapun dari kami!" ucap Opa tegas melihat kearah sang cucu. Dia yakin cucunya sedang menyembunyikan sesuatu.

Sean menggeleng. "Tidak ada. Semua baik-baik saja Opa" ucapnya dengan  ekspresi meyakinkan.

"Baiklah" putus Opa. Ia akan mencari tahu apa yang sedang disembunyikan cucunya ini.

Sharai datang dengan secangkir madu hangat. "Ini.. Minum dulu" ucapnya.

Sean menerima cangkir tersebut dan mulai meminumnya. Tenggorokannya kini terasa lebih enak kan.

se complètent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang