Beri aku Vote ya ☺
Tak terasa hari ini adalah pernikahan Sean dan Sharai. Setelah satu bulan disibukan dengan semua persiapan. Sesuai adat di keluarga, pasangan pengantin tidak boleh bertemu dan bertukar kabar selama tiga hari sehingga membuat Sean tantrum lantaran tidak bisa bertemu dengan Sharai.
Keluarga Rodriguez baru saja pergi menuju tempat pernikahan. Sean terlihat gugup padahal dia sudah menghapal kalimat ijab qobul selama seharian namun, sekarang pikirannya kalut. "Relax Sean...relax" ucapnya dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka sampai di tempat. Mereka berjalan beriringan masuk kedalam aula, disambut oleh kerluarga Walton. Ijab qobul dimulai.
"Saya terima nikah dan kawinnya.... dengan mahar yang telah disebut....." ucap Sean dengan pasih dan lancar
Mereka yang hadir tersenyum senang. Sharai sendiri yang mendengar Sean berhasil mengucapkan ijab qobul luar biasa merasa senang, sekarang dia resmi menjadi istri Sean.
Sharai didampingi Papa dan Momy menuju Sean. Sean melihat Sharai dengan mata berkaca-kaca, betapa beruntungnya ia bisa mendapatkan seorang perempuan cantik yang mau menerima dirinya apa adanya. Siap hidup bersama di keadaan suka, duka dan mau menua bersama.
Sean mengulurkan tangan begitu Sharai ada di depannya, digenggam dengan erat menuju kursi pelaminan. Mereka berjalan bersama melihatkan senyum manis pada tamu yang hadir.
Selanjutnya sesi foto dan bersapa dengan para tamu.
"Selamat Broo" ucap Kendrik bertos dengan Sean.
"Sekarang kalo tidur yang dipeluk bukan guling lagi tapi istri chahaha" goda Devon.
Sean tersenyum "Thanks udah dateng Bro. Bener aja lo Dev" akunya.
"Cantik bener istri Lo" ucap Kina, teman Sean sekaligus istri Kendrik.
"Pastilah, pilihan Gue gitu loh" seru Sean dengan bangga.
Sharai yang mendengar tersenyum malu.
"Kapan-kapan kita liburan bareng lah. Udah lama gak kumpul" ucap Devon.
"Siap lah, nanti Gue kabarin. Kalian makan gih mumpung gratis" canda Sean.
Mereka tersenyum mengerti lalu pergi ke tempat hidangan.
"Temen Kamu orangnya pada ramah ya" ucap Sharai dan dibalas anggukan oleh Sean.
Acara pernikahan berjalan dengan lancar sekarang waktunya mereka istirahat. Keluarga besar Rodriguez dan Walton malam ini akan menginap di hotel untuk menghabiskan waktu bersama pengantin sebelum mereka pergi honeymoon selama sebulan.
★★
Di kamar
Melihat Sean tiduran di kursi Sharai berucap "Sayang kamu mau mandi apa mau makan dulu?"
Sean membuka matanya "Aku mau mandi dulu"
"Okke. Aku siapin bajunya ya" Sharai pun membuka koper dan mengambil pakaian mereka.
"Iya Sayang " ucap Sean lalu pergi ke kamar mandi.
Tak lama, mereka telah selesai dengan kegiatannya kemudian segera turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama.
"Ini obatnya" ucap Sharai memberi kan obat pada Sean.
Sean tersenyum "Makasih" ucapnya.
"Yang sekarang apa-apa bakal diingetin istri nihh" goda Clark pada sang adik.
"Clark, jangan usil sama Sean..nanti dia marah, kita yang repot" lanjut Daddy yang juga sama menggoda sang anak.
Merasa semakin di pojokan Sean memeluk Sharai dan membenamkan wajahnya di pundak Sharai.
"Marahin mereka..." adunya.
Mereka tersenyum melihat tingkah Sean. Sharai sendiri baru tahu jika Sean bisa bersikap selucu ini. Sharai membalas pelukan Sean, mengelus rambut hitam legam sang suami. Mereka melanjutkan obrolan sambil menonton TV. Sean masih pada posisi nyamannya sampai dia mengantuk dan berakhir tertidur dalam posisi duduk dipelukan Sharai.
Merasa tidak ada pergerakan dari Sean, Sharai pun mencoba melihat wajah suaminya dan ternyata sudah tertidur dalam posisi yang nampak kurang nyaman "Sayang... wake up. Kita pindah ke kamar ya" ucapnya.
Sharai mengelus pipi Sean "Sayang..." Tak ada respon.
Daddy yang melihat Sean tidak bangun juga berinisiatif mengangkat tubuh sang anak ke kamar.
"Biar Daddy gendong Sean ke kamar kalian ya" ucapnya.
"Iya Daddy" angguk Sharai.
Sharai memberikan ruang untuk ayah mertuanya menggendong Sean ke kamar. Sampai dikamar Sharai segera menyelimuti Sean dan berucap terimakasih pada Daddy.
"Good night honey" ucapnya sambil mengecup kepala Sean. Ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur di dekatnya. Memeluk Sean dan mulai menyelami alam mimpi.
★★
Sean menikmati wajah cantik Sharai yang masih tidur. Pemandangan yang akan selalu dia lihat setiap hari ketika bangun tidur.
Sharai terbangun "Mmm.." menyipit kan matanya.
"Morning" sapa Sean lalu mengecup kening Sharai.
"Morning to. Kamu udah bangun dari kapan?" tanya Sharai setelah sadar sepenuhnya.
"Maybe, 20 menit yang lalu" jawab Sean.
"Kok gak bangunin aku?"
"Sengaja hehe. Ohh ya semalam perasaan Aku ketiduran di ruang TV deh"
"Iya, Kamu semalam emang ketiduran Aku coba bangunin gak bangun juga. Yaudah, Daddy gendong kamu deh ke kamar"
"Hahh! Aku di gendong Daddy?" tanya Sean memastikan.
"Heem" Sharai mengangukan kepala.
"Wahh, image Aku di depan keluarga Kamu jadi gak baik dong. Kaya anak kecil aja Aku" kesal Sean.
"Gak sayang. Mereka malah lucu liat kamu digendong Daddy" ucap Sharai tersenyum mengingat kejadian semalam.
"Aku malu Yang..." ucap Sean lalu membenamkan kepalanya ke bantal.
Sharai menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya.
Terimakasih sudah baca
![](https://img.wattpad.com/cover/348519497-288-k192210.jpg)