Beri aku Vote ya ☺
Sore menjelang malam. Sebentar lagi bulan dan bintang akan muncul, dan Sharai masih harus berada di rumah sakit sampai besok pagi. Saat ini dia ditemani Momy sedangkan Sean dan Papa sedang berbincang di luar.
"Momy tahu Aku di rumah sakit dari siapa?" tanya Sharai lalu menerima suapan dari sang ibu. Ia memakan buah potong yang dibuat Momy tadi dirumah.
"Dari Rio. Untung Momy telepon dia, kalo gak Momy gak akan tahu kalo Kamu masuk rumah sakit" jawabnya.
"Kenapa Momy telepon Rio?"
"Momy khawatir banget sama Kamu. Nelpon Sean gak diangkat Kamu juga sama. Ya Momy makin khawatir kan. Terus Papa bilang, coba telepon Rio"
Sharai menganguk paham.
"Mami Zaylee udah kalian kasih tahu?" tanya Momy sembari membereskan alat makan.
"Ohh iya Mom, kayanya belum deh soalnya dari tadi Aku gak liat Mas Sean pegang ponsel"
Bertepatan dengan ucapan itu Sean datang. "Kata Mami sebentar lagi mereka sampai, Sayang"
"Ohh, Kamu udah kasih kabar ke Mami?"
Sean mengangguk. Dia berjalan ke ranjang lalu mengecup kening istri nya.
"Mau makan sesuatu gak?" tanyanya. Barusan dia dapat ilmu baru dari Papa. Jika Istri sedang hamil harus sering ditanya mengenai keadaan dan keinginannya.
"Mmm.. gak. Mau Kamu duduk disini aja" Sharai menepuk tempat kosong disampingnya.
Dengan senang hati Sean menuruti keinginan istrinya. Dia mengelus pelan kepala Sharai yang bersandar dipundaknya. Sedangkan Sharai fokus pada tayangan film di layar TV yang memperlihatkan tayangan kartun anak kecil. Elusan lembut dari Sean membuat Sharai mengantuk dan berakhir tertidur.
"Se, Princess nya tidur tuh" beritahu Papa pada Sean.
Sean menoleh dan benar saja istrinya sudah tertidur. Perlahan dia melepas tangan Sharai yang memeluknya erat, namun tidak berhasil. Bukannya melepaskan, istrinya itu malah mempererat pelukan. Alhasil Sean tidak bisa melepaskan diri.
"Papa benerin bed nya ya"
"Iya Pa, makasih"
"Kamu juga ikut tidur, dari tadi belum ada istirahat. Tenang saja kalo Daddy datang, ada Kita disini"
Sean mengangguk. Benar apa kata Papa, dia harus ikut tidur, tubuhnya sudah merasa lelah. Sejak tadi dia belum istirahat. Sean pun menutup matanya menyelami alam mimpi.
★★
08.00 Malam di Ruang Rawat
Keluarga Rodriguez sudah tiba. Kedua nya menyambut mereka, mengatakan bahwa Sharai dan Sean sedang tidur.
Saat ini mereka berada diruang santai khusus.
"Kenapa Sha bisa masuk rumah sakit Mil?" tanya Mami.
"Kecapean sama kurang cairan Ra. Pagi tadi dia sempat muntah dirumah tapi tetap ngeyel pengen kerja. Terus katanya tadi juga waktu makan siang muntah lagi" jelas Momy. Sean sudah menceritakan apa yang terjadi pada nya.
Mami melongo. "Muntah-muntah?" tanyanya, memastikan apa yang ada dipikiran.
Momy Zwetta mengangguk.
"Apa jangan-jangan Sha lagi hamil?" tebak Mami.
Mommy Zwetta mengangguk senyum dan menunjukan foto hasil USG.
"Hah.. " mereka terkejut.
Ekspresinya berubah menjadi senang luar biasa. Saling pandang, tersenyum bahagia.
