Beri aku Vote ya ☺
3 Hari Kemudian
Sembuh dari epilepsi adalah suatu perjalanan yang amat panjang serta memerlukan perawatan yang baik. Dengan bantuan dokter dan dukungan keluarga, kesembuhan merupakan hal yang mungkin. Perawatan dan pengobatan secara rutin sesuai petunjuk dokter adalah kunci sembuh dari penyakit epilepsi dan Sean melakukan semua prosedur itu dengan konsisten.
Saat ini, Sean sedang memegang map berisi hasil tes nya tiga hari yang lalu. Disana tertulis bahwa semua aktivitas listrik atau frekuensi gelombang di kepalanya bergerak dengan normal dan stabil. Artinya sekarang Sean sudah sembuh dan terbebas dari penyakit epilepsi.
Akhirnya ia terlepas dari obat-obatan penunjang hidup yang dulu harus ia minum setiap hari. Tidak akan ada lagi jadwal chek up rutin ke Dokter Neurology. Sekarang ia bisa kembali melakukan aktivitas dengan lebih mudah tanpa rasa takut. Tubuhnya sudah lebih terasa baik dan bugar secara umum. Semua terasa lebih ringan dan hatinya tenang.
"Tetap jaga kesehatan mu Sean. Saya turut senang dengan hasil nya" ucap Dokter Louis lalu memeluk Sean. Ia menganggap Sean adalah putranya.
"Sekarang kita tidak akan sering bertemu lagi ya. Saya senang sekali" ucap Dokter Hilton juga memeluk Sean. Maksudnya, ia senang karena mulai sekarang pasiennya ini tidak akan sesering dulu datang ke sini untuk chek up.
Sean tersenyum. "Terimakasih banyak atas bantuan Dokter selama ini"
"Itu sudah menjadi tugas kami Sean. Selebihnya Tuhan yang menentukan"
Sean mengangguk lalu berpamitan pada mereka. Sebagai bentuk rasa syukur atas kesembuhannya ia segera mengirim pesan pada Rio untuk membuat acara amal di panti asuhan.
"Sean udah boleh nyetir berarti Kak?"
"Boleh Dek, asalkan hati-hati. Tubuh kamu ini dalam tahap penyesuaian jadi kamu harus melakukan aktivitas secara perlahan. Jangan karena kamu sudah sembuh kamu bisa seenaknya aja melakukan apapun" jawab Clark yang sedang menyetir.
Sean mengangguk mengerti.
Sesuai keinginan Sean yang meminta pada keluarganya bahwa hanya Clark yang boleh mengantarnya mengambil hasil tes ke rumah sakit. Ia takut hasil tes nya tidak sesuai dengan keinginan mereka. Jadi jika itu terjadi biarkan dirinya dan sang kakak yang lebih dulu mengetahuinya.
"Pasti kamu mau cepet-cepet ajak Sharai sama Saba main ya" tambah Clark dengan nada usil.
Sean tersenyum lebar. "Iya Kak, udah dari lama pengen main bertiga aja. Road trip pakai mobil gitu"
"Okke boleh, tapi tetap jangan sampai kecapean ya. Harus bisa membatasi"
"Siap Kak"
"Kak Davis sama Kak Elliot sampai kapan tugas di LA?"
Ya, Davis dan Elliot sedang ada tugas ke rumah sakit lain. Setelah kemarin selesai memeriksa Sean.
"Besok juga selesai, kenapa Dek?"
"Sean mau traktir mereka termasuk Kakak juga sih. Ini sebagai bentuk terimakasih karena kalian selalu membantu dan mendukung Sean selama sakit. Meskipun itu tidak sebanding dengan pengorbanan kalian selama ini. Cuma yaa Sean ingin balas budi aja"
"Dek disini yang berjuang, berkorban untuk kesembuhan kamu bukan cuma kita. Tapi, peran diri kamu sendiri yang paling banyak berjuang. Kita hanya perantara dari Tuhan sebagai Dokter yang diberi kelebihan bisa mengurangi rasa sakit kamu dengan obat-obatan sementara kamu yang merasakan sakitnya. Kamu tahu saat-saat bahagia kami merawat kamu yaitu ketika kamu bisa bertahan saat kambuh dan bisa bertahan melawan penyakit ini sampai sembuh. You so forceful. Jadi, jangan merasa tidak enak pada kami ya" ucap Clark sembari mengacak pelan rambut adiknya.
