40

1.2K 45 0
                                        

Beri aku Vote ya

Altair Saba Favian Rodriguez Young memiliki arti anak laki-laki yang sangat gagah, berani, tangguh, pandai, sangat menarik dan dapat dimengerti. Nama yang diberikan Sean pada putra nya tak ayal sebagai bentuk do'a agar putra mereka memiliki cerminan sifat dan sikap sesuai dengan arti dari namanya.

Sekarang umur putra mereka sudah menginjak usia satu tahun, kemarin dia baru berulang tahun. Perayaan pesta tentu diadakan begitu mewah namun, hanya orang tertentu yang menghadiri acara ulang tahun putra nya. Di hari yang sama mereka juga mengadakan acara ulang tahun di panti asuhan, hanya saja mereka tidak ikut hadir disana.

 Di hari yang sama mereka juga mengadakan acara ulang tahun di panti asuhan, hanya saja mereka tidak ikut hadir disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ternyata menjadi seorang ayah sangat menyenangkan. Di setiap hari banyak hal baru yang ia lakukan, terutama saat diawal-awal setelah kelahiran putranya. Sean begitu gesit dan sigap ketika sang anak menangis tengah malam, tidak nyaman dengan posisi nya dsb. Menjadi suami yang sigap membantu sang istri, dia tidak mau istrinya kelelahan. Sebisa mungkin juga Sean menyeimbangkan antara proses penyembuhan penyakitnya dengan aktivitas merawat putra mereka. Meskipun sudah satu tahun epilepsinya tidak kambuh, dia harus tetap menjaga pola makan, tidur dan pikiran juga minum obat yang teratur sampai waktu yang telah di tentukan.

"Baby, say Daddy"

"C'mon... say Dad-dy"

"Dyu dyuuu hi,hi,hi"

Sean tertawa. "Bukan dyu, dyu tapi Dad-dy, Daddy"

"Hababah babah blrublru" Saba malah berceloteh bukan mengulangi ucapan sang ayah.

"Apa itu? Daddy gak ngerti" Sean mencium bertubi-tubi perut sang anak.

Baby Saba nampak tertawa karena geli.

"Bu bu bu bubu bu" celoteh Baby Saba melihat sang ibu baru saja masuk ke kamar, duduk di dekatnya. Bibirnya bergerak seperti sedang menyusui, dia memberi sinyal lapar dan ingin segera makan.

Sharai sudah paham dengan tingkah sang anak ketika ingin menyusu. "Baby udah lapar ya, ayo kita makan" ucapnya sambil memberi ASI pada sang anak. Seperti biasa saat Sharai menyusui putranya, Sean selalu asik mengusap anggota tubuh anaknya dari mulai telapak kaki, tangan, lengan dsb.

"Sayang, kamu ganti baju dulu gih. Sebentar lagi sarapan" perintahnya disela kegiatan. Suaminya ini belum memakai pakaian kantor, dia masih mengenakan kaos lengan pendek dan celana selutut.

"Okkke sayang" Sean menyempatkan diri untuk mengecup kening dan dua pipi sang istri. Untung saja mata Baby Saba tertutup, ia sedang menikmati waktu makannya.

 Untung saja mata Baby Saba tertutup, ia sedang menikmati waktu makannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
se complètent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang