Beri aku Vote ya ☺Mendengar suara teriakan, Sharai pun segera pergi ke lantai atas, dia takut terjadi sesuatu dan benar saja!. Hal pertama yang dilihat adalah Sean yang terbaring di lantai dan tubuhnya nampak tremor hebat. Ia juga melihat Kakaknya, Davis dan Evans sedang menangani Sean.
Sharai sangat terkejut! Ini pertama kalinya ia melihat penyakit Sean kambuh. Begitu menyakitkan melihat bagaimana tubuh Sean menghentak dan tremor. Ia sampai menangis melihatnya.
Sharai belum berani mendekat ini, terlalu mengejutkan untuknya sampai badan Sean berhenti menghentak dan memberi respon pun ia tetap diam di tempat memperhatikan setiap adegan yang terjadi. Seseorang menepuk pundaknya sehingga membuat ia tersadar dan melihat Sean yang sudah dibawa Kak Davis masuk ke kamar ia, segera ikut masuk kesana.
Di kamar, Sean langsung diperiksa Elliot. Di sampingnya ada Davis yang setia menenangkan Sean, mengelus tangan adiknya.
Davis melihat keberadaan Sharai ia berucap "Sha..". Mendengar nama sang kekasih disebut, perlahan Sean membuka matanya.
Melihat Kakaknya selesai melakukan pemeriksaan, Sharai pun kemudian mendekat ke ranjang yang mana disana ada Sean dalam kondisi terbaring lemah. Davis dan Elliot yang mengerti bahwa mereka butuh waktu berdua pun memilih pergi ke luar.
"You okke Honey?" tanya Sharai sambil memegang tangan Sean, dan mengecupnya dengan lembut.
"Ya...why you cry?" tanya Sean sangat pelan.
"No ini...tadi aku kelilipan" elaknya.
"You lie me. Kamu udah..lihat aku kambuh kan? Itu hal memalukan untuk dilihat. I hate this" ucapnya memalingkan wajah.
"Hei... Do you remember what i say to you. If i accept everything what you have. So don't worry. Aku lebih suka kalo Kamu mau berbagi rasa itu sama aku. I'm here for you" Sharai mengelus pelan kepala Sean.
"Sekarang kamu istirahat ya, Aku disini" tambahnya, membenarkan letak selimut Sean sampai dada.
"How about dinner? keadaan Aku buat dinner semua orang terganggu" tanya Sean yang tubuhnya masih merasa lemas.
Sharai menggeleng "Jangan khawatir. Kesehatan Kamu lebih penting dari pada dinner, dinner bisa kita lakuin kapan-kapan lagi. Sekarang Kamu istirahat, baca do'a dan pejamin mata" ucapnya.
Sean yang merasa mulai mengantuk karena efek suntikan yang di beri Elliot tadi perlahan tertidur, dia menjawab ucapan Sharai dengan gumanan "Mmm....".
Sharai tetap menemani Sean hingga tertidur nyenyak. Kemudian Daddy masuk dan memaksanya untuk ikut makan malam terlebih dulu bersama yang lain biar ia yang menjaga Sean.
★★
Sharai pergi ke ruang makan dan melihat Mami sedang di tenangkan oleh Kak Anya. Oma dan Opa tidak ada di rumah karena mereka sedang memiliki urusan diluar dan untuk Clark ia, baru saja pulang.
Sharai menghampiri Mami dan ikut memeluknya. Tangis Mami perlahan mereda "Mami selalu gak bisa nahan air mata kalo Sean udah kambuh" ucapnya kembali menjatuhkan air mata. Saat ini Sharai hanya bisa menenangkan calon ibu mertuanya dengan pelukan dan elusan supaya merasa lebih tenang.
Pada akhirnya mereka tetap melakukan makan malam bersama meskipun dengan pikiran dan perasaan yang tak karuan.
Waktu menunjukan pukul 20.00 malam masih tersisa satu jam lagi untuk Sharai pulang. Saat ini dia sedang berada di ruang keluarga.
