11

1.7K 71 1
                                        

Beri aku Vote ya 


Hubungan Sean dan Sharai semakin dekat mereka sering bertukar kabar, melakukan janji temu dan lain-lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hubungan Sean dan Sharai semakin dekat mereka sering bertukar kabar, melakukan janji temu dan lain-lain.

"Sayang, obatnya udah di minum?" teriak Mami di dapur.

"Udah Mam" sahut Sean, mendatangi Mami.

"Hari ini, mau makan siang bareng Sha lagi?" tanya Mami.

Sean menggelengkan kepalanya"Gak Mam"

"Lohh..kenapa? biasanya juga suka makan bareng" heran Mami.

"Makan siang barengnya di ganti sama makan malam. Nanti Sha, Sean suruh makan di sini"

"Beneran sayang! Asik dong, Mami udah kangen banget sama caman" girangnya.

Sean mengernyit mendengar kosa kata aneh yang diucapkan sang ibu "Caman?" tanyanya.

Mami mengangguk "Iya caman. Calon -mantu" ejanya.

Sean melongo "Mami aneh-aneh aja deh.. Orang baru juga tiga hari lalu ketemu"

"Iya, kan itu tiga hari lalu Sayang dan sekarang Mami udah kangen Sha lagi"

Sean hanya manggut-manggut saja "Ya, iya tuan putri"

Tiba-tiba Daddy datang "Ehhh...itu tuan putri Daddy ya Son. Kamu kan udah punya Sha" ucapnya.

"Sha kan gak ada disini Dad. Lagian, sama anak sendiri aja cemburuan"

"Ettss! harus dong. Kamu tahukan sekarang udah banyak kasus anak suka sama ibunya"

"Gak gitu juga konsepnya kali, segala dicurigain"

"Udah-udah! kok pada berantem sihh. Mending sekarang kalian berangkat" lerai Mami. Pusing dia kalo anak ke duanya dan sang suami mulai adu mulut. Pecah sudah kepalanya.

"Ya Mam/Sayang" ucap mereka.

"Hati-hati dijalan" Mami memeluk Daddy dan Sean. Yang lainnya sudah berangakat lebih dulu.


                                 ★★




                                 ★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10.00 di Kantor Sean

Sean sedang melakukan meeting, dia memperhatikan persentasi dari klien nya dengan seksama. Dua jam berlalu meeting pun selesai, sekarang saatnya memasuki waktu makan siang.

"Tn. Sean, ada kiriman makan siang dari Bu Sharai" ucap Rio.

"Ohh ya..baik terimakasih Rio"

"Sama-sama Tn."

Sean membuka bekal siang dari sang kekasih. Seperti biasa, setiap hari ada saja menu baru atau sedikit di modif yang mana sudah Sharai sesuaikan dengan diet ketogenik yang sedang di jalaninya. Makanan buatan kekasih nya selalu enak sampai dia makan dengan lahap dan ketagihan. Sebelum melahap makanannya Sean lebih dulu menghubungi Sharai.

Panggilan VC tersambung "Sayang.... kok tumben gak ngabarin dulu mau kirim makan siang?" tanya Sean lalu mulai mengunyah makanannya.

"Kalo bilang dulu sama kamu nanti, pasti gak bakal di ijinin. Soalnya kamu pasti bilang kayak gini 'gak usah nanti, repot lagi' gitu kan?" jawab Sharai mempraktekan apa yang selalu di ucapkan Sean ketika ia hendak mengirim makanan dan mengabarinya lebih dulu.

Sean terkekeh pelan "Tahu aja kamu"

"Ya iya lah! Rasanya enak gak? Itu menu baru yang aku buat"

"Enak. Makanan buatan kamu selalu enak dan cocok dilidah Aku, makasih ya" tutur Sean.

"Sama-sama. Dihabisin yaa jangan lupa mi-num-o-bat" tekannya.

Sean mengangguk "Ohorait, Tn. Putri"

"Nanti malam aku berangkat sama Kak Elliot soalnya, dia juga mau ke rumah kamu. Bilangnya sih mau ngobrol sama Kak Davis" ucap Sharai.

"Ohh okke, tadinya akau mau jemput Kamu"

"Jangan! Lagian kamu juga pasti cape baru beres kerja terus jemput Aku" cegahnya. Ia tidak mau Sean sampai kelelahan karena dirinya. "Yaudah, sekarang kamu fokus makan lagi" lanjutnya.

"Iya, sampai ketemu nanti malam"

"Iya Sayang by" mereka melambaikan tangan, menyudahi kegiatan VC.

Setelah memutus panggilan telepon Sean segera menghabiskan makanan, dia harus bersiap-siap untuk meeting selanjutnya.















Terimakasih sudah baca  😊

se complètent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang