.
.
.
Matthew serta Selena membawa adiknya ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi mereka.serta Yoona yang ikut mengantar mereka.
syukurnya Glory tidak mengalami banyak luka tapi berbeda dengan Fidelya yang mendapatkan banyak luka membuat nya harus menjalani rawat inap di RS tersebut.
Selena langsung menghampiri adiknya dan bertanya bagaimana keadaan nya sekarang.
"udah agak mendingan" jawab Glory.
wajah Glory terlihat sangat murung membuat Selena semakin khawatir kepada nya.
sampai di saat Glory mulai berani berbicara, ia menceritakan mengenai kejadian apa yang dia alami dan
"Chloe gak salah sama sekali"
ia menekankan kalimat tersebut."jadi aku mau kak Matthew minta maaf sama Chloe!!" kata Glory dengan tegas.
Matthew seketika langsung menatap Glory dengan tatapan serius.
tapi tidak mengatakan sepatah katapun.tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan nya Fidelya.
Matthew dan Reagan langsung masuk ke dalam ruangannya Fidelya dan melihat adiknya yang sudah sadar dan tengah duduk sambil mengamati sekelilingnya.Fidelya menoleh melihat kedua kakaknya yang tampak sangat khawatir kepadanya, ia tersenyum seolah kejadian yang di timpanya tidak pernah terjadi.
senyum polos dari Fidelya membuat Reagan langsung memeluk erat adiknya tersebut, ia menahan air matanya karena ini bukanlah sesuatu yang pertama kali terjadi.
yah... Fidelya sering masuk rumah sakit akibat berkelahi.Matthew menghela nafas lega menatap adiknya
"bisanya bikin orang khawatir aja" ucapnya."maaf kak" jawab Fidelya dengan wajah murungnya.
Matthew dan Reagan hanya menatap wajah murung adiknya tersebut sampai saat Matthew berani berbicara.
"lain kali mundur aja kalau orang nya ada banyak, jangan malah maju " ucap Matthew."tenang Lya kakak mu ini akan membalas dendam kepada mereka " ucap Reagan.
Fidelya tersenyum
"gak usah lah ini kan karena aku jadi nanti aku beresin sendiri " ucapnya."aku mau istirahat dulu"
Fidelya kembali berbaring, kakak kakaknya hanya menatapnya sejenak dan keluar.
tak lama setelah Matthew dan Reagan keluar, Fidelya kembali membuka mata.
menatap sekeliling yang tampak familiar, melihat tangannya yang ter-impus membuat nya semakin familiar.
"kalian gak datang lagi?"
"salahku"
.
.
.
Aurora masih saja terfokus pada komputernya, walaupun Chloe masih berada di sampingnya dengan perasaan yang sangat amat bosan, dia hanya berbaring tetapi sesekali menatap Aurora."lu gak capek? dari tadi natap komputer terus" ucap Chloe.
"gak, kalau orang yang gue cari udah ketemu gue bakalan langsung berhenti" sahut nya.
"ishh, eh gimana kalau kita jenguk Fidelya? " ajak Chloe.
"jenguk? lihat noh kepala sama pipi kita sama sama luka, jadi kita gak usah jenguk aja sekalian" ucap Aurora.
"ck, biarin aelah sekalian lu cari udara segar" bujuk Chloe.
Aurora menatap Chloe sejenak dan akhirnya menyetujui ajakan Chloe untuk menjenguk Fidelya.
mereka pergi menjenguk Fidelya di antar oleh sopir Aurora, saat melewati ruang tamu Aurora sempat eye contact dengan ibunya tapi melihat ibunya yang memalingkan wajah membuat dirinya sangat sakit hati.
Aurora mencoba untuk tidak menghiraukannya dan tetap dalam ekspresi dingin nya, ia masuk ke dalam mobil dan diikuti oleh Chloe.
.
.
.
setelah beberapa menit berlalu, akhirnya mereka hampir sampai di rumah sakit tempat Fidelya di rawat."pernah kepikiran gak sih? kita sering pergi ke rumah sakit?" ucap Chloe.
"Rumah sakit udah kayak suatu hal yang harus kita kunjungi, kalau gak ngunjungin rumah sakit kek ada yang kurang ya kan?" lanjut Chloe.
"dah, urusan author itu " sahut Aurora.
Aurora menatap jendela mobil dan melihat mobil serta motor lain yang berlalu lalang, melihat toko mochi langganan Fidelya.
"pak, berhenti di depan sebentar ya" ucapnya.
sopir nya langsung saja menghentikan mobilnya tepat di depan toko mochi tersebut, Aurora turun dari mobil dan diikuti oleh Chloe.
dia membeli mochi kesukaan Fidelya.
Aurora telah selesai membeli mochi tersebut dan berjalan menuju mobilnya lagi.
namun pandangan nya tertuju kepada salah seorang bapak-bapak yang memakai baju lusuh tengah melamun di depan lampu merah.
"gue ke sana dulu" ucapnya.
Aurora pergi menghampiri bapak-bapak tersebut, sedang kan Chloe hanya menatapnya dari kejauhan.
"pak" panggil nya dengan suara yang lemah lembut membuat pak tua tersebut sontak menatap mata Aurora.
sorot mata yang dingin serta bola mata merah membuat raut wajah Aurora semakin mencekam, tapi hal tersebut tersingkir kan oleh senyum manis yang di tunjukkan olehnya.
"pak, ini di jalan raya hati hati kalau ada truk atau kendaraan lain yang lewat nanti bahaya, kan kalau bapak m*t* kasian anak bapak nanggung semuanya sendiri" ujarnya.
pak tua itu kembali menatap Aurora dengan tatapan terkejut mundur beberapa langkah dan pergi meninggalkan Aurora tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Aurora yang melihat hal tersebut langsung kembali ke setelan awalnya, yaitu tatapan yang dingin serta wajah yang ketus.
ia berjalan ke arah mobil dan kembali menemui Chloe.
"tumben" ucap Chloe.
Aurora mengabaikan perkataan Chloe dan masuk ke dalam mobil.
Chloe menatap Aurora dan memunculkan seringai kecilnya, yah dia melihat Aurora menyeringai layaknya villain yang baru saja menyelesaikan misinya.
.
.
.
setelah perjalanan yang tak begitu lama akhirnya mereka sampai di rumah sakit tempat Fidelya di rawat.Aurora dan Chloe langsung masuk dan di arahkan ke kamar Fidelya.
saat masuk terdapat Glory yang tengah menyuapi Fidelya.
"gak ada rasanya" ucap Fidelya."nih gue bawa yang ada rasanya" ucap Aurora yang mengulurkan mochi kepada Fidelya.
Fidelya tampak senang dengan kehadiran temannya begitu pula dengan Glory.
Chloe hanya terdiam, namun Glory dapat melihat bahwa Chloe sedang bersedih, ia berjalan menghampiri temannya tersebut.
"diem aja dari tadi" ucap Glory sembari menggenggam tangan Chloe.
"maaf" ucap lirih Chloe.
Glory tersenyum manis menatapnya.
"bukan salah mu kok" ucapnyaChloe membalas senyum Glory.
mereka berempat tersenyum satu sama lain.
.
.
.kejadian yang tak diinginkan terjadi pada waktu yang sama, dimana Chloe yang harus memilih antara temannya atau ibunya.
tapi ia tetap berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan tenang, karena jika ia mengulangi kesalahan yang serupa ia tidak tau apa yang harus dia lakukan.
kembalinya Yoona juga cukup mengguncang bagi nya, tapi kenapa dia terlihat biasa saja?
yah... tidak penting, itu adalah
MASA LALU.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/344630810-288-k342113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret My Life
Teen Fiction"b*r*ngs*k setelah semua yang lo lakuin lo masih gak mau ngaku?!" "gue gak pantes bahagia ya?" "kalian benar... gue yang salah!! semuanya salah gue!!" "berisik!! gue takut " . . sesuai dengan judulnya "REGRET MY LIFE" mereka memiliki banyak peny...