chapter 12 : villa Anderson

25 11 0
                                    

Villa yang bernama Anderson tersebut terlihat sangat mewah dan elegan, membuat Glory serta Fidelya berbinar-binar berbeda dengan Aurora serta Chloe yang tampak biasa aja.

Mereka pergi ke kamar yang sudah mereka sewa.

Sesampainya mereka beristirahat terlebih dahulu karena perjalanan yang lama membuat badan mereka pegal-pegal.

"Capek" keluh Chloe dan menidurkan badannya.

"Aelah duduk aja capek" sahut Fidelya padahal dirinya juga capek.

Glory merenggangkan tubuhnya menatap sekeliling kamar mereka yang memiliki dua tempat tidur serta terdapat balkon dengan kolam renang di bawahnya.

Aurora baru saja memesan makanan untuk mereka berempat dan pergi ke balkon memandangi kolam renang tanpa berekspresi sedikit pun.

Chloe yang melihat Aurora memandangi kolam renang langsung saja menghampiri nya.
"Lagi lihat apa sih? Serius amat" ucap Chloe menepuk pundak Aurora.

Aurora hanya melihatnya sesaat dan kembali memandangi kolam renang tapi... karena kehadiran Chloe dia tidak dapat menahan air matanya.

Air matanya menetes akan tetapi dia tidak menunjukkan ekspresi apapun tapi air mata nya terus saja menetes.

Chloe langsung saja memeluknya Glory dan Fidelya mengikuti dari belakang dan mulai memeluk erat tubuh Aurora.

Aurora tersenyum karena teman temannya memeluknya tapi air mata terus mengalir.

Terjadilah hening akan tetapi mereka masih memeluk Aurora yang terus menerus meneteskan air mata tanpa terdapat suara sesenggukan atau apapun itu.

Di luar kamar terdapat seorang pelayan yang mengirimkan makanan yang sudah di pesan oleh Aurora.
"Permisi, ini makanan nya di bawa masuk apa di taruh sini saja?" Tanya pelayan tersebut.

Glory melepaskan pelukannya dan berjalan menuju pintu untuk menemui pelayan dan langsung mengambil makanannya.
"Terimakasih" ucap Glory dan kembali masuk.

Ia menaruh makanan nya dengan rapi serta menyiapkan untuk mereka berempat, ia mengambil tisu dan mendekati wajah Aurora.

Glory mulai menyeka air mata Aurora dengan tisu yang dia bawa.
"Tidak apa-apa, menangis lah jika itu membuat mu tenang" ucap Glory disertai senyuman lembutnya menjadi pemecah suasana.

Chloe dan Fidelya mulai melepaskan pelukannya setelah melihat senyuman Glory dan mulai menatap Aurora.

"Kalau ada masalah cerita okey? Kita selalu ada disini" ucap Fidelya menepuk pundak Aurora.

Chloe hanya diam dan menatap mereka dengan senyuman karena dulu hanya dia sendiri yang menenangkan Aurora tapi sekarang ada Fidelya dan Glory juga membuat Chloe merasa senang dan tersenyum lebar.

Aurora mulai berhenti menangis dan menyeka air matanya sendiri, dia tersenyum menatap teman temannya.
"Terimakasih" ucap Aurora dengan wajah yang sembab akibat menangis.

Semuanya tersenyum menatap satu sama lain.

"Makanannya udah sampai, makan sekarang atau nanti?" Tanya Glory.

"Sekarang aja nanti dingin, setelah ini katanya mau renang " sahut Aurora.

Mereka memutuskan untuk makan bersama terlebih dahulu, mereka maka seperti biasa dan bercerita cerita seperti biasa.

"Setelah pulang dari sini gue bakalan ikut olimpiade sains antar sekolah gue minta doanya ya" ucap Aurora.

"Pasti dong, gue yakin lu bakalan juara lagi " sahut Chloe.

Regret My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang