My Healing Game [MTL]

221 - 225

Bab 221: Hewan yang Disebut Manusia

Situasinya hanya menjadi lebih buruk bagi penata rambut, dia menyadarinya. Mata yang tersembunyi di balik rambut itu bergerak-gerak. Penata rambut itu melirik ke toko pangsit yang baru saja dia keluari. 'Aku tidak bisa pergi ke sana, bos di sana membenci segala sesuatu yang bersifat humanoid. Jika aku pergi ke sana dalam kondisiku saat ini, dialah orang pertama yang keluar dan membunuhku dan menjadikanku isian pangsitnya.

'Selain toko pangsit, satu-satunya tempat di mana aku bisa melepaskannya adalah melalui Lorong Sapi.' Mata sang penata rambut berlumuran darah. Dia baru saja lolos dari jebakan maut itu, dia tidak menyangka akan kembali ke sana secepat ini. Penata rambut bersumpah pada dirinya sendiri bahwa jika dia selamat, dia akan membunuh Han Fei dan semua hantu yang membantunya. Pakaian dari rambut menjadi kering dan compang-camping. Tubuh tua dan jelek penata rambut itu terlihat. Pada batas kemampuannya, penata rambut tiba-tiba melemparkan koper itu ke Han Fei. Dia sudah menyadari bahwa Han Fei yang paling tidak terlihat seperti hantu sebenarnya adalah komandan utama.

Darah di dalam kotak itu berjatuhan. Roh-roh yang kesal keluar dari kotak kayu itu. Han Fei mengabaikan semuanya, dia hanya peduli dengan pisau meja di dalam koper. Pisau itu tampak normal tetapi Han Fei bisa mengenalinya. Xu Qin pernah meminjamkan pisau itu padanya. Melihat lapisan sarung kulit manusia di gagangnya, Han Fei teringat akan banyak hal, 'Jadi dia sama sekali tidak menghilangkan kulit manusianya.'

Ketika jiwa-jiwa itu keluar dari kotak kayu, penata rambut itu dengan cepat menua. Dia menyembunyikan semangatnya yang tersisa di dalam lautan rambut hitam. "Wanita yang kamu cari sudah mati di dalam Lorong Sapi, kamu tidak akan pernah menemukannya!" Setelah meninggalkan kutukan mengerikan itu, tubuh penata rambut terserap seluruhnya ke dalam pakaian. Kemudian pakaiannya terbelah dan rambut hitam bertebaran dimana-mana. Mereka merayap ke arah yang berbeda.

"Mencoba pergi?" Jika ini adalah situasi normal, penata rambut akan bisa melarikan diri tetapi Han Fei telah meramalkan hal ini. Dia mengantongi pisau meja Xu Qin dan kemudian mengalihkan fokusnya ke boneka kertas. Selama pertarungan, boneka kertas itu memasukkan sebagian tubuhnya ke dalam jiwa penata rambut. Itu masih terhubung dengan secarik kertas itu.

"Kejar!" Tujuan utama Han Fei adalah Ziggurat. Ziggurat akan langsung memisahkan semua hantu yang masuk tetapi aturannya tidak berlaku pada objek terkutuk. Oleh karena itu, Han Fei membutuhkan Xu Qin. Karena berbagai alasan, Han Fei perlu menemukan Xu Qin!

Sambil memegang pisau di gagangnya, Han Fei menyuruh anaconda meninggalkan tubuhnya. Sebenarnya jika penata rambut terus melawan, tubuh Han Fei akan diracuni oleh energi Yin. Sayangnya, penata rambut tersebut tertipu oleh kekurangajaran Han Fei. Anaconda berada di dalam tubuhnya selama kurang dari 30 detik dan dengan semua poin stamina yang diperoleh Han Fei, meskipun dia telah menerima beberapa kerusakan, itu masih dapat ditahan. Han Fei dan tetangga lainnya mengikuti di belakang boneka kertas itu dan masuk jauh ke dalam gang.

Sebelumnya, Han Fei hanya akan menempel di trotoar yang teduh, ini adalah pertama kalinya dia berkendara di tengah jalan. Gang-gang itu bersilangan seperti labirin. Ada kantong-kantong sampah dan baunya menyengat. Lumpur berlumuran darah berceceran dimana-mana. Dinding berbintik-bintik dicat dengan lukisan aneh. Dia kadang-kadang menemukan beberapa pintu yang tertutup. Jika bukan untuk mencari Xu Qin, Han Fei tidak akan pernah memasuki gang seperti labirin ini. Jalan itu terbelah menjadi lebih banyak pertigaan. Bahkan dengan ingatan Han Fei yang mengesankan, dia tidak dapat menahan perasaan tersesat karena semua gang terlihat sama.

'Ke mana pria itu pergi?' Han Fei tidak ingin berurusan dengan masalah yang sepele jadi dia ingin membunuh penata rambut itu selagi dia bisa. Yang patut disyukuri, penata rambutnya itu pintar. Dia terus mengubah lokasinya seolah mengetahui Han Fei sedang mengejarnya. Semakin dalam mereka masuk ke dalam gang, lingkungan menjadi semakin asing. Itu dingin, sunyi dan menakutkan. Bagian dalam gang tampak seperti dunia yang berbeda dari luar kota. Ini sangat mirip dengan Xin Lu yang sebenarnya. Pusat kota yang cerdas dipenuhi cahaya terang dan aktivitas manusia, sedangkan pedesaan merupakan bangunan tua dan terbengkalai.