6. Koma?

24 2 13
                                    

Vio dan Jessie baru saja selesai mengisi bensin. Keduanya kini tengah mengantri nasi goreng di pasar terdekat. Jessie sendiri tak henti-hentinya menggerutu kesal akibat perbuatan Vio yang mengulur waktunya.

"Udah dibilangin gue disuruh pulang masih aja molor. Ntar kalo gue kena geplak mau nyalahin siapa? Lo kena geplak mak gue aja kaga."

Vio berdecak. "Santai aja kali, ntar gue yang ngomong ke Tante Jian."

Di sela-sela menunggu pesanan siap, Vio tanpa sengaja melihat sosok Kang Sangmin, Papa Jessie yang berada di seberang jalan raya.

"Eh, Papa lo bukan?" tanya Vio menunjuk ke arah Sangmin berada.

"Loh, Papa gue ngapain di sana?" Jessie berdiri dari duduknya. Ia semakin dibuat terkejut ketika Sangmin langsung berlari kencang menyeberangi jalan disaat lampu pejalan kaki masih berwarna merah.

***

Yeonjun berjalan santai menyusuri dinginnya malam di kota Jakarta. Ia akan pergi ke rumah salah satu temannya karena mereka akan begadang malam ini.

Ketika akan menyeberang, sebuah notifikasi muncul di ponselnya.

Yeonjun mengetik balasan untuk teman sebayanya itu, Choi Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun mengetik balasan untuk teman sebayanya itu, Choi Soobin.

Ting!

Yeonjun mendongak ketika suara nyaring itu menyapa gendang telinganya. Ternyata lampu pejalan kaki sudah berwarna hijau, sambil membalas chat Soobin laki-laki itu melangkah perlahan menyeberangi jalan raya yang cukup sepi.

"Pa!"

Teriakan itu berhasil mengalihkan atensi Yeonjun ke samping kanan. Ia terkejut ketika menyadari jika pemilik suara itu adalah Kang Jessie. Mantan pacar Taehyun yang kini sudah menjadi miliknya.

Gadis itu berlari mendekat, kemudian kembali berteriak, "Awas!"

Yeonjun mengarahkan pandangannya ke depan. Betapa terkejutnya ia ketika seorang pria paruh baya berpakaian polisi tengah berlari kencang ke arahnya. Pria itu sepertinya panik sampai-sampai tidak sadar dengan keberadaan Yeonjun.

Alhasil, keduanya saling bertabrakan. Di saat Yeonjun terhuyung cukup keras ke belakang, sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan penuh dan menghantam tubuhnya hingga terpental bahkan menggelinding cukup jauh.

Yeonjun tergeletak tak berdaya. Napasnya tersenggal-senggal, kepalanya bocor. Begitu banyak darah yang keluar dari sana.

Jessie sendiri sudah mematung karena melihat keadaan Yeonjun. Tubuh cowok itu terpental tepat di depan kakinya berdiri sehingga membuat otot kakinya melemas seketika. Akibatnya, Jessie terduduk di aspal dengan kedua manik matanya yang terus menatap mata elang Yeonjun.

"Jes!" Vio berteriak sembari berlari menghampiri Jessie. Tak banyak orang-orang yang masih berkeliaran di dekat sana, pasalnya jalan ini memang sudah sepi saat tengah malam. Hanya lima sampai tujuh orang yang datang mengerumuni Yeonjun.

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang