12. Siuman

22 3 24
                                    

Hampir dua Minggu berlalu. Semenjak Hueningkai melarang Jessie dan Vio menjenguk Yeonjun, mereka berdua benar-benar tidak pernah datang lagi. Meskipun Soobin sudah mengabari bahwa tidak mengapa, namun Vio melarang Jessie. Gadis itu memutuskan untuk datang saat Yeonjun sudah siuman.

Hari ini para guru sedang mengadakan rapat di dinas. Akibatnya, murid-murid banyak yang jamkos termasuk kelas Jessie. Gadis itu benar-benar bosan di kelas, Vio yang biasanya berisik tiba-tiba tidur. Konon katanya ngantuk karena begadang hingga jam tiga pagi.

Di perjalanan, tanpa sengaja Jessie mendengar suara musik dari kelas band. Ah, dia jadi ingat Taehyun. Mantan pacarnya itu merupakan salah satu anggota ekstrakulikuler band.

Baru saja akan menengok ke dalam, Jihoon tiba-tiba muncul.

"Janc- halo!" sapa Jihoon hendak memaki Jessie. "Ngapain? Cari Taehyun, ya?"

Jessie memasang muka tak suka. "Sok tau."

"Eh, bentar!" Jihoon menghadang jalan Jessie saat gadis itu hendak berjalan pergi. "Gue cuma mau ngasih tau, sebenernya Taehyun udah keluar dari ekskul."

Jessie terkejut, namun ia berusaha menunjukkan sikap tidak peduli. "Lah sejak kapan? Kenapa juga dia keluar?"

"Gue ga tau. Setelah putus sama lo, tiga hari berikutnya Taehyun keluar." Jihoon menyilangkan tangannya di dada. "Nayeon juga sekarang makin deket sama Taehyun. Gue jadi kasian sama lo."

"Dih? Emang gue kenapa? Lo pikir gue gamon sama Taehyun? Sok tau! Gue juga ga peduli kali sama cowok jingan itu!" Jessie yang marah langsung pergi sembari mendorong kasar pundak Jihoon yang menghalangi jalannya.

Jihoon yang mendapat perlakuan seperti itu hanya menganga tak percaya. "Kalem napa! Gue 'kan bercanda...."

***

Jessie naik ke rooftop, lagi-lagi dia kepikiran Taehyun. Jika dibilang gamon, memang benar Jessie gamon. Dia rindu kehadiran Taehyun.

"Heh!"

Langka Jessie berhenti ketika seseorang memegang lengannya.

"Lo mau ngapain ke rooftop? Nyamperin Taehyun, iya?" tanya Nayeon sinis.

Jessie menunjukkan raut wajah bingung. "Bukan urusan lo ngapain gue ke sini."

"Dih? Lo ga liat di sana ada Taehyun? Udah deh, Jes. Lo udah ga ada hubungan apa-apa sama Taehyun, berhenti ganggu dia!"

Ada Taehyun? Jessie langsung menaiki tangga dengan gerakan cepat untuk segera mengecek keadaan di rooftop. Benar saja, ada Taehyun di sana. Cowok itu nampaknya tengah menikmati angin sepoi-sepoi di dekat pembatas.

"Jes! Apaan sih lo main kabur aja!" marah Nayeon menarik pundak Jessie agar gadis tersebut menatapnya. "Pergi sana! Gue mau nyamperin Taehyun."

Jessie menatap Nayeon tajam. "Rooftop bukan tempat VIP lo sama Taehyun. Gue ke sini juga bukan gara-gara Taehyun asal lo tau."

Nayeon tertawa. "Tapi gue mau berduaan sama Taehyun. Lo mau nonton kita?"

"Lo mau ngapain emang? Ciuman? Atau raba-raba tubuh sama Taehyun?" Jessie mengikis jaraknya dengan Nayeon. "Lo jangan halu, Na. Gue yakin Taehyun ga mungkin ngelakuin itu sama lo."

Amarah Nayeon menggebu-gebu. Tangannya hampir saja menampar pipi kanan Jessie jika saja seseorang tidak menghentikannya.

"Tae?" ujar Nayeon kaget ketika orang itu adalah Taehyun.

"Lo ngapain?" tanya Taehyun menatap Nayeon tajam.

Nayeon diam. Dia tidak tau harus mengatakan apa. Pasalnya yang dia ucapkan kepada Jessie barusan hanyalah sebuah kebohongan belaka.

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang