"Normalnya orang kayak Jessie kalo udah disakitin dia bisa aja benci, dan yang paling memungkinkan dia bakalan berusaha buat ngelupain lo. Jadi lo juga harus bisa lupain Jessie, jangan jatuh sendirian," jelas Hyunsuk serius.
Beomgyu meletakkan lengan kirinya di pundak kanan Taehyun. "Kalo lo masih sayang sama Jessie, ambil dia kembali."
Taehyun diam sejenak sambil terus menatap Jessie dari kejauhan. "Gue emang masih sesayang itu sih sama Jessie."
"Hah? Anj^ng serius lo gamon?!" tanya Jihoon dengan mata melototnya.
"Gue ga gamon." Taehyun menatap Jihoon sinis. "Gue emang ga pernah nyoba buat ngelupain Jessie."
"Ya sama aja anjir itu namanya gamon!" Jihoon kekeh dengan pendapatnya yang semakin membuat Taehyun geram sendiri.
"Lo goblok apa tolol? Gamon itu gagal move on 'kan? Gagal, sementara gue ga pernah berusaha buat berhasil."
Hening.
"Iya, ya?" monolog Jihoon.
"Terus kenapa lo lepasin Jessie buat Yeonjun?"
Taehyun menatap Hyunsuk. "Karena gue ga bisa jadi orang egois apalagi buat Yeonjun yang bahagianya udah gue rebut."
"Tapi bukan berarti lo harus ngasih kebahagiaan lo buat Yeonjun. Lo ga akan jadi orang egois cuma gara-gara nolak taruhan itu. Yeonjun ga punya hak buat maksa," jelas Hyunsuk menatap Taehyun frustasi. "Gue tau Yeonjun masih cowok baik-baik di mata lo, tapi itu juga ga menjamin Jessie bakalan bahagia sama dia."
"Bahagia butuh waktu sama proses." Taehyun kembali menatap Jessie yang sepertinya sedang gibah bersama Soobin. "Jessie pasti bisa buka hati buat Yeonjun."
...
"Oy!"
Hyunsuk tersentak. Ia terkejut menatap Jessie yang saat ini sedang menatapnya heran.
"Mau ngomong apa sih?" tanya Jessie yang kesal karena Hyunsuk melamun.
Sekarang jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Jessie tadinya sedang makan di kantin sendirian karena Vio hari ini tidak masuk dengan keterangan sakit. Aneh karena Vio biasanya selalu mengabari Jessie terlebih dahulu saat dirinya berencana tidak sekolah, namun ini tidak. Bahkan ponsel Vio pun tidak aktif.
Kesendirian itu pada akhirnya diisi oleh Hyunsuk yang katanya sedang ingin membicarakan sesuatu. Maka dari itu mereka berdua kini duduk berhadapan.
"Jes, lo udah mulai suka sama Yeonjun?"
Pertanyaan itu sukses membuat Jessie menatap Hyunsuk dengan tatapan tidak dimengertinya. "Ngapain nanya begituan?"
"Kasih tau gue biar--"
"Iya," sela Jessie datar. "Gue ga perlu sia-siain waktu buat gamonin cowok berengsek kayak Taehyun."
Hyunsuk tertegun menatap Jessie.
"Lo ga tau semalam dia baru aja mabuk-mabukan sama Nayeon? Taehyun buat kissmark di leher Nayeon, Hyun. Nayeon sendiri yang ngasih bukti fotonya ke gue," jelas Jessie.
"Lo ga tau alasan Taehyun mabuk? Dia kayak gitu gara-gara cemburu liat lo meluk Yeonjun pas dibonceng kemarin--"
"Cemburu?!" Jessie menyela, ia tertawa tak percaya. "Ngaco lo. Taehyun punya hak apa buat cemburu? Bukannya dia putusin gue buat Yeonjun, ya? Sekarang gue deket sama Yeonjun kok dia cemburu?!"
"Makanya Taehyun minum alkohol, Jes!" Hyunsuk menghela napas gusar. "Dari awal kalian putus perasaan Taehyun masih tetep sama, sampe sekarang. Lo tau 'kan kesalahan dia ke Yeonjun itu apa? Taehyun kejebak di situ, Jes. Dia dipenuhi rasa bersalah apalagi Yeonjun dulu juga bilang kalo lo mirip sama Alyn."
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan; Rasa yang Rumit
Teen FictionIni kisah tentang Kang Taehyun dan Kang Jessie, sepasang kekasih remaja yang sudah menjalin hubungan selama satu tahun lebih. Suatu hari, Jessie dikagetkan dengan permintaan Taehyun yang ingin mengakhiri hubungan mereka dengan alasan karena sebuah t...