20. Tentang Perasaan

18 2 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

06.45 AM.

Jessie sudah sampai di sekolah dengan menaiki bus. Dia tak mau berangkat menggunakan motor sendirian karena memang belum terbiasa.

Di kelas, Jessie sudah bisa melihat dengan jelas ada Vio yang lagi duduk di bangkunya. Dengan antusias dia langsung menghampirinya.

"Vi, mana yang patah?" tanya Jessie begitu sampai di samping meja Vio.

Vio menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi sehingga tangan kirinya yang terbalut perban itu terlihat.

"Anjir serius ini? Kok bisa sih?" Jessie duduk di bangkunya.

"Dipukul Minho."

Jessie melotot kaget. Vio pun menceritakan semuanya, mulai dari saat dirinya membohongi Jessie untuk pergi ke toilet, Minho yang mencium bahkan hampir melecehkannya, menamparnya, dan juga memukulnya. Tak ada satupun yang terlewat dari cerita Vio mengenai kelakuan Minho padanya.

"Bener-bener anjir..." Jessie tak menyangka. Jika dipikir-pikir Minho memang mirip seperti Ovan, namun sepertinya Minho jauh lebih kasar.

"Kalo bisa gue mau patahin tangan dia juga. Tapi ternyata dia kuat banget anjir, gue jadi kayak keripik kalo dibandingin sama dia." Vio berdecak. "Tapi 'kan Jes."

Jessie menaikkan sebelah alisnya saat Vio tiba-tiba mendekatkan dirinya. "Kemarin gue ngerasa Bang Soobin kayak pacar gue."

Jessie menutup mulut dramatis. "Njir lo suka sama dia?"

"Ya gak bego!" Raut wajah Vio berubah seketika menjadi ketus. "Dia bener-bener perhatian, kemarin pas di rumah sakit tangan gue 'kan diperban, gue ama dia mau pulang. Terus tiba-tiba ada yang ga sengaja nyenggol tangan gue yang patah. Lo tau responnya Bang Soobin gimana?"

Flashback.

"Eh, hati-hati kalo jalan," kata Bang Soobin, yang nabrak gue itu cewek ga tau umur berapa, intinya masih muda.

Nah Bang Soobin abis ngomong gitu langsung ngeliatin gue. "Sakit?" tanya dia.

Gue ga jawab. Masa dia ga tau kalo gue lagi kesakitan? Terus tiba-tiba Bang Soobin ini pindah ke sisi kiri gue. Ya gue nanya dong, "Kenapa pindah, Bang?"

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang