28. Kecewa

11 1 13
                                    

Jessie dan Vio telah sampai di kelasnya. Mereka duduk di bangku masing-masing lalu saling menghadap untuk memulai cerita.

"Kok tumben lo sama Yeonjun?" tanya Vio sedikit menampilkan senyum menggodanya.

Jessie menghela napas berat. "Ga tau katanya sekalian berangkat sama gue."

"Anjay! Keknya Yeonjun juga mulai suka deh sama lo."

"Sok tau lo anjir." Jessie diam sejenak. "Masa?"

Vio nyengir lebar. "Ngarep lo."

"Kagak. Sialan!" Jessie menekuk wajahnya bete. "Tadi pas di parkiran gue ketemu Taehyun and the geng sama Nayeon. Tuh cewek berulah anjir, dia pura-pura kesandung terus jatuh ke gue sampe ngerobohin banyak sepeda motor orang. Gue awalnya ga tau niat Nayeon kayak gitu apa, eh pas Taehyun nolongin dia, gue nyadar kalo dia mau manas-manasin gue."

"Jasik caper kali dia. Terus Yeonjun gimana?"

"Dia bela gue. Yeonjun juga tau katanya kalo Nayeon cuma pura-pura. Mana badan dia berat banget anjir penyet pantat gue." Jessie mengecek rambutnya. "Oh iya gue tadi sempet tarik-tarikan rambut sama Nayeon."

Mata Vio melebar antusias. "Siapa yang menang?"

"Ga ada."

"Tolol." Vio berdecak. "Yang paling ganas deh."

"Gue dong." Dua gadis itu tertawa, lalu Jessie melanjutkan bicaranya. "Kayaknya. Gue juga ga tau jingan mana bisa gue merhatiin pas lagi jadi salah satu peserta."

Vio diam lagi. Kali ini wajahnya benar-benar tertekuk.

Ting!

Ponsel Vio yang terletak di atas meja itu menyala begitu mendapatkan notif baru. Karena penasaran, Vio pun mengeceknya.

 Karena penasaran, Vio pun mengeceknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dih anjir cabul banget si ni orang. Dikira gue bakal takut apa?" cibir Vio menunjukkan isi pesannya ke Jessie.

"Hah? Siapa itu anjir?" tanya Jessie ikut cemas.

"Minho."

Jessie melongo kaget. "Si anjir gue jadi inget Ovan. Gimana kalo lo nginep di rumah gue aja?"

"Ga usah deh, Jes. Ntar gue dihajar Nyokap gimana? Lagian gue juga ga enak sama Mama lo," tolak Vio.

"Lo ga takut apa?"

"Ga, paling merinding doang. Gue mah tenang soalnya pintu rumah gue 'kan di-PIN. Ga ada yang tau PINnya selain gue, Nyokap-bokap, sama lo." Vio menjawab dengan raut wajah yang menyepelekan.

"Kalo Minho masuk lewat jendela gimana?" tanya Jessie sinis.

"Always gue kunci jendelanya." Vio menepuk-nepuk pundak Jessie. "Tenang aja, gue bisa jaga diri kok."

Jessie menatap Vio ragu. "Yakin lo?"

Vio pun hanya mengangguk. "Gue mau nanya, Jes."

Gadis itu mendekatkan wajahnya ke Jessie. "Bang Soobin masih suka gue kah?"

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang