18. Bejat

21 1 18
                                    

Beberapa jam sebelumnya...

Jessie menatap Yeonjun nanar. "Berengsek," makinya lalu berdiri dan pergi.

"Minho stres! Cewek cantik kayak dia ditampar anying mana sampe memar!" celetuk Taeil mengompori.

Duagh!

Yeonjun meninju rahang Minho. "Lo boleh godain pacar gue tapi jangan lecehin dia, Bangsat," ucapnya.

"Jun, udah!" lerai Johnny, si rambut mullet.

Minho berdecih. "Sadar diri, Bego! Secara ga langsung lo juga lagi lecehin dia karena udah bawa dia ke sini! Lo juga udah tau 'kan kalo di sini cuma ada cowok?!"

Yeonjun diam.

"Cowok munafik, Bangsat!" maki Minho.

Duagh!

Lagi-lagi Yeonjun memukul rahang Minho. "Gue bawa dia ke sini cuma buat ngasih dia pelajaran, tapi kenapa lo malah seenaknya nyentuh dia! Lo pikir gue bakalan diem aja?"

"Ini orang masih ga paham juga ternyata." Minho menatap Yeonjun lantang. "Di sini yang berengsek bukan gue, tapi lo!"

Duagh!

Itu pukulan terakhir darinya.

Yeonjun menghentikan aktivitasnya saat dadanya mulai terasa sesak. Dia menjauh, berusaha menormalkan deru napasnya kemudian berjalan pergi.

Yeonjun pergi ke UKS. Namun di sana ternyata sudah ada Jessie dan juga Taehyun. Melihat mereka, Yeonjun tiba-tiba ingat Alyn. Ini yang dia benci.

Yeonjun benci saat mengetahui bahwa momennya bersama Alyn sudah berakhir lama, dan yang dia lihat sekarang bukanlah dirinya melainkan Kang Taehyun, orang yang telah merenggut Alyn dari kehidupannya.

"Bangsat," umpatnya.

Saat itu juga, Taehyun menoleh. Melihat keberadaan Yeonjun di ambang pintu, dia segera berdiri menghampiri lalu mencekram keranya.

"Lo apain Jessie?" tanya Taehyun marah.

Yeonjun membalas tatapan Taehyun tak kalah sengit. "Bukan urusan lo, 'kan?"

"Lo boleh ambil dia tapi jangan sakitin dia, Bangsat!" desis Taehyun.

Yeonjun menggertakkan giginya kemudian ikut mencekram kera Taehyun. "Gue ga sama kayak lo anj^ng!"

"Terus kenapa pipi dia merah?!" sentak Taehyun. "Gue tau gue salah. Tapi lo ga seharusnya ngelampiasin amarah lo ke Jessie!"

"Bangsat!" Yeonjun mendorong tubuh Taehyun tanpa melepas cengkramannya hingga punggung cowok itu menyentuh dinding. "Hubungan lo sama Jessie udah berakhir! Lo yang setuju jadiin dia bahan taruhan! Jadi kalo Jessie kenapa-kenapa yang patut disalahin itu elo, bangsat!"

Taehyun menatap Yeonjun kecewa. "Gue ga pernah jadiin dia bahan taruhan. Gue setuju permintaan lo karena gue punya utang salah ke lo. Lo bilang Jessie mirip Alyn, 'kan? Gue setuju gara-gara itu."

"Gue ga pernah suka sama Jessie cuma gara-gara dia mirip Alyn! Lo jangan bodoh, Tae. Gue ambil Jessie supaya lo juga ngerasain apa yang gue rasain."

"Jadi lo mau nidurin dia?"

Yeonjun diam.

Sementara Taehyun langsung mendorong Yeonjun menjauh darinya. "Jangan ngelakuin kesalahan yang bakal lo sesali seumur hidup cuma gara-gara gue. Biarin Alyn tenang, lepasin Jessie kalo lo emang ga suka sama dia."

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang