1. Hadiah Taruhan?

27 2 16
                                    

~~

Jessie baru saja selesai buang air besar di wc sekolah. Sebelum pergi, ia mencuci kedua tangannya terlebih dahulu.

BRAK!

"JES!"

Jessie terpelonjak kaget ketika suara cempreng Vio menusuk gendang telinganya. "Biasa aja woy!"

Vio berusaha menormalkan napasnya. "Taehyun, Jes!"

"Kenapa?"

"Pacar lo kelahi sama kakel!"

Jessie melotot. "Hah?!"

"Ha-ho-ha-ho! Samperin pacar lo sana!"

Jessie mengangguk panik, mendorong pelan pundak Vio yang menghalangi jalan dan berlari kencang ke-oh ya. Jessie kembali.

"Dia di mana sekarang?" tanya gadis itu.

Vio mengangguk. "Ayo ikut gue!"

~~

Mereka sampai di tempat tujuan. Lapangan kedua yang terletak di dekat kantin. Jessie berjalan membelah kerumunan siswa-siswi yang tadinya menonton perkelahian tersebut.

Ketika sampai di depan sendiri, Jessie langsung melakukan eye contact dengan Taehyun. Cowok itu basah keringat dan babak belur, posisinya terlentang sembari menatapnya lama dengan napas tersenggal-senggal.

"Tae?" Belum sempat Jessie menghampiri, Taehyun sudah lebih dulu berdiri lalu menghampirinya. Tanpa mengatakan sepatah kata, Taehyun menggandeng tangan Jessie menjauh dari tempat itu.

Vio yang melihatnya pun hanya bisa diam. Entah apa yang terjadi dia akan mengintrogasi Jessie nanti.

Di lain sisi, Taehyun menghentikan langkahnya ketika sampai di gang keluar kantin. Menjauh dari kerumunan siswa-siswi yang sepertinya masih berbincang heboh di lapangan.

"Kamu ga papa, Tae? Ayo, ke UKS!" ajak Jessie khawatir.

"Jes." Taehyun menjeda kalimatnya. Menatap mata coklat Jessie yang jernih sebelum akhirnya melajutkan kalimatnya. "Kita putus."

Hening.

"Maaf, aku kalah."

Jessie menatap cowok di depannya. "Kalah apa?"

"Kelahi." Taehyun menjawab cepat. "Aku kelahi sama Yeonjun, anak kelas 12 IPS 5."

"Terus hubungannya sama putus ap-"

"Kamu taruhannya, Jes."

Jessie kembali diam.

"Siapapun yang menang itu dapet kamu. Aku kalah, tapi Yeonjun menang. Menurutmu siapa yang dapet hadiahnya?"

Mata Jessie mulai memanas. "Hadiah? Kamu pikir aku apaan, Tae?"

Taehyun memejamkan matanya pusing. "Sekarang kamu resmi pacaran sama Yeonjun. Kita putus," ucapnya.

"Aku gak mau!" tolak Jessie mentah-mentah. "Aku gak kenal siapa itu Yeonjun. Aku juga ga peduli taruhan sampahmu."

"Lo bercanda?" Taehyun nampak tak terima. "Lo mau ngeliat gue dikatain pecundang?! Mereka bakal ngira kalo gue cuma besar mulut!"

Jessie menghapus kasar air matanya yang tak sengaja lolos begitu saja. Apalagi mendengar Taehyun yang tiba-tiba menggunakan bahasa lo-gue padanya. "Lo pilih gue, atau mentingin omongan mereka?!"

Taehyun diam. "Gue sayang sama lo. Tapi gue lebih sayang harga diri gue."

Jessie memukul dada Taehyun dengan kasar. "Harga diri lo ga bakal jatuh cuma gara-gara omongan ga guna mereka! Lo mikir dikitlah, Tae! Gue pacar lo, kenapa lo lebih ngurusin mereka yang temen lo aja bukan!"

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang