25. Keluarga Yang Berbeda

12 2 13
                                    

Pukul enam sore lewat lima belas menit, Yeonjun mengantar Jessie pulang dengan menggunakan sepeda motornya.

Tak ada yang berniat membuka topik selama di perjalanan. Jessie menatap wajah datar Yeonjun yang tengah fokus menyetir lewat pantulan kaca spion. Sekarang dia tau latar belakang cowok itu.

Choi Yeonjun, adalah seorang anak tunggal yang tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Dia ada karena ketidak sengajaan Songhwa dan Myungsik dalam berhubungan badan.

Faktanya, orang tua Yeonjun terpaksa menikah karena dijodohkan. Itulah yang membuat Songhwa tidak sudi hamil anak Myungsik, begitupula sebaliknya.

Bahkan saat baru dinyatakan hamil, Songhwa sempat berniat akan menggugurkan kandungannya. Beruntung saat itu Saeri, nenek Yeonjun mencegah dia melakukan itu.

Setelah lahir, Yeonjun langsung diberikan ke Saeri. Tak ada pelukan, tak ada kecupan, tak diberi ASI, bahkan tidak diberi nama.

Saeri yang melihat itu sempat menangis karena mengasihani Yeonjun. Dia akhirnya memutuskan untuk menamai Yeonjun dan merawatnya dengan sepenuh hati meskipun dirinya sendiri merupakan seorang janda.

Hingga pada saat Yeonjun memasuki TK, anak itu memaksa ingin tinggal bersama orang tuanya. Saeri mengizinkan, namun bukannya mendapat kasih sayang, Yeonjun malah mendapat kebencian di sana.

Contohnya setiap Yeonjun harus bangun pagi untuk berangkat sekolah, tak ada yang membangunkannya. Tak ada yang membuat sarapan, bahkan tak ada yang mengantarnya ke sekolah. Padahal saat itu jarak TK dengan rumahnya cukup jauh.

Selama satu minggu, Yeonjun tak pernah makan nasi karena Songhwa tidak pernah memasak di rumah. Jadi, Yeonjun terpaksa membeli makanan instan seperti roti dan mie dengan menggunakan uang saku yang diberikan oleh Saeri karena orang tuanya juga tidak memberinya uang.

Jika dibilang miskin, orang tua Yeonjun ini sudah terbilang keluarga berkecukupan. Meskipun pemabuk dan penjudi, Myungsik adalah seorang manager di salah satu perusahaan yang cukup terkenal. Sementara Songhwa adalah seorang model.

Yeonjun merasa seperti tinggal sendirian di rumah sederhana milih orang tuanya. Mereka berdua ada, namun tak ada untuk Yeonjun.

Anak sekecil Yeonjun yang saat itu masih TK, diperlakukan tidak layak oleh orang tuanya sendiri. Myungsik bahkan pernah memaksa Yeonjun mencoba miras saat dirinya sedang mabuk, dan Songhwa juga pernah memaksa Yeonjun merokok untuk melampiaskan kekesalananya terhadap Myungsik sendiri.

Batin Yeonjun tersiksa. Malam terakhir, cowok itu melihat kedua orang tuanya bertengkar hebat karena mempeributkan soal perhiasan Songhwa yang dijual oleh Myungsik.

Bahkan hingga saat itu pun mereka berdua masih sempat melukai Yeonjun.

Setelah pertengkaran selesai, Yeonjun memutuskan untuk kembali ke rumah neneknya sendirian meskipun dia harus berjalan kaki.

Sepanjang perjalanan, Yeonjun tak henti-hentinya menangis sesenggukkan tanpa suara. Tubuh kecilnya lecet dipenuhi dengan luka goresan kaca, sebuah luka bakar rokok juga ada di leher Yeonjun, bahkan pahanya juga memar dan terasa perih. Semua itu adalah ulah Myungsik.

Sejak saat itu, Yeonjun berjanji tidak akan pernah menampakkan dirinya lagi di depan orang tuanya. Meskipun nenek sudah meninggal saat dia baru duduk di bangku SMP, Yeonjun lebih memilih untuk merawat dirinya sendiri dari pada harus kembali ke rumah orang tuanya.

Di umur Yeonjun yang baru saja lulus SD, dia sudah belajar mencari pekerjaan untuk membiayai hidupnya.

...

Yeonjun menghentikan motornya begitu sampai di depan rumah Jessie. Melihat ada Jian yang sedang duduk di teras, Yeonjun sontak ikut turun untuk memberi salam.

Taruhan; Rasa yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang