Happy Reading
●
●
●"Sabil sayang, ayo bangun. Kamu kan hari ini harus ke Surabaya" Ujar wanita yang diketahui adalah bunda dari Sabil
"Sebentar bunda, sepuluh menit lagi ya." Tanpa berkata lagi, bunda Jehan langsung menarik kaki Sabil agar segera bangun.
"Mandi sekarang, atau kamu nanti ketinggalan kereta." Ujar bunda Jehan
Sabil pun melangkahkan kakinya gontai ke kamar mandi dengan mengerucutkan bibirnya.
Setelah mandi dan bersiap diri, Sabil langsung turun kebawah, melihat bunda dan ayahnya asik saling menyuapi dengan sedikit bercanda, membuat Sabil iri.
"Masih pagi bunda sama ayah sudah tebar kemesraan saja. Kan Sabil juga pingin." Ucap Sabil berjalan ke meja makan dan bergegas mengambil makanan untuk sarapan.
"Sabil, kamu selama kuliah disana, hati-hati ya. Tingkahmu itu jangan terlalu agresif, yang ada teman-teman kamu takut temenan sama kamu. Satu lagi, ayah sudah menghubungi teman ayah untuk mengatur kos mu nanti. Jadi kamu nggak perlu capek lagi buat cari kos." Ucap Ayah Sina sambil mengelus surai hitam Sabil
"Bunda sedih, kamu udah sebesar ini sekarang. Pergi jauh nggak sama bunda lagi. Nanti, kalau ada apa-apa telfon bunda ya sayang." Kali ini Bunda Jehan ikut mengelus pioi tembam Sabil.
Sabil bahagia bisa terlahir dari keluarga ini. Tidak terasa, sabil menitihkan air mata nya. "Bun, yah.. Sabil terharu lihat kerja keras kalian membesarkan Sabil." Sabil berdiri dan memeluk Ayah dan bunda nya.
"Sudah jangan nangis lagi, ini kan demi masa depan kamu juga. Ingat pesan ayah dan bunda ya. Kamu jaga diri disana. Ayo kita berangkat ke stasiun, takutnya kereta mu udah berangkat, nggak jadi berduaan nih ayah sama bunda nantinya."
Sabil pun membawa koper yang sudah kemarin dia siapkan dan bergegas ke Stasiun.
~ Skip, tiba di Surabaya ~
Ting~
Suara notif dari telfon genggam Sabil, pesan dari ayah
Lokasi kos📍
Sabil menghela nafas panjang, sedikit sedih jauh dari orang tua dan mulai hidup mandiri di kota orang lain.
Sabil bergegas memesan ojek online dan menuju kos nya.
Setelah sampai di kos, Sabil sedikit tercengang. Ternyata ayah nya memesankan kos yang cukup besar dan terlihat nyaman.
"Kalau begini sih, kayaknya aku bakal betah hehe." Gumam Sabil sambil tertawa.
Sabil segera masuk ke kamar nya dan istirahat terlebih dahulu mengingat masih sore.
Malam pun tiba, Sabil kelaparan. Ingin memesan makan online tapi sabil pingin hemat (Walaupun tiap bulan, selalu ada pemasukkan dari ayahnya. Prinsip Sabil adalah kalau ada yang lebih murah kenapa harus yang murah).
Jadi Sabil memutuskan untuk keluar kos meminjam sepeda motor milik Ibu kos. Berkeliling surabaya malam hari memang sangat indah, banyak cahaya lampu yang bertengger di setiap sisi jalan.
Cukup lama mengitari Suarabaya, sekaligus menghafal jalan. Pandangan mata nya tertuju pada suatu warung yang berjejer di pinggir jalan. Segera turun dan memakirkan sepeda motor asal.
Setelah memilih beberapa makanan dan minuman yang terbilang cukup murah itu, sabil kembali tapi dia lupa memakirkan sepeda motornya dimana. Sibuk mencari motornya, ia tidak sengaja menyenggol lengan seseorang hingga minuman orang itu jatuh.
"Kalau jalan pakai mata." Ucap lelaki tinggi itu. Sabil mendongak melihatnya "Bunda, ganteng sekali cowok surabaya satu ini." batin Sabil
"Lo dengar nggak gua ngomong." Ucap lelaki tinggi itu lagi masih dengan nada datar
"Aduh, maaf kak, tapi kan saya jalannya pakai kaki bukan mata, saya ganti saja ya mi-." Jawab Sabil
"Gak perlu." Potong lelaki itu dan langsung pergi dari sana.Sabil pun melanjutkan mencari sepeda motor nya itu, berselang sepuluh menit ia pun menemukkannya dan pulang ke kos. Sambil merutuki kebodohannya sendiri, yang selalu pelupa dan ceroboh.
Setelah sampai di kos, Sabil mengembalikan sepeda motor ibu kos dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Segera masuk kamar, menikmati makan malamnya sendiri dan segera tidur mengingat besok akan menjadi hari berat bagi Sabil.
●
●Maaf ya kalau jelek, soalnya baru belajar nulis juga. Lanjut nggak nih?
Jangan lupa vote dan komen yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Orangeade (WinnySatang)
Fanfiction"Apa itu cinta dalam diam, aku akan mencintaimu dengan ugal mas Tara." - Sabil "Dasar, bocah gila." - Wistara Keduanya memiliki sifat yang berbeda, lalu apakah mereka berdua bisa bersama-sama? Cerita ini terinspirasi dari lagu TXT - Blue Orangeade...