Kitten and Puppy

538 33 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan chat kemarin, sore ini Sabil sudah bersiap dengan setelan celana kain hitam dan sweater merah muda favoritnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan chat kemarin, sore ini Sabil sudah bersiap dengan setelan celana kain hitam dan sweater merah muda favoritnya.

Sekitar tiga puluh menit, Wistara sudah tiba di kos. Sabil pun segera mengunci pintu kosnya dan berlari menghampiri Wistara yang duduk di vespa biru nya.

"Lucu banget pakai sweater pink." batin Wistara.

"Nggak usah lari-lari! Nanti jatuh, nangis." ejek Wistara sesaat setelah Sabil berdiri dihadapannya.

"Ya kan biar cepet ih!" ucap Sabil.

Wistara pun segera menyodorkan helm pink bergambar hello kitty kepada Sabil, "buruan pakai!" suruh Wistara.

"Nggak mau! Lagian deket sini kok ngapain pakek helm. Satu lagi ya Mas, kenapa helmnya gambar hello kitty, Sabil nggak mau!" rengek Sabil.

Wistara yang sudah terlalu malas mendengar celotehan lelaki dihadapannya ini dengan segera menarik tangan Sabil untuk mendekat kearahnya dan memasangkan helm tersebut ke kepala Sabil.

"Udah! Imut lo pakek ini, cocok sama sweater pink lo." ucap Wistara dengan tersenyum. Sabil yang mendapat perlakuan tersebut sedikit malu dan segera naik ke vespa biru itu.

Keduanya pun segera menuju ke tempat yang sudah Sabil inginkan sebelumnya.

"Ini tempatnya?" tanya Wistara yang dibalas anggukan oleh Sabil setelah melepaskan helm nya.

"Ayo mas!" Sabil pun segera menggenggam tangan Wistara untuk masuk ke Cafe tersebut.

Kesan pertama setelah Wistara memasuki cafe adalah tempat yang cukup nyaman. Sebelum akhirnya-

"Baaaa." kaget Sabil dengan menyodorkan kitten ke arahnya.

"Mas Tara bingung ya, ini cafe pet, cuma ada kitten sama puppy doang kok dan jinak semua. Mas Tara nggak ada alergi kan?" tanya Sabil yang masih mengendong kitten lain.

"Tidak, hanya sedikit terkejut saja. Gue kira ini cafe biasa, soalnya dari luar nggak ada unsur-unsur hewannya." jelas Wistara yang mulai menelusuri cafe tersebut.

Tak lama mereka berdua pun memilih duduk didekat kaca dengan view taman kecil yang indah dari arah luar.

"Silahkan kak, mau pesan apa?" ujar pelayan wanita dengan menyodorkan beberapa menu hidangan.

"Saya seperti biasa saja kak, kalau Mas Tara mau apa?" jawab Sabil dan beralih tanya ke Wistara.

"Sama kan saja dengan pesananmu." jawab Wistara singkat.

"Baiklah, pesanan akan segera dibuat, mohon ditunggu. Terima kasih." ujar pelayan tersebut dengan ramah.

"Lo sering kesini bil?" tanya Wistara

"Sering, kalau Fahmi sibuk pacaran sama Galih dan Sabil suntuk di Kos pasti main nya kesini. Cukup bisa menghilangkan rasa lelah. Selain itu, menu disini juga murah banget, jadi cocok untuk anak kos kayak Sabil gini hehe." jelas Sabil panjang dengan nada yang antusias.

"Gue yang asli orang sini aja nggak pernah tahu cafe ini." ucap Wistara.

"Organisasi mulu sih hehe." ujar Sabil dengan tertawa.

Selang beberapa menit pelayan tersebut kembali dengan sebuah nampan ditangannya.

"Permisi kak, ini pesanannya. Silahkan dinikmati, makan bersama pasangan memang jauh lebih nikmat." ucap pelayan wanita tersebut sambil tersenyum jahil ke arah Sabil dan Wistara secara bergantian.

-ngaku mbak lo fujo ya? -Author

"Terima kasih kak." ujar Sabil sambil menahan senyumnya karena ucapan pelayan tersebut.

"Pipi lo merah, kenapa?" tanya Wistara, "lo malu ya-" lanjut Wistara yang langsung dipotong oleh Sabil.

"Udah mas, buruan di makan. Keburu dingin nanti." elak Sabil dengan pipi yang masih memerah. Wistara yang melihatnya hanya tersenyum tipis.

Setelah perut mereka sudah terisi, keduanya langsung bermain dengan beberapa pet yang ada disana.

Seperti saat ini, Wistara yang lebih memilih bermain bersama seekor puppy sedangkan Sabil dengan kitten.

"Lo suka banget ya sama kucing?" tanya Wistara yang menggendong puppy berwarna hitam.

"Aku sukanya sama mas Tara sih hehe." jawab Sabil dengan wajah polosnya.

"Bercanda mas, Sabil suka semua hal yang berhubungan dengan kucing karena menggemaskan." lanjut Sabil.

"Iya sama kayak lo." jawab Wistara spontan.

"Maksudnya, lo lihat muka kitten itu kayak lo, gembul." lanjut Wistara sambil menunjuk kitten yang dipegang Sabil.

"Tinggal bilang sama-sama gemesinnya aja susah mas." ejek Sabil secara spontan yang membuat Wistara sedikit merutuki ucapannya sendiri.

"Mas Tara di Rumah punya peliharaan?" tanya Sabil.

"Punya, aku dulu mempunyai anjing sama persis dengan yang ku gendong saat ini. Namun, saat itu mama melarangku memelihara segala jenis hewan karena penyakit yang menyerang imunnya." jelas Wistara dengan suara yang semakin lama semakin pelan.

Sabil yang sadar dengan perubahan Wistara pun segera mendekatinya, "Mas Tara jangan sedih ya, nanti Sabil sering-sering ajak kesini deh. Lumayan bisa menghilangkan stress juga."

"Lihat ini deh mas." ujar Sabil dengan menunjukkan kitten berwarna abu-abu, "lucu kan." lanjut Sabil.

"Enggak, ini lebih lucu." ucap Wistara tak mau kalah dengan menunjukkan puppy hitam tanpa bulu. "Puppy itu lebih pintar dan patuh. Sedangkan kitten terlalu banyak tingkah."

"Dasar anak anjing, dia ini mengejekku atau bagaimana." batin Sabil dalam hati.

Wistara tersenyum melihat raut wajah Sabil yang terlihat masam. Mereka berdua menghabiskan waktu disana cukup lama, hingga suara dering dari handphone Sabil mengintrupsi kegiatan mereka.

Sabil segera melihat handphone-nya, sedikit terkejut dengan nama yang tertera disana dan langsung menerima panggilan tersebut.



Jangan lupa voteee guyss~

Terima kasih🥰

Blue Orangeade (WinnySatang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang