Siang ini, Sabil dan Fahmi sudah berada di Kantin kampus dengan beberapa lembar kertas pilihan UKM. Keduanya masih bingung, kegiatan mana yang ingin mereka ikuti mengingat secara serentak pendaftaran semua UKM ditutup hari ini.
"Bil, gimana lo udah pilih mau masuk kegiatan mana?" Tanya Fahmi pada Sabil yang terlihat kebingungan.
Berlarut dalam pikiran masing-masing. Tiba-tiba Galih datang dan langsung merangkul Fahmi dari belakang.
"SIAPA LOO!" ucap Fahmi yang masih kaget dengan tingkah pacarnya itu. Sedangkan pelaku nya hanya tersenyum tanpa dosa.
"Lagi bingung mau pilih UKM ya?" Tanya Galih kepada Fahmi dan Sabil yang hanya dijawab dengan anggukan kepala.
"Kenapa sih harus diwajibkan ikut beginian. Gue itu udah capek, masa masih disuruh memilih." celoteh Sabil tanpa henti yang membuat Galih jengah.
"Gue ada saran nih, lo kan suka sama Tara. Mending lo ikut Mapala aja, Tara kan ketuanya tuh. Kali aja lo bisa lebih deket sama dia." jelas Galih yang disetujui langsung oleh Sabil.
"Lo ngapain masuk mapala. Kan lo jago banget tuh main gitar, kenapa nggak ambil musik aja?" Tanya Fahmi kepada Sabil, yang hanya dibalas cengiran, "simpel aja sih, biar ketemu kak Tara." dengan senyum yang menyeringai.
"Kamu juga ikut mapala aja sama nih bocah tengil. Aku kan sekretaris nya hehe." lanjut Galih menjelaskan pada Fahmi.
Akhirnya keduanya setuju untuk bergabung menjadi anggota Mapala melalui Galih selaku sekretaris UKM tersebut.
~~
"Buruan masuk bil." Fahmi mendorong tubuh Sabil untuk masuk ke ruang mapala.Sabil yang didorong pun, marah-marah tidak jelas terhadap Fahmi. Hal ini disaksikan oleh seluruh mahasiswa yang akan mengikuti UKM itu tidak terkecuali Wistara dan Galih.
"Kalian berdua, langsung duduk. Nggak usah berisik!" ucap Wistara sedikit dengan nada tinggi.
Keduanya pun duduk bersebelahan, dan mendengarkan penjelasan dari Wistara.
"Jadi kita lanjutkan yang tadi, sebagai pengenalan kita satu sama lain. Hari Sabtu besok, saya dan pengurus lainnya setuju untuk mengadakan camping together di daerah pesisir laut yang berlokasi di X. Jadi besar harapan saya, untuk kalian bisa berkontribusi pada kegiatan tersebut. Mungkin itu saja, yang saya sampaikan. Info selanjutnya akan disebar melalui grup WA mapala. Terima kasih." jelas panjang Wistara, semua mahasiswa pun mulai keluar dari ruangan tersisa Sabil, Fahmi, Galih, dan Wistara.
"Bil, lo bukannya punya ketakutan kalo lihat laut ya?" tanya Fahmi berbisik pada Sabil, yang hanya dibalas anggukan.
"Gapapa deh, kali aja bisa hilang, kan gue nggak bakal lihat laut nya tapi lihat kak Tara." Jawab Sabil dengan tatapan yang masih mengarah pada Wistara yang masih berbicara dengan Galih.
"Gue ragu jadinya ama lo, bilang aja nggak usah ikut mending."
"Enggak, gue bakal tetep ikut. Kesempatan juga buat gue mi deketin kak Tara."
"Yaudah terserah lo aja deh." Final Fahmi yang lelah mengatasi keras kepalanya seorang sabucin (Sabil Bucin) satu ini.
"Kalian nggak pulang?" ucapan Wistara ini membuat mereka tersadar dan langsung berpamitan untuk pergi dari sana.
~Hari H pemberangkatan~
Semua anggota sudah menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan masing-masing. Mereka pun segera menaiki bus yang sudah dipesan oleh pengurus kegiatan.
"Ayo, duduknya sesuai list ya!" Teriak Galih pada anggota lainnya. "Sayang ini kamu yang ngatur tempat duduknya? Sabil?" Fahmi bertanya dan mendudukan dirinya disebelah Galih.
"Hehe iya yang, tuh bocil aman kok. Duduk sama pawangnya. Ya semoga aja gue nggak dimarahin sama Tara habis ini." jelas Galih dengan cengirannya dan Fahmi yang terkikik, membayangkan Sabil dan kak Wistara duduk bersebelahan.
Sabil pun menaiki bus dan langsung mendudukan dirinya disamping Wistara.
"Deg-degan banget nih hati gue, tapi seneng juga sih, bisa duduk bareng sama mas Tara." Batin Sabil.
"Ya Tuhan, selamatkan diri hamba dari bocil kematian satu ini." Batin Wistara.
Selama perjalanan, Sabil tidak berhenti untuk berbicara, walaupun tidak ada tanggapan dari lawan bicaranya.
"Lo bisa diem nggak sih! makan tuh snack lo." ujar Wistara yang sudah lelah mendengar celotehan Sabil dengan wajah yang terlihat suntuk.
Wisatara pun langsung memasang earphone dikedua telinganya. "Ish jutek amat sih, nggak kayak waktu didepan minimarket." ucap Sabil dengan memakan snack yang dia bawa.
Masih setengah perjalanan, wistara yang asik mendengarkan lagu, tiba-tiba merasakan pundaknya berat sebelah, dia pun menolehkan kepalanya melihat ke arah samping.
Mendapati Sabil yang sudah tertidur dipundaknya. Secara sadar, Wistara mengelus surai rambut Sabil yang lembut itu dan membenarkan posisi kepala Sabil agar bisa lebih nyaman dipundaknya.
"Lo cantik banget kalo lagi tidur gini, beda kalo udah bangun, ngereog mulu." Batin Wistara yang masih mengelus surai hitam Sabil dan menatap wajahnya lekat.
•
•
•Jangan lupa voteee yaa~
Terima kasih🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Orangeade (WinnySatang)
Fanfiction"Apa itu cinta dalam diam, aku akan mencintaimu dengan ugal mas Tara." - Sabil "Dasar, bocah gila." - Wistara Keduanya memiliki sifat yang berbeda, lalu apakah mereka berdua bisa bersama-sama? Cerita ini terinspirasi dari lagu TXT - Blue Orangeade...