Sudah tiga hari ospek berlangsung dan besok adalah hari terakhir sekaligus peresmian mahasiswa juga. Semua exicted tidak terkecuali Sabil dan Fahmi.
Saat ini mereka berada di kos Sabil, setelah seharian berpergian untuk berbelanja kebutuhan Sabil. Fahmi merebahkan tubuhnya di kasur yang besar itu.
"Bil, gue tidur di sini yaa. Bosen gue di rumah terus."
"Iya, lo kesini juga kayak orang mau pindahan. Pakek bawa koper segala."
Fahmi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ya kan, gue bakal sering nginep di sini nantinya. Lo nggak suka gue nginep disini, gue pergi nih!" sambil bersiap akan keluar pintu namun berhenti dan menoleh kebelakang.
"Kok lo nggak cegah gue sih bil," Fahmi mendecak. "Emang iyaa? Gue udah paham ya sama sifat lo yang suka nge drama itu." ujar Sabil masih menata makanan di meja.
"Gak seru lo, kayak lo nggak banyak drama juga." Fahmi kembali membaringkan tubuhnya di kasur dan bermain handphone. Sedangkan Sabil hanya tertawa melihat tingkah Fahmi.
Semenjak hari pertama ospek itu dan kebetulan jurusan mereka sama. Antara Sabil dan Fahmi kini sudah menjadi sahabat dekat.
Sabil mendekati Fahmi "Mi, cerita soal kak Tara dong. Gue kayaknya suka sama dia, lebih tepatnya jatuh cinta pandangan pertama sih."
Fahmi langsung menoleh ke arah Sabil "Bil, gimana bisa lo tiba-tiba suka sama orang yang baru lo kenal."
Sabil pun sedikit tersenyum masam dan menceritakan pertemuan awal antara dirinya dan Wistara yang terkesan buruk.
"Kalo gini sih, hidup lo yang emang penuh drama. Galih cerita dikit ke gue tentang Wistara, intinya sih sulit untuk di dekati, terkesan cuek dan dingin gitu lah. Dan ada satu hal yang nggak Galih cerita ke gue, tapi gue pernah dengar mereka bicara sekilas tentang trauma nya Wistara soal cinta. Kayaknya tuh orang udah mati rasa."
Mendengar ucapan Fahmi, Sabil semakin bersemangat untuk mendapatkan Wistara. "Gue suka nih sama yang sulit untuk di dekati kayak gini, tolong doa kan gue ya mi biar bisa mendapatkan hati nya kak Tara." ucap Sabil menggebu-nggebu.
Fahmi hanya menggelengkan kepalanya mendengar penuturan sahabat nya ini. "Dasar cogil."
~Besoknya~
"Bil bangun, lo kebo banget kalo di lihat-lihat, kita kesiangan nih." Ujar Fahmi mengguncang tubuh Sabil.
"Kok lu nggak bangunin gue sih." Sabil terbangun dan langsung ke kamar mandi.
Mereka berdua setelah sarapan langsung berangkat menggunakan Supli (sepeda motor kesayangan fahmi). "Kenapa macet segala, lama-lama gue bikin jalan sendiri nih." gerutu Sabil dibelakang. "Lo diem aja, gue gini-gini juga mantan pembalap." Fahmi pun dengan gesit mencari celah jalan agar bisa terhindar dari kemacetan itu.
Sampai kampus, mereka langsung menuju ruangan yang akan digunakan ospek terakhir. Terlihat komdis sudah berjejer disana, menatap sinis ke mereka.
Sabil berbisik pada Fahmi "Pingin gue colok aja tuh mata, liatin nya nggak bisa biasa banget, kayak nggak pernah liat cowok ganteng."
"Mata lo yang lama-lama gue colok juga. Buruan masuk, daripada lo kena hukuman lagi, gue juga yang repot." ucap Fahmi langsung mendorong tubuh Sabil untuk masuk ke ruangan.
"Mi, kak Tara ganteng banget cuy hari ini." gumam Sabil berisik sambil memegang tangan Fahmi yang duduk disebelahnya.
"Lo, bisa diem nggak. Rektor ngomong tuh dengerin. Dari tadi komdis lain tuh liatin kita karena tingkah lo ya, babi." Fahmi kesal dengan Sabil yang selalu bertingkah setiap kali Wistara lewat.
Sabil pun mengerucutkan bibirnya, kesal mendengar penuturan Fahmi. Tanpa diketahui keduanya, Wistara juga menyaksikan sendiri bahwa kedua sahabat itu terus bertengkar karena tingkah Sabil.
"Dengan ini di nyatakan bahwa PKKMB sudah selesai dan selamat datang untuk mahasiswa baru semua." Ucap Final Rektor, semua mahasiswa baru bersorak gembira kecuali Sabil.
"Kenapa lo diem, nggak seneng ospek ini berakhir?" Tanya Fahmi masih sambil bersorak. "Seneng, tapi gue nggak bisa ketemu kak Tara dong." ucap sabil lemas.
"Gitu doang lo pikirin. Dia satu gedung sama kita, asal lo tau. Sama-sama teknik juga, kemana aja lo nggak tau itu." Fahmi mengejek dan mencubit pipi Sabil gemas.
Sabil kesakitan, "Lo jangan cubit-cubit pipi gue ya, sakit." sambil melepaskan tangan Fahmi di pipi nya. "Berarti gue bakal ketemu kak Tara terus dong." lanjut Sabil bersemangat.
Terlalu bersemangat, Sabil sampai menaiki kursi, bersorak gembira sambil sesekali menyebut nama Wistara. Fahmi sampai malu melihat tingkah Sabil ini dan Wistara dari jauh hanya menggelengkan kepalanya melihat itu.
"Bro, kayaknya hidup lo setelah ini nggak bakal tenang deh." ucap Galih sambil menyenggol pundak Wistara.
"Lo tau nama dia?" Tanya Wistara dengan singkat. "Tau, tuh bocil kematian namanya Sabil, sahabatnya pacar gue." jawab Galih yang hanya dibalas anggukan oleh Wistara.
Setelah acara penutupan selesai, Sabil berjalan beriringan dengan Fahmi menuju parkiran.
"Sayang, aku kangen sama kamu." Seru galih berlari menuju fahmi. Fahmi pun segera memeluk bayi besarnya ini. "Besok kamu ada kelas pagi kan? Bareng aku ya."
"Iya sayang boleh, aku juga kangen banget sama kamu." Fahmi melepaskan pelukkannya.
Ekhemmm
"Cringe banget kalian berdua, inget ini masih di kampus ya." Tegur Sabil yang menjadi saksi dua orang bucin ini."Lo kalo iri bilang cil." ejek Galih pada Sabil. "Ngapain juga gue iri, ayo mi kita pulang!" Sabil menggandeng tangan Fahmi.
"Ehhh enak aja lo, mau dibawa kemana pacar gue." Cegah Galih
"Sayang, aku tuh kemarin nginep di kosnya Sabil. Jadi tadi kita berangkat bareng ke kampus. Tapi nanti aku pulang dan kita tetep besok berangkat bareng." Jelas Fahmi pada Galih
"Oh gitu, ya udah hati-hati sayang." Galih mencium pipi fahmi dan langsung berlari meninggalkan Fahmi dan Sabil yang mematung.
"Gila, cowok lu yang katanya si komdis paling disiplin bisa bertingkah kayak gitu. Seandainya kak Tara gitu juga ke gue. Bakal gue kejar tuh sampek ke rumahnya." Sabil mendengus
"Mulai deh kambuh, udah ayo pulang, besok kita ada kelas pagi." Ucap Fahmi yang masih memegang pipinya.
Jadi setelah Fahmi menceritakan bahwa dirinya dan Galih berpacaran. Mereka bertiga menjadi dekat, tapi Galih dan Sabil sama-sama jahil. Jadi Fahmi hanya bisa mengelus dadanya. Melihat sahabat dan pacarnya selalu bertengkar hanya karena masalah kecil.
•
•
•
•Jangan lupa vote ya gaisss~~
Thank youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Orangeade (WinnySatang)
Fanfiction"Apa itu cinta dalam diam, aku akan mencintaimu dengan ugal mas Tara." - Sabil "Dasar, bocah gila." - Wistara Keduanya memiliki sifat yang berbeda, lalu apakah mereka berdua bisa bersama-sama? Cerita ini terinspirasi dari lagu TXT - Blue Orangeade...