Satu Langkah Pendekatan

533 53 1
                                    

Wistara berjalan tanpa arah, mengikuti kemana kaki nya melangkah saja. Hingga langkahnya berhenti di depan sebuah minimarket, untuk sekadar membeli minuman kaleng.

Setelah membayar, Wistara pun duduk di depan minimarket tersebut, membuka minuman kaleng itu dan meminumnya. Memejamkan matanya, mengingat runtutan masalah di kehidupannya yang tidak pernah usai.

Sedikit kesal, Wistara meremat kaleng kosong itu dan melemparnya asal. Dia pun kembali memejamkan matanya sebentar.

Tukk

"Aduhh, setan mana nih yang lempar kaleng malam-malam gini. Nggak ada adab banget itu setan." gerutu Sabil sambil mengelus kepala nya yang terkena kaleng.

"Nggak ada yang mau ngaku nih? Jangan-jangan setan beneran?" Sabil sedikit merinding langsung memungut kaleng tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.

Sabil pun melangkahkan kaki nya tergesa-gesa menuju minimarket. Namun, ia menangkap sosok seseorang yang tidak jauh darinya sedang duduk sendirian sedang memejamkan mata di depan toserba itu.

"Eh, kenapa mas Tara disitu sendirian. Saatnya melakukan pendekatan nih hehe." monolog Sabil sambil menyeringai.

Sabil pun melanjutkan langkahnya untuk memasuki minimarket, membeli beberapa stok obat-obatan. Sekaligus ice cream dan kue coklat untuk Wistara.

Setelah membelinya, Sabil menjadi sedikit ragu ketika melihat keadaan Wistara yang tidak cukup baik dengan ujung bibir yang membiru.

Namun, Sabil tetap lah sabil, dia pun memberanikan diri untuk mendekatinya.

"Mas Tara." panggil Sabil dengan suara pelan nya. Namun, tidak ada sahutan dari pemilik nama.

Sabil pun langsung menempelkan ice cream yang dia beli tadi ke pipi Wistara. Si pemilik pipi itu terkejut, mendapati sosok Sabil sudah berdiri dihadapannya.

"Ini buat mas Tara." ucap Sabil dengan memberikan ice cream itu ke tangan Wistara. "Kali ini, jangan di tolak ya mas." lanjut Sabil seraya duduk di samping Wistara dan Wistara pun langsung memakan ice cream itu tanpa ragu.

Ditengah kesunyian dan dingin itu, Sabil memecahkan keheningan "Enak nggak kak?" Tanya Sabil yang dibalas anggukan oleh Wistara.

"Mas Tara ada masalah ya? Kata bunda Sabil, ice cream sama coklat itu bisa bantu kita untuk meningkatkan mood lo mas." lanjut Sabil antusias.

"Bukannya meningkatkan berat badan?" jawab Wistara yang membuat Sabil mengerucutkan bibirnya.

"Lucu." Batin Wistara dalam hati.

"Seberat apapun masalah mas Tara, jangan pernah lari dari masalah ya. Kadang ada suatu hal yang kita nggak tahu, bahkan kejutan apa yang akan datang di hari-hari berikutnya. Namun, ketika kita sudah siap dan pasrah untuk menjalani nya. Pasti akan ada kemudahan dibaliknya." Sabil berbicara dengan menatap dalam pada kedua mata kelam Wistara yang juga menatapnya.

Sabil yang salah tingkah ditatap Wistara pun memutuskan untuk melihat ke arah lain dan mengingat sesuatu

"Mas Tara, sini aku obatin pipi mu yang lebam itu." Wistara pun menurut dan mendekatkan dirinya pada Sabil.

Wistara menatap Sabil yang mengobati dirinya dengan teliti. Wajah yang cukup cantik untuk seorang lelaki, bibir merah yang selalu dihiasi senyum manis berbentuk hati, mata bulat yang indah dan bulu mata yang lentik. Jangan lupa kan pipi tembam nya.

"Cantik." ucap Wistara tiba-tiba.

"Ha? Siapa mas yang cantik? Perasaan nggak ada cewek disini." Tanya Sabil sambil melihat sekeliling.

Wistara yang gugup, langsung berdiri, "Terima kasih, udah ngobatin dan nemenin gue malam ini." sedikit berpindah posisi menjauhi Sabil.

"Oh, santai aja mas. Mas Tara bisa kok cerita apapun ke Sabil. Walaupun, kita belum lama deket. Tapi Sabil bisa kok jaga rahasia. Tidak dipungut biaya sepeserpun, soalnya bayarnya harus pakai cinta nya mas Tara." ujar sabil dengan senyumnya yang merekah.

Hal itu membuat Wistara hanya menggelengkan kepalanya dan sedikit tersenyum mendengar ucapan Sabil.

Malam itu, bulan menjadi saksi bahwa untuk pertama kalinya mereka berdua menghabiskan waktu untuk bercanda, lebih tepatnya Sabil yang berusaha untuk menghibur Wistara yang hanya menanggapi dengan senyum tipis.



Jangan lupa voteee yaa~

Terima kasih🥰

Blue Orangeade (WinnySatang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang