9

94.2K 3.9K 8
                                    


[Happy Reading]
.
.
.
______

"Ayo Ayy biar aku anter kamu pulang," Ajak Bobby saat melihat Ayyara yang baru saja keluar dari gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo Ayy biar aku anter kamu pulang," Ajak Bobby saat melihat Ayyara yang baru saja keluar dari gerbang.

"Eh? Gak usah Bob, gakpapa, aku bisa pulang sendiri kok." Tolak Ayyara dengan lembut.

"Gakpapa, biar lebih aman, dari pada kamu pulang naik ojek. Mending sama aku." Ucap Bobby.

Ayyara menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia bingung pasalnya Akram pasti sudah menunggunya di perempatan jalan untuk pulang bersama.

Ayyara takut Akram akan marah nantinya, ini saja dia sudah telat menemui laki-laki itu.

Apalagi sekarang dia tinggal berdua dengan Akram di apartemen. Ayyara takut Bobby curiga kenapa dia tinggal di apartemen.

"Gak usah Bob, beneran gakpapa. Ini ojeknya bentar lagi dateng," bohong Ayyara berusaha menyakinkan Bobby.

"Batalin aja, ayo naik." Ayyara menoleh ke arah jalan, bagaimana kalau Akram melihatnya dan marah karena dia pulang bersama Bobby sedangkan laki-laki itu menunggunya.

"Ayo Ayy,"

"iy-iya" Ayyara terpaksa naik ke atas motor milik Bobby. Mereka berlalu berdua menjauhi kawasan sekolah. Ayyara akan memikirkan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Bobby nanti, kenapa dia tinggal di apartemen.

di sisi lain, Akram menunggu Ayyara yang tak jauh dari perempatan jalan dekat halte. sudah hampir lima belas menit ia menunggu namun Ayyara tak kunjung terlihat.

"Lama banget si tu cewek," Desis Akram, pasalnya ia paling kesal ketika menunggu terlalu lama.

Tanpa sengaja, Akram melirik kaca spion mobilnya. Di belakangnya, ia melihat Ayyara bersama Bobby pulang naik motor melewati jalur terpisah darinya.

Akram mengepalkan tangannya, memperlihatkan urat-uratnya yang menegang. Rahangnya mengeras. Ia menunggu Ayyara begitu lama di sana, namun perempuan itu malah pulang dengan laki-laki lain.

"Bangsat!" teriak Akram sambil memukul stir mobilnya dengan keras. Kemudian, ia langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan tempat itu.

Ayyara, tanpa sadar, telah memicu kemarahan dalam dirinya. Dan dari sini, mungkin, segalanya akan berubah menjadi lebih buruk.






****

"Hebat banget lo ya, gue capek-capek nunggu lo di mobil, lo malah pulang sama si cupu, hm?" tegur Akram ketika melihat Ayyara masuk ke dalam apartemen. Ia mendekati Ayyara dengan perasaan marah. Ayyara hanya bisa menunduk, jantungnya berdegup kencang. Inilah yang ia takutkan dan ternyata benar terjadi.

AKRAM (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang