[Happy Reading]
.
.
____"Kamu pulang sama aku ya," Ajak Akram.
Pagi ini Akram bersiap-siap untuk pulang ke kota. Dia bersikeras untuk mengajak Ayyara pulang ikut dengannya.
Ayyara hanya diam sambil memandang ke arah lain, dia masih kepikiran dengan ucapan Akram malam tadi yang membuatnya malu berhadapan dengan laki-laki itu sekarang.
"Aku mau disini dulu, kamu kenapa maksa aku terus buat pulang?" Tanya Ayyara.
Akram memegang pipi Ayyara untuk berbicara menghadapnya, "Aku disini, kalo ngomong tatap mata aku,"
"Dengerin aku," Akram menatap mata Ayyara dengan lembut, "Mau sampai kapan kamu disini? kamu udah banyak banget ketinggalan materi pelajaran, Ayy. Kamu gak khawatir sama nilai kamu? Aku tau kamu masih sedih gara-gara aku, tapi jangan larut kayak gini sampe ninggalin sekolah berminggu-minggu," Ucap Akram panjang berusaha meyakinkan Ayyara.
Ayyara menatap Akram yang berada di hadapannya sambil menyipitkan matanya sedikit silau karena cahaya matahari.
Terdiam sejenak, Ayyara memikirkan ucapkan Akram yang ada benarnya, tidak seharusnya dia seperti ini.
Ayyara menghembuskan nafas dalam, "Ya udah, aku ikut kamu pulang," lirih Ayyara pelan, namun masih dapat didengar oleh Akram.
"Nah gitu dong, ayok kita pulang," Akram menarik tangan Ayyara melangkah keluar dari panti, menjauh dari sana.
"Akram, izin dulu ih, kok main pulang aja," Ayyara menghentikan langkah Akram yang menarik tangannya.
Akram menghentikan langkahnya, memutar badannya kebelakang, "Oh, iya, lupa." Ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Ayyara memutar bola matanya melihat tingkah Akram yang seenaknya ingin pulang tanpa berpamitan.
Mereka berjalan masuk ke dalam rumah dengan Akram yang menggenggam erat tangan Ayyara.
"Eh, emak lo mana?" Tanya Akram pada Ifan dengan tegas.
Ifan menatap Akram sinis, "Ngapain kamu cari ibu saya? Kamu suka sama ibu saya?" Tanya Ifan dingin.
"Anjing! Emang udah gila ni orang. Mana mungkin gue suka sama emak lo, tolol banget sih lo!" Tegas Akram. mencoba menjelaskan tudingan Ifan benar-benar tak masuk akal.
Ayyara memijit pelipisnya, merasa lelah dengan tingkah keduanya yang benar-benar tidak bisa berdekatan.
"Ifan ibu mana? Aku mau pamit pulang hari ini," Ucap Ayyara.
Ifan mengalihkan tatapannya ke arah Ayyara, "Ibu ada di belakang, kamu samperin aja ke sana," Ayyara mengangguk.
"Kamu beneran mau pulang?" Tanya Ifan sedikit tidak rela jika Ayyara pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRAM (Selesai)
RomanceMenikah dengan gadis cupu bukanlah takdir yang diinginkan Laki-laki bernama lengkap Akram Mahendra, ia tidak menginginkan menikah muda apalagi keadaan masih sekolah, namun takdir berkata lain, ia menikah di usia remaja dengan gadis cupu akibat kesal...