37

75.3K 2.8K 56
                                    

[Happy Reading]
.
.
.
___

Akram terbangun dari tidurnya, tangannya bergerak meraba kasur merasakan tidak ada Ayyara di sampingnya, keningnya mengerut dengan terpaksa ia membuka mata, menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akram terbangun dari tidurnya, tangannya bergerak meraba kasur merasakan tidak ada Ayyara di sampingnya, keningnya mengerut dengan terpaksa ia membuka mata, menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

Menetralkan penglihatannya, menatap sekeliling kamar yang sunyi tak menampakkan keberadaan Ayyara.

Akram melangkahkan kaki keluar kamar dengan mata yang masih mengantuk, dia tidak bisa tidur jika tidak ada Ayyara di sampingnya.

Rasanya sangat sulit memejamkan mata jika tidak dipeluk istri.

"Sayang, kamu dimana?" Akram memanggil Ayyara, matanya menatap sekeliling ruangan mencari keberadaan istrinya.

"Aku di dapur." Sahut Ayyara dari arah dapur.

Akram melangkahkan kakinya menuju dapur, dilihatnya perempuan itu yang sedang meletakan anggur ke dalam mangkuk.

"Kenapa kok makan anggur malem-malem?" Tanya Akram.

Ayyara melirik Akram, laki-laki itu selalu tampan ketika bangun tidur dengan rambut yang sedikit acak-acakan dan jangan lupakan roti sobek yang terlihat jelas dimatanya. Rasanya Ayyara ingin berteriak tapi tidak mungkin.

"Gak tau, pengen aja,"

"Makannya di kamar aja, kamu temenin aku," Akram sengaja menyuruh Ayyara makan buah dikamar, dia mengantuk tapi tidak bisa tidur jika tidak ada Ayyara.

"Iya,"

Mereka berjalan beriringan menuju kamar, dengan Ayyara yang membawa mangkuk kecil berisi buah anggur. Entah kenapa dia menginginkan buah itu.

Untung saja di kulkas persediaan buah anggur masih ada, jadi Ayyara tidak perlu repot malam-malam keluar hanya untuk membeli buah anggur.

Sebenarnya Ayyara juga tidak diperbolehkan keluar, Akram melarangnya keluar apartemen sendirian di malam hari meskipun malam belum terlalu larut.

Laki-laki itu sangat posesif padanya. Selalu melarang Ayyara melakukan apapun jika dimatanya tidak ia suka.

Ayyara menaiki ranjang di ikuti Akram yang membaringkan tubuhnya, ia mendekati Ayyara yang bersandar di kepala ranjang sambil memakan buah anggur.

"Mau gak?" Tanya Ayyara.

Akram menegakkan kepalanya, melirik Ayyara yang sedang mengunyah buah anggur, "boleh, tapi yang ada di mulut kamu."

AKRAM (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang