[Happy Reading]
.
.
.
___Ayyara melangkah cepat menuju pintu apartemen ketika ia mendengar suara bel berbunyi, meninggalkan Akram yang sedang berada di kamar sendirian.
Ayyara membuka pintu, di sana, berdiri Anin dengan senyuman hangatannya.
"Mama? Ayo masuk Ma," Ayyara membuka pintu lebar, mempersilahkan Anin masuk. Ternyata, yang berdiri di depan pintu bukanlah tamu biasa, melainkan mertuanya sendiri.
"Maaf ya, sayang. Mama datang gak ngasi tau kalian," Anin memeluk erat Ayyara.
"Gakpapa kok Ma, Ayyara senang mama dateng kesini," Ayyara membalas pelukan Anin, ia tersenyum lembut meski tak dapat dilihat oleh Anin.
Anin melepaskan pelukannya, mereka berjalan menuju sofa ruang tamu. "Oh iya! Ini mama beliin cake buat kamu," ujarnya sambil menyodorkan bungkusan box cake red velvet pada Ayyara.
Ayyara memandang box itu dengan penuh keheranan, "Mama beliin buat Ayyara?" Tangannya sedikit tidak enak menerima pemberian Anin yang repot-repot membawakannya cake.
"Iya, tadi pas dijalan mama keinget sama kamu yang suka banget sama cake red velvet jadi mama beliin,"
"Makasih ya Ma," ujar Ayyara sambil tersenyum manis.
Sejak awal, Anin selalu menunjukkan kebaikan dan perhatian yang tulus kepadanya. Ayyara merasa sangat bersyukur memiliki mertua sebaik Anin.
Anin mengangguk, ia menatap sekeliling apartemen, sudah lama sekali ia tidak menginjakkan kaki di sana, terakhir kali saat Ayyara meninggalkan anak tunggalnya.
Apartemen yang dulu kacau dan berantakan, kini terlihat rapi dan teratur. Ayyara memang begitu berpengaruh untuk anaknya yang sedikit aneh itu.
"Mama mau minum apa? biar Ayyara buatin," Tanya Ayyara saat Anin sudah duduk manis di sofa.
"Gak usah repot-repot, Ayy, mama cuma bentar kok, kamu duduk sini aja." Anin menepuk pelan sofa, menyuruh Ayyara untuk duduk di sebelahnya.
Ayyara mendudukkan dirinya di sofa bersebelahan dengan Anin.
"Akram mana, Ayy?" tanya Anin sambil melihat sekeliling, mencari keberadaan anaknya.
"Akram ada di kamar, Ma, dia habis mandi tadi," jawab Ayyara sambil menyentuh rambutnya, merasa canggung dengan pikirannya yang teringat dengan dirinya dan Akram yang mandi bersama, padahal tidak ada yang salah, mertuanya juga tidak tahu, kenapa dia gugup?
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRAM (Selesai)
RomanceMenikah dengan gadis cupu bukanlah takdir yang diinginkan Laki-laki bernama lengkap Akram Mahendra, ia tidak menginginkan menikah muda apalagi keadaan masih sekolah, namun takdir berkata lain, ia menikah di usia remaja dengan gadis cupu akibat kesal...