[Happy Reading]
.
.
____Akram menghampiri Arkael yang duduk sendirian di lantai ruang tamu, bocah itu asik bermain bersama mainannya.
"El lagi ngapain?" Tanya Akram, ia duduk di hadapan anaknya sambil meraih satu puzzle mainan Arkael.
"Papa ga liat, El lagi main, jangan di ganggu, Pa!" Arkael mendorong kecil lutut Akram, bocah itu mengusir ayahnya untuk tidak mengganggunya bermain.
"Papa butuh bantuan El bentar, bilang ke Mama tadi kamu cuma ngasal ngomongnya."
Arkael menatap Akram yang dengan kesal, "Nanti aja Pa, El mau main belum celecai," ucapnya.
"Sekarang aja, Papa gak mau tidur di luar ditambah tidur sendiri," ngeri Akram. Ia tak mau tidur sendiri tanpa memeluk Ayyara, yang ada ia tidak bisa tidur seperti kemarin yang mana ia yang terpisah jarak tidur dengan Ayyara.
"Papa takut ya tidul sendili, cemen banget cih, Pa, gitu aja takut," sindir Arkael sambil sibuk dengan mainannya.
"Papa gak takut tidur sendiri, papa berani kok," sahut Akram.
"Teyus kenapa Papa maksa El buat ngomong sama Mama bial Papa ga tidul sendili?" Tanya Arkael.
"Kamu gak bakalan ngerti,"
"Ya uda, kasi tau El bial El ngelti," desak Arkael.
"Kamu masih kecil, gak boleh tau, nanti kalo El udah gede bakalan tau sendiri," balas Akram.
Arkael mendengus lucu, ia mengabaikan ayahnya, kembali melanjutkan kegiatannya bermain bersama mainannya yang berserakan di lantai.
"El, mandi dulu sayang, udah sore, mainnya dilanjutin nanti aja," Ayyara berjalan mendekat, ia datang sehabis dari mandi.
Arkael mengangguk, "Iya, Mama," ucapnya seraya meletakkan robot mainannya ke lantai lalu mendekati Ayyara dengan langkah kecil.
Ketika Arkael berada di hadapannya, Ayyara mengusap lembut rambut anaknya sambil menyetarakan tinggi tubuhnya dengan Arkael, "Mandi sama Mama ya,"
"El Mandi sendili aja boleh ya, Ma, El uda besal bisa mandi sendili," balas Arkael dengan antusias.
Senyum lembut menghiasi wajah Ayyara, ia tak menyangka dengan pertumbuhan Arkael. Seolah waktu melaju begitu cepat, rasanya baru kemarin ia merawat bayi mungilnya yang sekarang sudah besar dan ingin belajar mandi sendiri.
"kalo gitu, El mandi sendiri tapi hati-hati ya ke kamar mandi jangan lari-lari, licin," balas Ayyara dengan lembut, Arkael mengangguk dengan semangat.
Sebelum pergi ke kamarnya, Arkael melirik Ayahnya yang berada tak jauh di belakangnya. Akram memberi kode Arkael untuk membicarakan kesalahpahaman yang dibuat anaknya itu, namun Arkael mengabaikan ayahnya, ia malah terkekeh geli lalu menjulurkan lidahnya ke Akram dan langsung berlari menuju kamarnya untuk pergi ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRAM (Selesai)
RomanceMenikah dengan gadis cupu bukanlah takdir yang diinginkan Laki-laki bernama lengkap Akram Mahendra, ia tidak menginginkan menikah muda apalagi keadaan masih sekolah, namun takdir berkata lain, ia menikah di usia remaja dengan gadis cupu akibat kesal...