chapter 5

2.2K 153 8
                                    


Hari ini Raisha benar-benar akan melakukan  rencana jahatnya, mengajak Kirana beserta pacarnya untuk menyelesaikan semuanya, Raisha, Kirana dan doni berjalan menuju loker, mereka bertiga mendekati loker milik arunna karena dipintu loker itu terdapat nama Arunna dari fakultas seni, doni mengeluarkan obeng yang dirinya taruh didalam tas lalu mencoba mencongkel pintu yang masih terkunci rapat itu.

Tak ada seorang pun disana, makanya rencana mereka bisa berjalan mulus tanpa hambatan, doni juga mengeluarkan kantong kresek berisi bangkai tikus yang ia ambil dari jalanan di dekat rumahnya, sebenarnya doni tidak ingin ikut campur masalah seperti ini, tapi karena kirana mengancam akan marah pun membuat doni terpaksa melakukan  itu.

Doni berhasil mencongkel loker arunna, Raisha lihat didalam sana ada beberapa buku tebal yang arunna tinggalkan, setelah mengacak-ngacaknya Raisha sempat terpaku pada sebuah gantungan kunci yang berbentuk matahari, gantungan kunci itu terletak dibagian pojok loker, Raisha mengambilnya lalu membiarkan doni menaruh bangkai takus itu.

Setelah itu Raisha kembali menambahkan air kotor yang sudah dicampur dengan telur busuk, Raisha memakai masker lalu menumpahkan air yang berbau tidak enak itu pada loker arunna, setelahnya doni kembali menutup pintu loker itu tanpa perduli pintu itu sudah tertutup rapih atau belum, setelahnya mereka bertiga pergi dari sana begitu saja.

Arunna sudah menyelesaikan kelasnya, dirinya berjalan menuju loker karena hendak menaruh buku tebalnya agar tak perlu dibawa pulang, arunna melongo kaget saat mendapati lokernya begitu kotor dan berbau tak sedap, bahkan orang-orang yang berada di area loker juga memarahi arunna karena sudah jorok, arunna tanpa jiji mengeluarkan semua isi lokernya, dirinya hanya mencari barang yang begitu berharga menurutnya.

ya, arunna mencari gantungan kunci berbentuk matahari, arunna sudah akan menangis karena gantungan kunci itu tak terlihat disana, arunna menatap buku-bukunya yang basah dan kotor, bahkan buku-buku itu sudah tak layak pakai.

Arunna merenung, dan hanya ada 3 orang yang tak suka padanya yang kini berada dalam pikirannya, arunna yakin yang melakukan hal ini pada lokernya pasti ezzra dan juga kedua temannya, arunna hanya ingin mereka mengembalikan gantungan kunci yang sudah mereka ambil karena itu adalah hadiah dari mendiang ayahnya, kalau kalian bertanya mengapa arunna tak memakai gantungan kunci itu, arunna itu sangat gampang kehilangan barang makanya dirinya tak berani memasang gantungan kunci itu.

Arunna berlari dari area loker itu, dirinya hendak menuju taman kampus karena biasanya ketiga orang yang dirinya cari itu berada disana, arunna sudah mulai menangis karena perasaan marahnya.

"Balikin" ucap arunna marah saat dirinya sudah sampai di hadapan ezzra dan kedua temannya.

"Apaan sih dateng-dateng kaya orang bego, mana nangis lagi" ujar Joel tak kalah marah.

"Kak ezzra tolong kembaliin gantungan kunci aku" ucap arunna lagi.

"Lo halu? kapan lo ngasih gue gantungan kunci?" tanya ezzra lalu berdiri di samping Joel.

"aku tau kak ezzra dan kedua temen kakak yang ambil gantungan kunci aku" ucap arunna lagi.

"Heh cowok alay, kalo kita pengen gantungan kunci pasti udahbeli sama pabriknya ngga mungkin kita nyolong
punya lo, lo kenapa sih?" marah jemian karena tak terima dituduh.

"ada yang acak-acak loker aku, aku tau pasti kalian yang lakuin" arunna memandang ketiga kakak tingakatnya kesal.

"Jangan asal tuduh anjir, kita tau loker lo aja kagak" imbuh Joel.

Percakapan mereka berhenti saat Raisha menghampiri mereka yang sedang duduk di taman, Raisha memicing kesal saat mendapati arunna juga berada disana, tapi kali ini Raisha biarkan karena sehabis ini juga dirinya akan memutuskan ezzra, dirinya tak perduli kalau sampai arunna mau mendekati ezzra, Raisha mengotori dan merusak loker arunna karena ini sebagai pertanda perpisahan karena Raisha tidak akan mengganggu anak itu lagi.

Straight? MARKHYUCK ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang