chapter 58

1K 49 0
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 7
pagi, Arunna dan ezzra sudah siap dengan bawaan barang yang akan mereka bawa untuk kebutuhan honeymoon, sebenarnya keduanya tak terlalu banyak membawa barang karena bisa beli ketika sudah ditempat tujuan nanti.

Pilihan ezzra dan arunna jatuh pada negri paris, arunna bilang ingin melihat pemandangan menara Eiffel dimalam hari, dan berjalan-jalan menaiki kapal dengan suami tampannya itu.

Arunna dan ezzra berangkat diantar oleh bunda thania dan juga ebban, papi dan mami tadi izin tidak bisa mengantar karena papi langsung mendapat laporan dari perusahaannya yang berada diluar kota untuk segera datang kesana, dan mami winda harus menemani.

Keduanya tak merasa keberatan, mereka memahami bagaimana sibuknya papi candra mengurus perusahaannya apalagi sebentar lagi ezzra akan resmi membangun usahanya sendiri dan tak lagi membantu papinya.

Bunda thania, ebban, arunna dan juga ezzra sudah sampai dibandara, kini mereka akan berpisah dan saling berpelukan, arunna tak lagi merasa khawatir karena ada ebban yang akan menemani sang bunda, karena bunda sudah menetap dirumah mewah milik papi candra.

Arunna sedang memeluk bundanya erat, sesekali ezzra mengusap kepala arunna sayang karena walaupun arunna tidak khawatir akan meninggalkan bundanya, arunna tetap menangis terharu karena akan berpisah dengan ibunya selama beberapa hari kedepan.

"udah sayang, jangan sedih ya? bunda kan sama adek ebban disini" ujar bunda menenangkan arunna.

"banyakin istirahat ya bun? ke butiknya kalo ada costumer yang minta bunda langsung yang tanganin aja" pinta arunna sambil memasang wajah sedih.

"adek bakalan pergi selama beberapa hari kedepan, bunda Jangan sampai kecapean" arunna mengusap bahu bundanya sayang.

"iya sayang, bunda paham kok, adek juga harus have fun disana" bunda thania membelai wajah cantik arunna.

"jangan terlalu khawatirkan bunda, bunda akan selalu baik-baik aja, okey?" bunda thania tersenyum manis.

"dek, titip bunda gue ya? kalo bisa ingetin terusjam makannya, gue ngga yakin bakalan selalu pegang hp buat ingetin bunda, bunda suka nunda-nunda makan soalnya" arunna berucap pada ebban.

"siap bos" ebban membuat gestur hormat pada arunna.

"jangan lupa bawain oleh hehe" ucap ebban bercanda.

"bocil banyak mau" ezzra mengusak rambut ebban gemas.

"apasih koko jelek, orang adek minta sama kakak" ebban memeletkan lidahnya meledek ezzra.

"udah ah jangan berantem mulu, sini peluk" arunna menarik ebban untuk dipeluk.

Ebban menurut, membalas pelukan erat arunna, mengendus bau arunna yang pasti akan dirinya rindukan, ebban sebenarnya masih ingin bermanja-manja dengan arunna, apalagi arunna baru saja resmi menjadi kakak ipar nya, namun ebban mengerti bahwa kokonya dan arunna butuh honeymoon dan memberinya ponakan.

Setelah memeluk arunna, ebban berganti memeluk kokonya, ezzra menggoyang-goyangkan tubuh mereka karena akan merasa rindu dengan adek bawelnya itu.

"kemarin juga adek lihat makanan jelly udah mau habis bun, tolong nanti belin ya?" ucap arunna yang  ingat dengan jelly.

"iya sayang, yaudah sana hati-hati ya?" bunda thania tersenyum lagi.

"bunda juga hati-hati pulangnya, makasih udah anter ezzra sama arunna ke bandara" ezzra ikut mengusap bahu bundanya.

Bunda mengangguk lalu tersenyum manis, arunna dan ezzra melambaikan tangan mereka dan mulai berjalan menjauhi bunda thania dan juga ebban, bunda meneteskan air matanya, rasanya enggan untuk ditinggal anak tunggal kesayangannya itu, tapi dirinya ingat arunna sudah bersuami, kini arunna sudah nenjadi hak milik ezzra, dan ezzra berhak membawa arunna kemanapun dirinya pergi.

Straight? MARKHYUCK ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang