Kejadian itu begitu cepat. membuat Aska dan Bunda Sandra mematung di tempat mereka, tubuh Aksa terjatuh ke lantai yang dingin setelah mendapatkan tusukan dari Ayah Dipta. Aksa tersenyum manis ke arah Bunda Sandra dan Aska, ia meringis merasakan sakit di bagian perutnya.
"AKSA!"
Bunda Sandra berlari ke arah Aksa yang sudah tergeletak dengan tidak berdaya, kepala itu di angkat dengan Bunda Sandra dan di letakan di pahanya. Ia mengusap penuh kasih sayang wajah Aksa, membuat Aksa tersenyum manis.
"Bu-nda j-ang-an men-nag-is~"
Ayah Dipta terdiam kaku melihat tubuh Aksa yang begitu banyak mengeluarkan darah di bagain perut, ia melihat ke arah tangannya sebagai alasan kenapa Aksa bisa seperti itu. Ia melihat ke arah Aska yang masih terdiam, Ayah Dipta segera berlari dari sana untuk menghindari hukuman.
"Mau kemana kamu pria bajingan! Berhenti di tempat mu!" Bunda Sandra akan mengejar Ayah Dipta yang sudah pergi dari sana, tapi Aksa menahan dirinya untuk tidak pergi.
"Bu-nda jan-gan per-gi, Ak-sa ta-kut~"
"Bunda tidak akan pergi kemana-mana, Bunda akan selalu bersama dengan Aksa. Maka dari itu Bunda mohon untuk Aksa bertahan, ya~"
Dengan susah payah Aksa menganggukkan kepalanya, kedua mata itu terpejam dengan ringisan yang tertahan.
"Jangan tutup mata kamu, jangan buat Bunda kehilangan kamu."
Lagi, Aksa hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala saja. Ia sudah tak bisa lagi untuk membalas ucapan Bunda Sandra, rasa sakit itu seperti menghilangkan seluruh fungsi yang berada di tubuhnya.
Bunda Sandra melihat ke arah Aska, ia menatap cemas ke arah Aska. Tapi saat ini yang sangat membutuhkan dirinya adalah Aksa, dengan susah payah Bunda Sandra membangunkan tubuh lemas itu. Ia akan menggendong tubuh Aksa, tapi Aska sudah lebih awal berjongkok di hadapannya.
"Bantu Aksa ke punggung Aska, Bunda."
"Aska—"
"Tidak ada waktu lagi, kita harus segera membawa Aksa pergi ke rumah sakit sekarang."
Dengan rasa cemas yang berada di dirinya, Bunda Sandra membantu Aksa untuk berada di punggung Aska. Setelah Aksa benar-benar aman di punggung Aska, keduanya segera pergi dari sana untuk ke rumah sakit. Aksa saat ini sangat membutuhkan pertolongan, mereka tidak mau kehilangan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE
FanfictionMenjadi Aksa dan Aska memang sama-sama sakit, tapi menjadi Aksa lebih sakit.