Langkah Bunda Sandra terhenti saat melihat Aska yang berada di luar ruangan, dan melihat beberapa suster dan dokter berlari memasuki ruangan Aksa. Membuat hati Bunda Sandra tidak tenang, saat ini Bunda Sandra benar-benar takut. Pikiran-pikiran buruk tentang keadaan Aksa berputar di kepalanya, tentang Aksa yang akan meninggalkan dirinya.
Dengan langkah berat Bunda Sandra berjalan ke arah Aska, meminta kepastian dari putranya itu. Untuk menghilangkan pikiran-pikiran buruk, yang saat ini sedang bertarung di kepalanya.
"Aska."
Aska menoleh ke arah Bunda Sandra yang memanggil, ia berlari ke arah Bunda Sandra dan menubruk tubuh Sang bunda dengan tangisan yang begitu menyedihkan. Hal itu membuat Bunda Sandra semakin tidak tenang, ia cemas jika terjadi sesuatu yang dia takut kan ke Aksa.
"Kenapa kamu di luar? Kenapa kamu nggak masuk ke dalam? Aksa di dalam sama siapa?"
"Bunda, Aska takut. Aska nggak mau kehilangan Aksa, jangan ambil Aksa~"
"A-aksa kenapa?"
"Dia tadi tiba-tiba saja kejang, aku takut Bunda~"
Tubuh Bunda Sandra lemas saat mendengar apa yang di katakan dengan Aska, membuat Aska mengikuti Bunda Sandra yang terjatuh di lantai. Aska mengusap lembut punggung Sang bunda, dengan air mata yang sama-sama jatuh. Mereka saat ini dalam keadaan sama, yaitu sama-sama takut kehilangan sosok Aksa.
"Bunda ngga mau kehilangan Aksa, Bunda ngga mau Aska."
Mendengar suara Bunda Sandra yang terdengar lirih itu, membuat Aska memberhentikan tangisannya. Ia sadar jika dirinya harus kuat, karena ada Bunda Sandra yang harus mendapatkan kekuatan.
"Kita ngga akan kehilangan Aksa, Bunda percaya sama Aska. Ya?"
Bunda Sandra mengangguk menjawab pertanyaan Aska, ia masih menangis di dalam pelukan Aska. Bunda Sandra melihat ke arah pintu ruangan Aksa, pintu itu belum juga terbuka.
"Bunda lebih baik kita berdiri, jangan di sini."
Dengan susah payah Aska menuntut Bunda Sandra yang begitu lemas ke kursi yang ada di sana, kedua orang yang berbeda usia itu saling berpelukan untuk menguatkan satu sama lain.
"Aksa, Bunda mohon jangan tinggalkan Bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE
FanfictionMenjadi Aksa dan Aska memang sama-sama sakit, tapi menjadi Aksa lebih sakit.