Aku tahu kalian bisa menghargai seorang penulis, dengan memberikan komentar kalian.
Komentar yang kalian berikan sangat berpengaruh besar dalam kelanjutan cerita ini, aku butuh komentar kalian untuk bisa melanjutkan cerita ini.
"Lepaskan saya! Apa yang kalian lakukan kepada saya? Kenapa kalian menangkap saya tanpa adanya keterangan yang jelas?"
Kedua tangan Ayah Dipta di borgol dengan polisi, dari kejauhan Bunda Sandra tersenyum penuh kemenangan melihat Ayah Dipta yang sudah tertangkap. Ia berjalan mendekat ke arah tempat Ayah Dipta, membuat pria itu melihat ke arah Bunda Sandra dengan tatapan bingung, atas keberadaan Bunda Sandra yang berada di sana.
"Istriku ada apa ini? Kenapa aku di borgol?"
"Istri kamu bilang? Mulai sekarang kita bukan sepasang suami-istri, surat cerai akan segera kamu dapatkan."
"Maksud kamu? Aku masih suami kamu!"
"Pak, bawa pergi orang ini dari sini."
"Apa maksud kamu? Aku tidak bersalah, kenapa aku harus di bawa ke kantor polisi?"
Bunda Sandra memberikan tatapan penuh kebencian ke arah Ayah Dipta. "Tidak bersalah kamu bilang? KAMU HAMPIR MEMBUNUH AKSA, dia sakit karena kamu! Jadi ini hukuman untuk kamu. Kamu pantas mendapatkan hukuman ini, kalau bisa lebih dari ini."
"Sandra! Kenapa kamu biarkan aku di penjara? Aku adalah suami kamu!"
"Itu dulu, sekarang sudah tidak lagi. Saya sudah mengurus surat perceraian," setelahnya Bunda Sandra pergi dari, sana meninggalkan Ayah Dipta yang terus saja memanggil dirinya.
Bunda Sandra masuk ke dalam mobilnya, kedua mata itu terpejam. Ia merasa begitu lega saat bisa memasukkan Ayah Dipta ke penjara, ia yang dulunya begitu takut untuk melaporkan Ayah Dipta ke penjara karena alasan Aska. Tapi sekarang dengan berani Bunda Sandra melaporkan Ayah Dipta atas semua tindakan yang Ayah Dipta lakukan kepada dirinya dan kedua putranya.
"Mulai sekarang Bunda akan menjaga kalian, Bunda mohon untuk bertahan anak-anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE
FanfictionMenjadi Aksa dan Aska memang sama-sama sakit, tapi menjadi Aksa lebih sakit.