11

3.7K 435 48
                                    

Mela memarkirkan motornya di halaman sebuah warkop. Tak peduli dengan kondisi waktu yang sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih, ia mendatangi warkop langganannya atas permintaan Denis yang ternyata anak itu sudah berada di dalam warkop.

"Bang Aji, BurJo satu pake es ya." ujar Mela akrab pada si tukang warkop.

"Minumnya apa, Neng?"

"Es Milo."

"Okee."

Mela langsung duduk di depan Denis begitu ia selesai memesan.

"Jadi, gimana? Ketemu Sena?" tanya Mela. Tangannya meraih sebungkus snack kacang goreng yang ada di meja dan membuka bungkusnya dengan cara di gigit.

"Iya, malah tadi dia ke rumah."

"Oh, ya bagus dong kalo gitu."

"Enggak, gak bagus."

Mela hanya menggerakan kepalanya memberi kode bertanya karena mulutnya yang sedang mengunyah kacang.

"Hari ini ulang tahun Oma gue, dan Nyokap minta Sena buat jadi chef yang nyiapin makan malam buat acara ulang tahun kecil-kecilan di rumah."

Mela hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Bang Aji sempat menyela obrolan mereka karena mengantarkan pesanan Mela.

"Terus terus, gimana abis itu?" tanya Mela sambil mengaduk es Milo nya.

"Kayak biasa, dia nurut apa kata Nyokap gue. Dia bikin makanan yang enak, persis kayak dulu, gak ada yang berubah. Keluarga gue juga suka masakannya dia, tapi ..."

Mela sempat diam sambil memperhatikan raut muka Denis yang nampak murung namun juga seperti ada rasa tidak nyaman.

"Tapi kenapa?" tanya Mela.

"Yaah, lo tau, dia sama sekali gak mau natap gue. Ngelirik aja enggak dan malah asik di ajak ngobrol sama Oma, sama Jerry juga, dan sekarang sepupu gue yang lain, namanya Kavin, dia terang-terangan muji Sena manis dan langsung deketin Sena gitu aja."

"Deketin Sena tuh maksudnya gimana? PDKT?"

Denis menggeleng, "Enggak, belum sampe situ. Cuma lo pasti tau 'kan Mel gelagat orang yang lagi ngegebet orang lain tuh gimana?"

Mela memganggukan kepalanya, "Jadi sekarang problem lo gak cuma soal Sena ya? Tapi soal sepupu lo si Kavin itu juga?"

Denis menganggukkan kepalanya, "Gue harus gimana, Mel? Gue gak bisa kalo cuma harus terus-terusan sabar dan gerak pelan. Gue takut si Kavin nikung gue secara keluarga besar gue gak ada yang tau soal masa lalu gue sama Sena, kecuali Jerry sama Mamanya."

"Keluarga lo tau Kavin belok?"

"Tau, udah dari lama. Dari jaman dia SMA suka bawa cowok ke rumahnya, alesannya main atau kerkel, padahal mah mainnya di kasur."

"Buset, brutal anjir sepupu lo Den."

"Makanya itu, gue tau hidupnya si Kavin gak sebagus muka sama isi dompetnya, gua gak mau Sena jadi korbannya dia berikutnya."

Mela hanya bisa diam sambil mengunyah bubur kacang hijau di mulutnya. Ia tak pernah menduga kalau ternyata keluarga Denis memiliki cukup banyak kejutan. Ia pikir masalah asmara lelaki di depannya ini saja sudah terlalu pelik dan drama, tapi ternyata masih ada rintangan yang lain.

"Mel, bantuin gue buat bisa dapetin Sena lagi." pinta Denis dengan nada memohon.

"Ya dari awal kita ketemu Sena juga lo udah ngomong begitu. Cuma mau gimana caranya Den? Lo bisa langsung deketin dia gitu aja? Gak takut si Sena makin sebel sama lo?"

Drive Me Crazy || The Housekeeper S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang