13

3.4K 408 41
                                    

Hari Sabtu, adalah awal weekend untuk sebagian besar orang yang kebanyakan akan di isi dengan kegiatan bangun tidur di atas jam 7 pagi. Tapi itu tidak berlaku untuk Sena. Ia yang sudah terbiasa bangun subuh kini hanya sibuk duduk-duduk manis di sofa, membaca novel yang belum sempat ia tamatkan sambil di temani teh hangat dan pisang goreng yang masih panas setelah ia selesai beres-beres dan membersihkan rumahnya.

Tok Tok

Sena mengerutkan dahinya mendengar pintu rumahnya di ketuk. Sambil berjalan ke pintu, ia berpikir siapa yang pagi-pagi sudah mendatangi rumahnya di hari libur begini?

"Loh? Mas Kavin?" bingung Sena sedikit terkejut melihat sosok di depannya.

"Hehe, pagi Sena. Sorry gue pagi-pagi udah namu ke rumah lo." ujar Kavin sambil tersenyum.

"Mas ... Tau rumah saya dari mana?" ada perasaan was-was saat Sena mengajukan pertanyaan demikian.

"Dari Jerry."

"Dari Mas Jerry?" beo Sena. Seketika ada perasaan sedikit kesal saat ia mendengar bahwa polisi muda itulah yang memberikan alamat rumahnya pada Kavin, karena bagaimana pun, dari keluarga Denis baru Jerry lah yang mengetahui alamat rumahnya.

"Kenapa? Kok diem aja? Lo gak suka ya gue dateng ke sini?" tanya Kavin menyadarkan lamunan Sena.

"Oh, enggak. Gak papa kok, Mas. Mari masuk, Mas."

Kavin mengangguk dan masuk ke rumah Sena.

"Nih, gue bawain lo sarapan. Kita makan bareng ya?"

"Ya ampun, pake repot-repot Mas." balas Sena sungkan.

"Gak repot kok. Gak enak juga gue dateng ke rumah orang gak bawa apa-apa."

Sena menerima bungkusan yang di sodorkan oleh Kavin. Mereka memakan makanan yang di bawa Kavin, namun Sena rasanya ingin menjauh dari lelaki itu mengingat bahwa Kavin adalah sepupunya Denis.

"Emm ... Mas Kavin, ada perlu apa dateng ke sini?" tanya Sena setelah cukup lama diam.

"Pengen main aja. Emang gak boleh gue dateng ke sini?"

"B-Bukan gitu, tapi ... Agak aneh aja, soalnya kita baru kenal waktu acaranya Oma, terus tiba-tiba Mas Kavin tau rumah saya." jawab Sena canggung.

"Sebenernya gak tiba-tiba kok, Sen." ujar Kavin sambil tersenyum.

"Maksudnya?" tanya Sena bingung.

"Temen kerja lo, ada yang namanya Darto 'kan?" Sena mengangguk sebagai jawaban.

"Dia temen SMA gue."

Bagai di hantam batu, Sena merasa dunianya terlalu sempit. Bisa-bisanya ia bertemu orang dari lingkaran yang sama. Kavin sepupunya Denis yang merupakan orang yang telah mengacaukan hidupnya, dan sekarang keluar lagi fakta bahwa Darto yang merupakan teman kerjanya di resto adalah teman SMA Kavin. Entah harus pindah ke mana lagi agar Sena bisa mendapatkan space yang lebih luas agar tidak berteman siapun yang berkaitan dengan Denis dan keluarganya.

"Sen? Kok bengong?"

"Ah ... Maaf. Tapi, gimana ceritanya Mas Kavin bisa tau saya?"

"Simple aja. Gue sama Darto temen satu tongkrongan, terus ..."

Flashback

Darto menghembuskan asap rokok yang baru di hisapnya dengan perlahan. Tangan kirinya iseng memainkan ponsel, membuka instagramnya sambil melihat-lihat postingan.

"Weh, siapa tuh yang lo like?"

Darto menoleh ke arah Kavin yang duduk di sebelahnya. "Temen kerja gue."

Drive Me Crazy || The Housekeeper S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang