Epilog 2: Denis Manusia Absurd

4.7K 514 63
                                    

Sudah 2 bulan semenjak kepulangan Denis dan Sena dari Labuan Bajo, hidup rumah tangga mereka di hiasi bunga-bunga setiap harinya meski mereka tinggal bersama Bu Mina atas permintaan wanita itu yang enggan sendirian di rumah besarnya.

Sena tentu bahagia dengan hidupnya sekarang. Ia tinggal bersama orang yang ia cintai dan juga Ibu mertua yang sangat menyayanginya, bahkan tak jarang Bu Mina kerap lebih pro terhadap Sena dibandingkan dengan Denis, anaknya.

Hanya saja, sudah terhitung satu minggu ini Sena dan Bu Mina di buat heran dengan tingkah laku Denis. Mereka paham kalau sekarang ini adalah momen bunga bermekaran di hati Denis karena berhasil menadapatkan cintanya kembali, hanya saja...

"Mas, sumpah ya, aku tuh mau ke kamar mandi ngapain sih pake ngikutin terus?" gerutu Sena jengkel.

"Ya aku mau ikut." jawab Denis, nada bicaranya terdengar manja dan itu membuat Sena merinding.

"Ngapain sih ikut-ikut? Orang mau pipis juga."

"Yaudah aku tungguin." balas Denis kemudian berdiri bersandar di tembok dan bersedekap dada.

Sena yang heran dengan kelakuan Denis hanya bisa menghela napas sambil menggelengkan kepalanya heran.

Selama beberapa menit Denis menunggu Sena selesai dengan urusannya, ia tersenyum lebar begitu melihat si manis sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah sanksi terhadap suaminya itu. Tanpa banyak bicara Denis langsung memeluk Sena dari belakang kemudian mereka berjalan menjauhi kemar mandi.

"Aduh Mas, apaan sih meluk-meluk begini terus? Gerah tau." keluh Sena sambil berusaha melepaskan pelukan suaminya.

"Ih masa di peluk suaminya sendiri gak mau?"

"Bukan gak mau, tapi gerah terus susah juga mau ngapa-ngapain. Kamu tuh kenapa sih Mas? Pulang dari Labuan Bajo malah manjanya gak ketulungan begini?"

"Ya aku pengen manja sama kamu, emang gak boleh?"

Sena menghembuskan napasnya berusaha sabar. Semenjak menikah dengan Denis, sedikit-sedikit ia tahu kalau Denis punya sifat manja yang bisa mengalahkan anak TK. Padahal waktu pacaran lelaki itu sangat berkarisma dengan sifat gentle dan greenflag nya.

"Mas, tolonglah lepasin dulu, aku mau masak loh ini udah mau makan siang." mohon Sena yang sudah menyerah dengan kemanjaan Denis.

"Yaudah aku temenin."

"Astagaaa.."

Akhirnya Sena benar-benar masak sambil ditemani Denis. Sebenarnya Sena merasa terganggu karena Denis menemaninya bukan sambil duduk, tapi berdiri di sebelahnya dan terus bertanya...

"Kok kunyit sama jahe mirip? Mereka kembar ya? Terus ini apa? Lengkuas? Merah gini dia pake yang pipi merah itu ya?"

"Ini apa? Kok baunya kayak ... Anu?"

"Tomatnya kayak kamu, bulet."

Dan berbagai celotehan lainnya yang membuat Sena merasa seperti sedang momong bocah TK.

Selama kurang lebih satu jam Sena harus terus mendengar Denis yang celoteh ini itu sambil masak. Meski ia tidak merespon, tapi rasanya ia benar-benar lelah meski masakannya tidak banyak.

"Ampun, dari tadi Mama denger kamu tuh gak berhenti ngoceh, Denis." tegur Bu Mina yang ikutan jengah mendengar suara sang anak.

"Tau nih, Ma. Sena sampe capek banget dengernya. Baru kali ini Sena capek sama Mas Denis." keluh Sena sambil menyerahkan piring makan pada mertuanya itu.

"Aku cuma ngajak Sena ngobrol kok."

"Sena gak nyautin kamu, jadi berarti kamu sendiri yang ngoceh terus." sahut Bu Mina.

Drive Me Crazy || The Housekeeper S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang