22

3.8K 477 56
                                    

Suara ketukan pintu kontrakannya memaksa Sena yang malam ini sedang santai di atas kasurnya untuk bangkit.

"Iya sebentar." sahutnya dari dalam saat suara ketukan itu kembali terdengar.

"Eh, Bang Ardi." si pemilik nama pun tersenyum kala Sena sudah nampak di depannya.

"Lagi sibuk, Sen?"

"Enggak kok, ayo masuk Bang."

Ardi mengangguk kemudian memberikan satu kotak berisi kue brownies pada Sena.

"Abang kenapa sih kalo ke sini bawa makanan terus?" tanya Sena sedikit tak enak hati kala sering menerima buah tangan dari Ardi, sementara dirinya cukup jarang mendatangi kontrakan lelaki itu.

"Ya masa gue bawainnya janda? Mau emang?" tanya Ardi bercanda.

Sena hanya tertawa dan mengucapkan Terimakasih pada pemuda itu.

"Kayaknya udah lumayan lama gue gak denger kabar apapun dari lo? Hidup lagi baik-baik aja kah?" tanya Ardi.

"Biasa aja kok, Bang." jawab Sena sambil tersenyum.

"Masa sih? Muka kayaknya lebih cerah dari kemaren-kemaren."

"Skincare, skincare."

"Halah, bedakan aja gak pernah pake ngomong skincare. Cerita bisa kali Seeenn."

Sena tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Ia tak bisa bohong bahwa belakangan ia memang sedang merasa bahagia.

"Yaa ... Sebenernya, saya emang lagi ngerasa seneng sih, Bang." jawab Sena nampak sedikit malu-malu.

"Wiih, kenapa nih?"

"Kayaknya, sekarang emang udah waktunya saya ikhlasin semuanya."

Ardi hanya diam kemudian mengambil satu potong brownies dan memakannya.

"Setelah saya pikir-pikir, selama ini saya emang numbuhin sikap egois. Walaupun belum lama, tapi saya tahu kalo Mas Denis emang beneran pengen perbaiki semuanya. Terus juga soal Yosse, dulu waktu persidangan Mbak Gisele, saya bilang bakal ikhlasin Yosse tapi nyatanya selama tiga tahun saya cuma biarin dia pergi tapi gak ikhlas sama kepergiannya,"

"Terus juga, setelah tiga tahun lebih saya di usir dari rumah, hari ini saya dateng lagi ke rumah orang tua saya Bang."

Kali ini Ardi di buat diam tak berkutik. Bahkan brownis di mulutnya berhenti ia kunyah karena cukup terkejut dengan pernyataan Sena.

"Lo pulang? Terus orang tua lo gimana?"

"Ya. Justru sebelumnya saya gak sengaja ketemu orang tua saya waktu belanja di pasar. Lumayan banyak yang berubah dari kehidupan orang tua saya. Terus juga, saya udah ngakuin semuanya. Soal masa lalu saya sama Mas Denis, soal Yosse, soal gimana perasaan saya, semuanya saya buka di depan orang tua saya Bang."

Ardi nampak mengangguk samar. "Reaksi mereka? Lo gak di kasarin 'kan?"

Sena menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis.

"Semuanya berjalan biasa kok, Bang. Saya bener-bener cuma ngobrol terus makan bareng sama Ayah Ibu. Walaupun, Ayah keliatan masih gak bisa terima, apalagi waktu kami gak sengaja ketemu Mas Denis di makamnya Yosse, Ayah langsung nonjok Mas Denis."

"Oh kalo itu gue dukung. Emang Denis pantes di tonjok." sahut Ardi sambil mengangguk dan dengan nada yang yakin.

"Terus sekarang gimana? Lo udah ngakuin semuanya di depan orang tua lo, lo juga sekarang lagi ngaku sama gue kalo lo udah ikhlasin semuanya, apa lo tinggal ngaku ke Denis kalo lo mau balik lagi sama dia?" lanjut Ardi bertanya.

Drive Me Crazy || The Housekeeper S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang