Mbok Nani segera menghubungi Irene.
"Ibu, maaf saya ganggu waktunya"
"Kenapa mbok, gapapa mbok"
"Non Ana bawa mobil sendiri ke sekolah"
"Kok bisa?"
"Gak di antar sama pak Asep?""Pak Asep antar non Yeji bu"
"Kan satu sekolah jadi bisa bareng kayak biasanya mbok"
"Tadi bapak yang nyuruh non Yeji berangkat duluan bu"
"Yasudah, kalau gitu mbok coba tanya sama Kirana nanti udah sampai sekolah atau belum. Terus nanti mbok kabarin saya ya" Irene yang merasa khawatir.
"Siap bu, nanti saya tanya sama non Ana"
"Makasih ya mbok!"
"Siap sama sama bu"
Irene pun mengahiri panggilan tersebut
"Maksud mas Aksa apasih, dia gak kapok apa liat Kirana kecelakaan waktu itu. Gak belajar pengalaman tega banget sam anak sendiri" batin Irene.Beberapa menit berlalu, satu notifikasi Irene dapatkan dari mbok Nani
Forward
"Ana baru aja nyampe mbok, aman kok mbok tenang aja""Ini pesan dari temam non Ana bu"
"baiklah, terima kasih ya mbok"
"iya bu, kembali kasih"
Perasaan lega telah Irene dapatkan
"Syukurlah Kirana udah sampe sekolah, maafin mama ya Ana" batin Irene.Kali ini Kirana benar benar sendirian di sekolahnya, seluruh siswa siswi bahkan sahabatnya yang bersekolah di sana membencinya.
Kirana hanya bisa pasrah akan hal itu, karena percuma saja ia menjelaskan sampai mulut berbusapun tidak akan pernah ada yang mempercayainya.
Beberapa bulan berlalu
Kini Kirana menjadi bahan bulian, cemoohan dan tindak kekerasan mental bahkan fisik di sekolahnya terutama Yeji dan teman temannya, tidak ada yang berani melaporkan masalah ini karena mereka akan memberikan hukuman yang setimpal kepada orang tersebut. Kirana merasa sangat lelah dengan hidup yang hancur tanpa ada yang menopang dirinya untuk bertahan.
Saat ini Kirana berada di toilet siswa bersama Yeji dan teman temannya.
"Ada masalah apa sih lo semua sama gw, hah?!" ujar Kirana meninggikan suaranya
"Gw gak suka lo hidup di dunia ini!" ujar Yeji sembari berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Kirana yang sudah duduk di lantai.
"Lo emang gatau diri ya! masih untung gw mau nerima lo jadi saudara angkat gw"
"Heh denger ya! gw jadi anak angkat papa Aksa itu ga perlu persetujuan lo juga bisa. Karena apa, karena gw sama orangtua lo udah sering ketemu sebelum papi gw meninggal dan mereka udah anggep gw kayak anak sendiri" ujar Yeji sembari menjambak rambut belakang Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA [JENRINA]
Cerita Pendeklagi pengen nangis aja, jadi iseng bikin cerita angst hehe Tolong yakinkan aku untuk tidak menangis disaat situasi sesulit apapun "Please jangan tinggalin gw Jai" Kirana fyi foto fotonya aku ambil dari pinterest dan ada beberapa yang aku edit lagi...