Chapter 10 😜

71.1K 3.5K 290
                                    

Adegannya sampe diluar nalar, yang masih dibawah umur tolong skip ya.....author mohon kali ini aja.....

Bara terus melumat bibir Angkasa yang terasa manis untuknya.

Tak puas hanya melumat bibir saja ciuman itu merambat pada leher mulus Angkasa, Bara juga menghisapnya kuat yang sedari dulu ingin ia beri tanda.

Dan tercetaklah banyak bercak merah keunguan di leher Angkasa.

"Ahhhh" desah Angkasa saat Bara mengigit kecil dadanya.

Baju Angkasa sudah tersingkap kemana mana, Bara menciumnya lagi dan lagi menyalurkan rasa besar cinta untuk istrinya.

"Pakhh" desah Angkasa yang merasa geli, perih juga nikmat karena ulah suaminya yang seakan tidak memberi jeda sedikitpun untuknya menghela nafas.

Setiap inci wajah dan tubuh Angkasa Bara jelajahi dengan bibir dan lidahnya sampai banyak bercak merah disekujur tubuh mulus itu.

Bahkah di kaki, paha, perut, punggung, leher, semua ada tanda darinya. Bara sedikit brutal kali ini.

Entah bagaimana caranya, kini Angkasa sudah telanjang begitu juga dengan Bara.

Sambil berciuman panas, Bara menggenggam milik Angkasa dan menggesekannya pada miliknya.

"Ummhh" desah Angkasa disela ciumannya, miliknya sudah tegang sempurna, begitu juga milik Bara yang sudah memerah siap mengubak abrik lubang yang baru beberapa kali ia nikmati.

"Baby, menungginglah"

Dengan instingnya, Angkasa menurut saja dengan perkataan Bara. Tangannya bertumpu pada dinding kamar mandi dan Bara sedikir membuka belahan kaki Angkasa agar sedikit terbuka.

"Ughhh" desahnya saat lubang pinknya diusap dengan jari panjang Bara.

Tanpa rasa jijik, Bara tergoda untuk menjilat lubang bersih itu, melumat, dan menciumnya kasar.

"Enghh akhh ahhhh ahhhh ahhhh" Angkasa tak bisa lagi menahan desahannya, ini terlalu nikmat.

Mendendr desahan kenikmatan Angkasa, Bara semakin berani berbuat lebih, ia menjujurkan lidahnya menggusap cincin lubang pink tersebut dan sedikit memasukannya.

"Akhhh, pakhhh" kaki Angkasa sampai bergetar menerima serangan yang baru pertama kali ia rasakan itu.

Bara terus bermain disana karna rasanya sungguh nikmat, tak lupa tangannya mengurut penis berukuran sedang itu agar Angkasa semakin merasakan nikmat di beberapa titik sensitifnya.

"Pakhhhh, enghhh ahhhh, stophh" Angkasa tak tahan, ini terlalu nikmat untuknya.

Menyadari Angkasa ingin ejakulasi, Bara berdiri dan mempercepat mengocok milik istrinya sampai Angkasa mencapai klimaksnya.

"Pakhhhhhhh , ahhhh haahh haahh haahh" desahnya tersenggal dan Bara menahan tubuh Angkasa yang akan ambuk kelantai basah itu.

"Tetap menungging baby" bisik Bara.

Angkasa mengangguk, sambil menikmati euforianya. "Enghh....."

Belum selesai Angkasa mengatur nafasnya, jari panjang Bara sudah melesak masuk kedalam hole sempit istrinya beralaskan sperma milik Angkasa itu sendiri.

Sakit, tapi tidak terlalu, itu yang dirasakan Angkasa.

"Eghh" desah Angkasa saat Bara menarik jari tengahnya keluar masuk.

Dengan gerakan perlahan, Bara memaju mundurkan jarinya dengan tempo pelan, menggoda lubang yang sudah berkedut itu.

Karena jarinya yang panjang, Bara mampu menyentuh titik manis Angkasa, yang membuatnya menginginkan lebih.

Angkasa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang