Chapter 18

28.8K 2.1K 156
                                    

Bara hanya melihat Angkasa masuk kedalam kamarnya ia mengurungkan niatnya untuk menemui istri kecilnya.

Dan itu membuat Adnan binggung.
"Kenapa gak jadi namuin Angkasa?"

"Biarin Angkasa nglakuin apa yang dia pengen, gue pamit" ucapnya kemudian benar benar pergi dari rumah Angkasa.
Bara tidak benar benar membebaskan Angkasa, namun ia punya rencana tersendiri untuk membuat Angkasa kembali dengannya.

.

Paginya Abian benar benar membawa Angkasa pergi jalan jalan keluar kota, perjalanan 12 jam membuat keduanya harus sering istirahat di rest area.

Angkasa sedikit mengeluh karna ini pertama kalinya ia melakukan perjalanan jauh menggunakan motor.

Kakinya mudah sekali pegal, namun perjalanan tinggal 1 jam lagi, Angkasa memaksa Abian untuk terus melajukan motornya agak cepat sampai ketempat tujuan mereka.

Dan betapa leganya Angkasa telah sampai dihotel yang telah dipesan Abian melalui sebuah aplikasi.

Ia langsung merebahkan tubuhnya dikasur dan terlelap begitu saja.

Abian tersenyum melihat Angkasa yang kini sudah medengkur halus. Ia lalu melepas sepatu Angkasa dan membenarkan posisi tidurnya.

"Kaki lo pasti sakit" gumam Abian lalu memijit kaki itu perlahan agar tak mengganggu tidur Angkasa.

.

Bara mematikan puntung rokoknya setelah melihat postingan terakhir Angkasa dimana anak itu sekarang sedang berada diluar kota tanpa sepengetahuan dirinya.

Bara mencoba tak egois didalam hubungan keduanya. Wajar jika Angkasa marah dan memgambil keputusan untuk hidupnya, namun Bara sepertinya tidak bisa menahan egonya.

Ia cemburu dan marah melihat Angkasa dekat dengan orang yang tak ia kenal sama sekali.

Meski mereka bisa dikatakan hanya teman, namun hatinya berkata lain.

Ia kini tengah ada janji fengan seseorang, namun saat membuka pintu, ternyata Kai sudah berada disana dan langsung menerobos masuk.

"Angkasa dimana" tanya Kai.

Bara tak menjawab namun matanya mengikuti kemanapun Kai pergi.

"Pergilah" ucap Bara.

"Bar, gue tau lo cuma isengkan sama anak itu"

"Gue gak mau bahas masalah ini dan sekarang lo bisa pergi"

Bruk

Alih alih mendengarka ucapan Bara, Kai malah memeluk pria tampan itu"Gue kangen sama lo Bar, maafin gue"

"Ka. Lepas, lo sendiri yang bilang, kalo gue kolot dan boseninkan, lo juga milig laki laki muda itu daripada gue, jadi sekarang lepasin gue"

"Enggak Bar"

"KAI!" Bentak Bara. Pemuda manis itu berjengit kaget. "Lo udah gak ada dihati gue. Ngerti"

Bara yang terburu buru kemudian memilih meninggalkan Kai sendiri didalam huniannya.

Sedangkan Kai, ia tersenyum sinis melihat kepergian Bara.

Pemuda manis itu langsung kekamar Bara dan meninggalkan benda benda miliknya di beberapa tempat.

Dan yang paling ekstrim, Kai meninggalkan name tag kedokterannya di lemari baju Angkasa beserta kaos yang dikenakannya saat ini dan ia mengambil baju Bara sebagai gantinya.

Licik dan bukan gayanya sama sekali, tapi ia ingin Bara kembali padanya.

Setelah dirasa cukup, Kai menatap sendu kamar itu "Maafin gue Bar"

Angkasa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang