Angkasa masuk kuliah seperti biasa, dengan Bara sebagai dosennya.
Awalnya, semua tampak biasa saja sampai ada salah satu gadis yang mengajukan pertanyaan dengan Bara di lima menit terakhir sebelum jam mengajar Bara selesai.
"Pak Bara" tanya gadis cantik bernama Celine.
"Iya Celine" sahut Bara sopan.
"Boleh saya bertanya seputar kehidupan pribadi bapak?"
"Em, boleh"
Celine tersenyum senang mendapat izin dari dosennya itu.
"Apa bapak belum mempunyai pasangan sampai saat ini?" Tanyanya kemudian mendapat sedikit sorakan dari teman temannya kecuali Faas dan Angkasa.Bara melirik sejenak pada Angkasa yang memalingkan wajahnya, menandakan ia tak peduli dengan jawaban yang keluar dari mulut Bara.
"BELUM"
Nyess.....
Hati Angkasa tiba tiba terasa sakit mendengar jawaban Bara.
Tangannya mengepal saat Bara sepertinya meladeni Caline yang memang terkenal karena kecantikannya.
"Kalau saya ingin mengajak bapak jalan jalan, apa bapak tidak akan menolaknya?"
Bara lagi lagi melirik Angkasa yang sepertinya mengiriminya ancaman berupa telepati.
"Maksud saya, keberadaan saya BELUM diterima calon pasangan saya. Saya tidak ingin membuatnya salah paham. Jadi Celine kalau ingin main dengan saya, bisa nanti rame rame di cafe depan" jawab Bara yang membuat gadis itu mendesah kecewa.
Bukan hanya Celine tapi banyak gadis patah hati dihari itu. Bara ternyata sudah menyukai seseorang dan itu sudah pasti membuat mereka harus mundur.
Jika saja konteksnya disukai, maka siapa saja bisa bersaing untuk mendapatkan hatinya namun jika konteknya Menyukai, maka, hati Bara sudah dimiliki seseorang itu.
"Angkasa" panggil Bara.
Angkasa mempercepat jalannya saat mendegar suara itu, Faas yang lagi makan sambil jalanpun sampai gagal menyuapkan kripik kentang kedalam mulutnya karena Angkasa lebih dulu menyeret tangannya.
"Jalannya cepet dikit dong Fa" ucap Angkasa yang sengaja menghindar dari Bara.
"Pelan dong Sa, kripik gue jatoh semua ini?" Jawab Faas yang menyayangkan kripik kentangnya yang jatuh karena jalannya yang tak seimbang.
"Ntar gue beliin lagi Fa, gak usah banyak omong dah"
"Angkasa!" Panggil Bara yang masih mengikutinya.
"Apaan se pak Bara, ngikutin kita mulu?" Gerutu Angkasa sambil mengandeng tangan Faas.
"Kalian berantem? Atau ada masalah se Sa, kenapa gue yang diseret?" Keluh Faas yang tak habis pikir dengan pasangan ini.
Grep
Bara akhirnya mendapatkan tangan Faas dan membuat keduanya terhenti.
"Sa, berhenti narik gue" bisik Faas yang merasa tak enak dengan dosennya itu.
"Pak Bara, hehe" sapa Faas.Bara lalu berjalan cepat mendahului Angkasa. "Sa, kita pilang bareng oke, kita harus buru buru kebandara sekarang. Kamu juga Fa, kamu harus kebandara sekarang juga"
Bara mengandeng Angkasa dan meninggalkan Faas yang malah plangga plonggo mencerna ucapan Bara.
"Nah nah, itu orang yang dicari cari, Fa, lo kemana aja se," teriak Aldi sambil menghampiri Faas.
![](https://img.wattpad.com/cover/349738867-288-k31823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa (End)
Teen FictionAngkasa tak sengaja menyeret dosennya ke altar dan mengucapkan ikrar pernikahan saat dirinya sedang mabuk karena patah hati. kehidupannya yang berjalan normal, kini berubah sangat drastis karena dosen itu tidak ingin membatalkan pernikahan tak senga...