Chapter 24

31.9K 2.4K 377
                                    

Oh ya. Yang sedang ulangan semester. Disekip dulu. Ini part yang akan sedikit menghantui pikiran kalian walaupun sesaat.

Cara mencintai seseorang itu beda beda. Bara : mengikat pasangannya tanpa paksaan dan selalu diprioritaskan.

Angkasa : sedang berproses mencari jati diri.

Abian : Asal orang yang dicintainya bahagia dia juga bahagia.

Kai : mencintai dengan keegoisannya.

Lucas : akan selalu dipihak yg dicintainya walaupun cintanya tidak terbalaskan.

.

Angkasa dipulangkan Bara selagi pelaku terornya belum ditemukan. Setidaknya dirumah itu Angkasa tidak sendirian. Ada Adnan dan juga papanya yang menjaganya secara bergantian.

Bara akan mencari orang yang sudah berani mengusik istrinya.

"Sa, sementara kamu disini dulu ya dan soal video itu.....aku minta maaf karna tidak ketemu kamu lebih dulu"

Angkasa mengangguk kecil "gak apa apa kok pak, waktu itukan saya masih SD, masa bapak mau mesumin anak SD" jawabnya dengan sedikit memaksakan senyumnya.

Bara mengulum senyumnya  mendengar itu, kemudian memeluk Angkasa lagi dan lagi. Ia tau hati Angkasa banyak luka karenanya, pernikahannya dengan Kai, kemunculan Kai dan sekarang teror yang entah dari siapa.

"Sa, aku pulang dulu yah, kamu jangan keluar sendirian, telpon saya kalau ada apa apa, oke"

"Emm. bapak juga kalau ada apa apa telpon saya"

"Iya sayang"  ucapnya sambil mengusap rambut kepala Angkasa.

Setelah menjelaskan semua permasalahannya dengan keluarga Angkasa, Bara pamit pulang.

Dengan tatapan sendu, Angkasa melihat kepergian mobil Bara dari dalam kamarnya.

Tubuhnya merosot kemudian menyembunyikan kepalanya disela sela kedua lulutnya.

Awalnya Angkasa menolak pulang dan ingin terus disisi Bara tapi, namun Bara tidak mengizinkannya karna terlalu berbahaya. Ditambah setelah teror kucing yang termutilasi itu malamnya datang lagi hal serupa sampai 5 kali.

Bara tidak mau Angkasa semakin terpuruk karna hal itu.

Namun disisi lain Angkasa begitu mengkhawatirkan suaminya, ia takut Bara akan terluka dan dia tidak bisa berbuat apa apa selain bersembunyi.

.

"Bar. Gua udah berusaha melacak pelaku yang neror lu, tapi semua tersusun rapi. Tapi dari potongan tubuh kucing itu, tampak rapi dan itu tidak mungkin dilakukan orang biasa"

"Maksud lu apa Bim"

"Pelakunya seorang profesional, bahkan seorang psycopatpun tidak mungkin serapi itu memotong tubuh korbannya dan kemungkinan pelakunya adalah seorang dokter bedah dan ahli psikologi"

"Lo bener Bim, mental Angkasa yang diserang lebih dulu. Tapi apa mungkin Kai?"

"Bisa jadi Kai hanya otaknya, karna orang suruhan gue bilang kalau mantan isrti lu tidak kemana mana pas rumah lu diteror"

Mereka mencoba memecahkan kasus itu dibantu detektif swasta namun belum membuahkan hasil. Permainan Lucas sangatlah rapi.

Hari demi hari mereka melakukan penyelidikan, mereka tidak menemukan titik terang dan hanya abu abulah yang mereka hadapi.

Teror itu semakin menjadi jadi bahkan sampai kerumah Angkasa. Dan hari ini Adnan kakak Angkasa ditusuk perutnya didepan rumahnya sendiri oleh orang tak dikenal.

Angkasa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang