~BAB 4

1.4K 79 1
                                    

Jangan lupa votmen ya vote dan komen serta share cerita ini...
[Tandai typo bertebaran]
*****

[Sebuah penyesalan pastilah datang diakhir]

🍁Happy reading🍁
_______________________

"Nona kenapa nona melamun terus?" Tanya Bi Mirna dengan wajah khawatir takut terjadi sesuatu dengan Aurora.

"Tidak apa-apa" Jawab Aurora seadanya dan melihat pantulan dirinya di cermin yang telah selesai dirias.

"Cantik, kan? Pasti banyak laki-laki yang akan terpesona pada nona nanti" Ucap Bi Mirna tersenyum sambil melihat pantulan Aurora di cermin. Rambut hitam legam panjang sepinggang dengan iris mata hijau emerald, sangat cantik bagai peri di dunia Fantasi, dengan gaun selutut berwarna putih yang menutup dada.

"Tidak! Saya tidak ingin, lagi pula mereka ingin dekat dengan Saya hanya karena maksud terselubung" Ucap Aurora dengan raut wajah datar membalas ucapan bi Mirna.

Setelah selesai dirias akhirnya Aurora turun kebawah dan berjalan kearah mobil yang akan mengantarnya ke tempat pesta. Selama dalam perjalanan Aurora hanya diam melihat keluar mobil, tidak terasa sudah sampai ke tempat pesta, membuat Aurora bingung.

"Kenapa berhenti?" Tanya Aurora ke sopir.

"Sudah sampai Nona" Jawab sopir membuat Aurora membuka pintu mobil.

Aurora pun turun dan langsung disambut oleh reporter-reporter yang akan meliput acara ini, dan Aurora dibantu para bodyguard untuk masuk kedalam gedung terjadinya acara dan setelah masuk ketempat acara yaitu taman di atas gedung.

"Selamat datang nona" Ucap pelayan menyambut Aurora tersenyum ramah dan membungkuk 90°.

Aurora hanya melihat sekilas dan berjalan ke tempat minuman, Aurora tidak minum-minuman beralkohol dia hanya minum jus kesukaanya yaitu, jus alpukat.

Sesaat sebelum sampai di tempat makanan dan minuman banyak laki-laki yang mulai mendekat dan ingin mengajak Aurora untuk berbicara, tapi sebelum mencapai Aurora. Aurora sudah menyoroti mereka dengan tatapan tajam dan dingin miliknya, seketika mereka langsung menjauh.

Seorang pria berjalan ditengah panggung dengan membawa mic ditangannya dia adalah pembawa acara ini.

"Tes Tes Selamat malam para hadirin yang berbahagia, sambutlah pasangan utama di acara ini …… Tuan Edgar Ellen Arnelise dan Nyonya Asmita Aurora Ellen Arnelise prok…prok…" Ucap pembawa acara dengan tepuk tangan dan disusul para tamu undangan yang hadir.

Asmita dan Edgar keluar dari balik tirai panggung sambil bergandengan tangan. Asmita tersenyum kearah orang orang sedangkan Edgar hanya tersenyum tipis sangat tipis, menunjukkan kesan suami istri yang harmonis dan saling mencintai.

"Mereka benar-benar pandai menipu dan pantas mendapat piala untuk itu" Gumam Aurora melihat mereka dari jauh, terdengar suara kecil tapi Aurora dapat mendengarnya dengan jelas mereka adalah kelompok orang yang sedang berdiskusi.

"Kita harus dapat membunuh Edgar dan jangan sampai kalian melukai nyonya Asmita atau tuan Fan akan marah" Ucap orang ke 1.

"Lalu bagaimana dengan anak mereka?" Tanya orang ke 5.

𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟 𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang