Hay, up nih...
Jangan lupa votmen ya vote dan komen serta share cerita ini...
[Tandai Typo Bertebaran]
*****🍁Happy Reading🍁
_______________________"Kenapa... Kenapa kamu harus ikut kesini? Walau sebagian hatiku senang karena kamu di sini tapi sebagian hatiku yang lain tidak ingin kamu di sini sebagian hatiku takut kamu akan terseret alur dan akan membuatmu terluka" Ucap Aurora pada Eliya yang masih setia menutup matanya.
“Kamu sangat berharga bagiku, kumohon jangan terluka nantinya" Ucap Aurora pada Eliya.
Aurora sudah menganggap Kayla atau yang sekarang bisa disebut Eliya karena bertransmigrasi ke tubuh Antagonis. Aurora menganggap dia lebih dari sekedar sahabat dia sudah menganggapnya menjadi adiknya sendiri dan dia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga Eliya / Kayla untuk jangan sampai terluka.
Ceklek
Pintu terbuka dari luar dan memperlihatkan pasangan paruh baya di depan pintu, Sebenarnya mereka bingung siapa yang menjenguk putri mereka apakah sahabat putrinya? itu tidak mungkin mereka pasti sedang bersekolah dan biasanya mereka akan menjenguk setelah waktu pulang sekolah.
Saat mereka membuka pintu mereka mendengar kalimat terakhir dari gadis yang menjenguk putri mereka, mereka terharu.
Saat pasangan paruh baya itu masuk mereka dapat melihat gadis yang kemarin malam membantu mereka memperbaiki mobil.
"Paman dan bibi yang kemarin? kenapa kalian ke sini?” Tanya Aurora dengan raut wajah bingung.
"Kami ke sini karena ingin menjenguk putri kami. Tadi malam kami lupa menanyakan namamu nak, siapa namamu nak?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Aurora Noelia Luois panggil saja Aurora paman dan bibi." Jawab Aurora memperkenalkan dirinya.
"Ah.... Aurora kamu sahabat jauhnya Eliya, kan? yang menolongnya saat dia diculik" Ucap wanita paruh baya itu setelahnya teringat.
"Bagaimana Bibi bisa tahu?" Tanya Aurora.
"Dia pernah bercerita dan jangan panggil bibi panggil Mommy aja dan Mommy mau mengucapkan terimakasih karena telah menyelamatkan Eliya dari para penculik itu, Makasih ya nak" Jawab wanita paru baya itu yang merupakan ibu dari Eliya namanya Diana.
"Tidak usah berterima kasih Bi maksudku Mom mungkin itu adalah takdir yang membuat saya menyelamatkan Eliya dan bagaimana bisa keadaan Eliya menjadi seperti ini?" Tanya Aurora kepada Mommy Diana
"Eliya mengalami kecelakaan mobil dan sampai sekarang dia belum sadarkan diri dari komanya" Jawab Mommy Diana sedih.
"Saya harap Eliya cepat sadar dari komanya" Ucap Aurora.
"Mommy harap juga begitu Mommy kangen sama sifatnya yang sangat aktif itu" Ucap Mommy dia menyahuti ucapan Aurora.
"Ah.... gini saya yang memasaknya sendiri niat awalnya ingin makan bersama Eliya tapi dia belum sadar jadi ini Aurora berikan ke Mommy saja" Ucap Aurora sambil menyerahkan kotak bekal makanan yang dia bawa pada Mommy Diana.
"Eh... ini" Ucap Mommy Diana terkejut
"Tidak apa-apa terima saja Mom, Aurora tidak bisa lama-lama di sini karena Aurora harus pulang adik-adik di rumah sudah menunggu" Ucap Aurora
"Eh cepet banget udah mau pulang aja" Ucap Mommy Diana berniat mencegah Aurora untuk tidak pulang
"Maaf, Aurora tidak bisa lama-lama di sini" Ucap Aurora menolak
"Kalau begitu Aurora pamit Mom, Paman" Ucap Aurora menyalami tangan mereka.
"Assalamualaikum" Ucap Aurora mengucapkan salam dan berjalan kearah pintu keluar
"Waalaikumsalam" Ucap kedua paruh baya itu.
Saat Aurora keluar dari ruangan inap Eliya dan berjalan ke arah pintu keluar rumah sakit dia tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikan dan mendengarkan obrolannya dengan pasangan paruh baya itu. Seorang pemuda yang masih setia menatap ke arah Aurora yang berjalan keluar.
"Bahkan di dimensi lain pun kamu memiliki teman yang memiliki nama dan wajah yang sama dengan sahabatmu di dimensi sana, tapi belum tentu dia adalah 'dia' " Gumam pemuda itu dan berjalan masuk ke dalam ruangan inap Eliya.
________🍁ᴅᴜᴀ ᴍɪɴɢɢᴜ sᴇᴛᴇʟᴀʜɴʏᴀ
Selama dua minggu ini Aurora sangat serius dalam menggapai impian baru miliknya bahkan sekarang karya Webtoon Aurora sedang nge-hits ngehitsnya, Webtoon yang pertama adalah Perfect Detektif dengan tokoh utamanya adalah seorang Detektif wanita yang bersifat dingin.
Dia menjadi seorang Detektif karena ingin mengetahui siapa dalang dibalik pembantaian keluarganya dengan gambar visual yang benar-benar good looking yang paling terkenal adalah visual antagonis laki-laki yang banyak fansnya daripada protagonis laki-laki.
Banyak novel dan Webtoon lainnya buatan Aurora yang nge-hits lainnya, dia begitu cepat membuat novel karena kesukaan atau hobi lain yang dimiliki Aurora adalah menghalu.
Sekarang ini Aurora sedang
mengendarai motor miliknya dengan kecepatan di atas rata-rata dia mendapatkan kabar dari Mommy Diana bawah Eliya telah sadar. Setelah sampai rumah sakit Aurora terburu-buru memarkirkan motornya setelahnya berlari masuk ke dalam rumah sakit.Setelah sampai di depan pintu ruang inap Eliya, Aurora menstabilkan nafasnya setelahnya dia masuk.
CEKLEK
"Assalamu'alaikum" Ucap Aurora sambil melangkahkan kakinya masuk, dapat Aurora lihat Eliya yang tengah duduk bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit dan dapat dia lihat juga ada dua orang gadis yang duduk di samping Eliya.
"Wa'alaikumsalam" Jawab ketiga gadis yang berada di dalam ruang inap dengan mata ketiganya yang membola terkejut.
"Aurora!!" Ucap Eliya terkejut mengapa Aurora ada disini pikirnya.
"Dia penulis Aurora kan? Please ini mata gue engga salah lihat, kan?" Ucap seorang gadis sambil mengucek kedua matanya, namanya Bulan de' Edward
"Dia penulis Aurora kan? Atau jangan-jangan gue berhalusinasi karena terlalu banyak baca novelnya dia” Ucap gadis di sebelah Bulan ikut mengucek matanya namanya Raine de' Edward kembaran Bulan tapi mereka tidak mirip.
"Bagaimana kalian bisa mengenalku? Kukira hanya Elly yang mengenalku" Ucap Aurora bingung. Aurora tidak menyadari bahwa sekarang dia terkenal karena karyanya.
"Kami fans Webtoon dan novel buatan anda" Ucap Bulan menggunakan bahasa formal dengan mata berbinar semangat.
"jangan terlalu formal padaku kita seusia" Ucap Aurora pada Bulan
"Apa!!" Ucap Bulan dan Raine berbarengan mereka terkejut.
"Kenapa kalian terkejut? apa wajahku terlihat lebih tua dari umurku yang masih 17 tahun?" Tanya Aurora bingung.
"Tidak malahan terlihat lebih muda dari 17 tahun. Terlihat seperti 15-16 tahun hanya dari wajah kalau dari tinggi tidak" Jawab Raine jujur. Tinggi Aurora itu 172, Sedangkan untuk Eliya Si antagonis tingginya 170 untuk ke dua sahabatnya, Raine dia 171 dan Bulan 170.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Aurora ke Eliya.
"Sedikit lebih baik daripada sebelumnya" Ucap Eliya menjawab pertanyaan Aurora.
'Ternyata dia sahabatnya tubuh ini, tidak mungkinkan dia Aurora yang sama' Batin Eliya merasa kecewa.
TBC
__________
Note:
Dipublikasikan:Jangan lupa vote sama komen ya serta share cerita ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟 𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚
Short Story...𝗠𝗲𝗻𝘁𝗮𝗿𝗶 𝗔𝘂𝗿𝗼𝗿𝗮 𝗘𝗹𝗹𝗲𝗻 𝗔𝗿𝗻𝗲𝗹𝗶𝘀𝗲 seorang gadis yang ingin menggapai impiannya tapi harus kandas. Impian mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Setelah tersadar dari kebodohannya bahwa tidak mungkin...