~BAB 14

626 28 2
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ya...

*****

🍁Happy Reading🍁
______________________

"Lah kita mau pergi ke mana?" Tanya Raine bingung karena dia yang menyetir mobil.

"Lah... iya ya, Eliya kita mau ke mana nih?" Tanya Bulan ke Eliya.

"Bagaimana kalau kita ke rumah Aurora saja" Tawar Eliya ke mereka berdua.

"Kita pasti ketahuan kalau ke rumah Aurora" Jawab Raine.

"Maksud gue ke rumah Aurora yang di pelosok. Gue udah kasih tahu Aurora sedikit tentang masalah ini. Aurora juga bakal ke sana" Ucap Eliya memperjelas.

"Ouh... Gitu, Jadi jauh nggak rumahnya?" Tanya Raine.

"Jauh banget di pelosok" Jawab Eliya serius.

"Jauh banget, tapi nggak papa yang penting kita aman" Ucap Bulan.

"Benar keselamatan kita lebih penting" Ucap Raine setuju dengan ucapan Bulan.

"Kalian udah lepas kartu di ponsel belum?" Tanya Bulan.

"Belum kenapa?" Tanya Raine ke Bulan.

"Kita bertiga harus lepas kartu ponsel kita lalu disimpan supaya tidak bisa dilacak oleh Arsenio" Ucap Bulan memberitahu.

"Tumben pinter" Celetuk Raine pada Bulan.

"Sudah-sudah kalau udah kayak gini kalian pasti akhirnya berantem" Ucap Eliya menengahi.

Mereka pun akhirnya pergi melanjutkan perjalanan menuju rumah Aurora yang berada di pelosok desa. Saat di tengah perjalanan Bulan memecahkan keheningan.

"Heh... hari ini Perfect Detective update 'kan?" Tanya Bulan.

"Iya,... eh tunggu kalau Perfect Detektif up berarti I'm Antagonis juga up berarti Aaaa.... Pengen baca" Jawab Raine.

"Setelah sampai di sana aja" Ucap Eliya.

"Elly kamu ngefans sama karakter yang mana?" Tanya Bulan pada Eliya.

"Semua, kalau bisa semua kenapa pilih satu" Jawab Eliya jujur.

"Maruk amat jadi orang. Gue heran sama Aurora bagaimana dia bisa bikin cerita Detektif dan ceritanya itu benar-benar keren kayak Aurora pernah jadi detektifnya" Ucap Raine menanyakan ke mereka berdua.

"Gue juga bingung?" Ucap Bulan juga ikut bingung.

"Kalian kagak bakal ngerti pola pikiran Aurora yang begitu rumit" Ucap Eliya ke mereka berdua.

"Visual-visual yang Aurora gunakan dalam webtoonnya benar-benar gila. Good looking semua cuy, bahkan pengemis pun cakep cuma ada bekas luka bakar aja di wajahnya kalau nggak ada pasti tambah cakep. Apa kalau gue ke sana bakalan jadi good looking ya?" Ucap Raine dengan senyuman halunya.

"Nyetir yang benar kalau nggak mau pindah alam!" Ucap Eliya memperingati Raine.

"Iya iya, ganggu aja orang lagi halu juga" Ucap Raine lalu kembali fokus menyetir.

Mereka pun banyak berbincang di dalam mobil menuju ke pelosok di mana ada rumah Aurora dan Aurora serta adik-adiknya sudah di sana.

********

📍RUMAH AURORA

"Gilaaa... rumahnya indah banget" Puji Bulan sambil melihat rumah di depannya.

Rumah Aurora adalah rumah tingkat 2 dengan banyak kamar. Taman yang luas ada kebun juga di belakang rumah ada danau buatan juga dan jembatan buat menyeberangi Danau. Danau adalah tempat kesukaan orang tua Aurora mereka bertiga sering menghabiskan waktu di sana dengan piknik dan bermain.

𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟 𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang