~BAB 18

523 33 1
                                    

Jangan lupa vote, komen serta share cerita ini ya..

*****

🍁Happy Reading🍁
________________________

"Ra, sudah audah jangan di tanggapin orang kaya dia" Ucap Eliya menenangkan Aurora.

Ucapan Eliya membuat orang yang mengenali suaranya terdiam.

"Eliya.." Ucap Mommy Diana, dia adalah Mommy nya Eliya.

"Mommy" Ucap Eliya berbalik dan melihat di mana pasangan paruh baya yang tengah menangis.

"... I-Ini beneran Eliya? apa yang terjadi hingga wajah Eliya seperti ini? maafin Mommy ini semua pasti karena Mommy 'kan?" Ucap Mommy Diana menangis.

"Daddy juga minta maaf. Putri Daddy mau maafin Daddy 'kan" Ucap Daddy lucas.

Eliya pun berlari ke arah mereka dan memeluk mereka dengan erat.

"Eliya nggak pernah bisa ... U-Untuk membenci kalian... lagi pula ini salah Eliya karena nggak pernah cerita... ke... ke kalian" Ucap Eliya menangis di dalam pelukan kedua orang tuanya.

"Lain kali cerita aja ke Mommy atau Daddy. Kami pasti dengerin dan bantu kamu sayang" Ucap Mommy Diana dan diangguki oleh Daddy Lucas.

"... I-Iya Eliya akan cerita lain kali" Ucap Eliya setuju.

"Sudah-sudah jangan menangis nanti jelek loh dan kenapa wajahmu jadi berbeda seperti ini?" Tanya Mommy Diana bingung.

"Ini hanya topeng Mom. Aku akan melepasnya, Bagaimana sekarang kalian mengenaliku?" Tanya Eliya setelah melepas topeng yang dibuat oleh Aurora.

"... Ini baru anak Mommy. siapa yang membuat topeng ini? ini terlihat seperti asli" Tanya Mommy Diana.

"Ini dibuat oleh Aurora Mom" Ucap Eliya sambil menunjuk Aurora yang melihat mereka dan tersenyum.

"Sir Alvonso tolong tangkap dia! Dia telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap korban bernama Eliya" Ucap Aurora menyuruh polisi yang diundang datang ke acara ini untuk menangkap Cloesetta.

"Ya, siapakah anda? Bagaimana anda bisa mengenali saya?" Tanya seseorang dari belakang Aurora yang bernama Alvonso. Aurora berbalik dan melepaskan topengnya juga sambil tersenyum tipis.

KYAAAA

Kya dia 'kan Seniman Webtoon terkenal itu

Ya, dia cantik banget
Rahimku anget hanya dengan lihat wajahnya yang tersenyum.

Bisa yuk bisa jangan belok ya kenapa dia begitu Maa syaa Allah.

Seandainya aku laki-laki.

Kak Aurora udah lama ga liat makin cantik dan ganteng ya.

Ini mah cegan sama cecan ga sih wajahnya.

"Hah... Seniman webtoon?" Ucap Sir Alvonso bingung padahal gadis di depannya ini adalah seorang detektif.

"Iya itu salah satu pekerjaanku dan menjadi detektif pun salah satu pekerjaanku sudah ya penjelasannya segitu saja." Ucap Aurora menjelaskan.

"Baik Nona detektif" Ucap  Sir Alvonso dan membawanya pergi. 

"Apa yang di lakukan nona detektif di sini?" Tanya seorang pemuda yang baru saja mendekat ke arah Aurora.

Hah dia bilang Nona detektif?

Benar-benar keren ya.

Jadi kak Aurora adalah detektif.

Pantesan saja cerita Detektif yang dia buatnya begitu bagus.

"Oh Detektif Kael kamu juga ada di sini?" Tanya Aurora karena melihat rekannya.

"Saya adalah kakak pertama Eliya dan saya diundang ke sini" Jawab Kael dengan nada lembut nama panjangnya Kael Axel de Axya.

"Hah... Ouh anda kakak pertama Eliya" Ucap Aurora baru saja tahu.

"Dia kakakmu Eliya?" Tanya Mommy Diana berbisik ke Eliya.

"Iya dia kakakku, tapi jika Mommy bertanya mengapa kakak menjadi seperti itu sepertinya karena kakak jatuh cinta pada Aurora" Jawab Eliya yakin sangat yakin.

'Bahkan kembaran kakak di dimensi ini pun mencintai Aurora tapi sayangnya Aurora sangat tidak peka' Batin Eliya menatap keduanya terlebih menatap kakak laki-lakinya dengan prihatin.

"Hehehe.... kamu akan mempunyai kakak ipar secepatnya. Sepertinya kakakmu tidak terlalu bisa dalam hal ini. Mommy yang akan mengurusnya kalau begitu" Ucap Mommy Diana tersenyum mencurigakan di mata Eliya.

Mommy Diana pun mendekati Aurora dan Kael dan bersiap melaksanakan rencana didalam pikirannya.

"Ini siapa? Di mana anakku yang dingin dan datar itu? Ini siapa sekarang yang berdiri di hadapan Mommy? Dia terlihat seperti remaja yang baru saja sedang jatuh cinta?" Tanya Mommy Diana menggoda anak tertuanya ini

"Mommy..." Ucap Kael berusaha menahan diri untuk tidak merusak kesan dirinya pada Aurora.

"Mommy engga bercanda loh ini siapa?" Ucap Mommy Diana terus menggoda putranya itu yang berusaha mati-matian berusaha menjaga imejnya.

Ptff

"Ah... maaf tante Saya mengganggu suasananya" Ucap Aurora meminta maaf karena tawanya telah mengganggu waktu ibu dan anaknya itu.

"Tidak perlu panggil tante, Mommy 'kan sudah pernah bilang panggil aja Mommy. Lagi pula kamu kan calon mantu Mommy" Ucap Mommy Diana ke Aurora.

Hah...

Untuk beberapa saat Aurora loading. Aurora dia bingung dengan ucapan ibu dari sahabat perempuannya ini.

"Mulai saat ini Mommy jodohin kamu sama putra Mommy Kael Axel de Axya. Terima ya! Mommy udah tua tapi Mommy belum punya cucu" Ucap Mommy Diana dengan wajah memelas.

"Mommy" Ucap Kael dengan wajah memerah tapi tetap datar.

Sebenarnya Kael di kehidupan sebelumnya sebagai kakak Kayla dia sudah menyukai Aurora sejak umur Aurora 11 tahun menurutnya Aurora kecil begitu menggemaskan bahkan Aurora yang datar juga menggemaskan.

"Diam kamu! Kamu mau jadi bujang tua karena tidak ada yang mau sama kamu yang membosankan bahkan Adik kamu Alvano saja banyak yang naksir" Ucap Mommy Diana menyindir anak tertuanya.

" Ra mau ya lo jadi kakak ipar gue" Ucap Eliya membujuk Aurora. Kali ini Eliya akan membantu Abangnya ini untuk bersatu dengan Aurora. Aurora yang di bujuk 2 orang pun akhirnya terpaksa mengiyakan.

"Setelah kalian menikah Kael pasti akan membuatmu jatuh cinta padanya. Kael jaga mantu Mommy baik-baik ya! Kalau Engga Mommy bakal nikahin dia ke Aqlan anak tetangga" Ucap Mommy Diana kepada putranya yang masih malu. Malu-malu harimau dia.

"Tidak-" Ucap Kael keceplosan.

"Engga usah malu-malu kayak gitu padahal mau 'kan" Ucap Mommy Diana lagi.

"Pernikahannya akan dilaksanakan 1 bulan lagi aja ya! Mommy sudah tidak sabar nimang cucu" Ucap Mommy Diana lalu berjalan pergi meninggalkan kedua pasangan yang canggung itu.

Sedangkan di sisi Eliya. Dia sedang dihadapkan dengan Kakak laki-lakinya yang menangis dalam pelukannya.

"... Ma-Maafin Kakak... kakak bukan kakak... yang baik" Ucap Alvano menangis dalam pelukan Eliya adiknya.

"Sudah kak... Sudah aku udah maafin Kakak kok" Ucap Eliya. Tiba-tiba seorang pemuda datang memisahkan pelukan Eliya dan Alvano.

"Sudah-Sudah calon istri gue sudah bilang dia maafin lo jadi jangan peluk-peluk calon istri gue lagi!... "

BERSAMBUNG
_____________________

𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟 𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang