Diharapkan sebelum membaca harap memfollow akun author terlebih dahulu dikarenakan author memberikan informasi cerita Claire di wall author.
Jangan lupa VOTE KOMEN jika kalian ingin cerita ini sampai tamat
Happy Reading!
...Saking lama mengobrolnya tidak terasa langit menunjukkan warna orange. Hari semakin sore dan Alaric, Aleana serta Eve pun berpamitan untuk kembali ke kediaman Duke Evans. Untuk Kasim kerajaan dia lebih cepat kembali ke kerajaan setelah mendapatkan cap jari Claire.
"Terimakasih, tuan baron, Xander, nona muda dan tuan muda, sudah mau menerima kami di kediaman kalian." Ujar Alaric.
"Tidak apa-apa, maaf jika pelayanan kami kurang baik, tuan muda." Ujar Baron Lucano.
"Itu sudah sangat baik, tuan baron." Ujar Aleana tersenyum tipis.
"Kalau begitu, kami pamit undur diri dikarekan sore akan segera tiba." Ujar Alaric.
"Hati-hati di jalan, Al. Untuk persiapan rest akademi nanti akan aku beritahu." Ujar Xander.
Alaric menganggukkan kepalanya, "kami bertiga pamit."
Mereka pun pergi dari kediaman Baron Lucano dengan dua kereta yang sudah menunggu.
Sesudah Alaric, Aleana serta Eve pulang, Claire juga ikut berpamitan untuk kembali kekamar.
Claire menatap langit sore dari jendela kamarnya, "apa nanti alul tetap beljalan sepelti di novel atau akan ada pelubahan?" Gumamnya.
"Sepeltinya aku halus bisa melubah bicalaku. Apa kata dunia Claila Balbala yang cantik dan imut selta balbal ini halus cadel? Sungguh memalukan huft."
Awal-awal Claire mendecakkan lidahnya, lalu mencoba menekankan huruf R di lidahnya.
"Lllllllllll, Ah shibal, mengapa lidah bocah ini susah sekali belbicala L?" Kesal Claire.
"Pokoknya halus bisa!" Gumamnya.
Claire beberapa kali terus mencobanya hingga percobaannya yang ke 7 kali lidahnya pun mulai bisa mengatakan huruf R.
"Akhirnya, setelah sekian abad haha lidah cadel hilang! Kan kalau begini lebih baik toh. Aku jadi bisa berbicara lebih jelas dan readers tidak lagi susah memahami perkataanku haha." Ujar Claire gembira.
Claire pun segera bersiap membersihkan diri agar dia bisa memamerkan kelincahan mulutnya di depan paman dan kakaknya.
Ya, pelayan yang biasanya mengurus Claire, dia usir dari kamarnya. Walaupun Claire masih balita jangan lupakan jiwanya seorang gadis yang tentu saja masih memiliki malu untuk memperlihatkan badan kecilnya.
Seusai mandi, Claire keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.
"Masih sepi ternyata. Apa karena aku terlalu cepat ya datangnya." Gumam Claire melihat ruangan itu sunyi.
Claire pun duduk di kursinya dan menunggu mereka datang. Baron Lucano pertama yang datang, lalu disusul William yang juga sudah membersihkan diri. Terakhir Xander yang sedang berjalan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAIRE (Segera Terbit)
FantasyClaira Barbara seorang gadis cantik berumur 15 tahun yang memiliki sifat barbar dan tidak bisa diam. Pada saat Claira pulang sekolah, tidak sengaja dirinya melihat sebuah novel yang menceritakan kisah cinta tragis seorang antagonis. Melihat deskrips...