Jangan lupa vote dan komen cerita ini
Jika kalian ingin lanjut ke part selanjutnya.Oh iya, yang paling author malesin kalau double up atau crazy up tuh, yang vote nya beda di tiap bab gitu.
Jadi jangan dibedakan vote nya ya, jika kalian vote satu bab maka satu bab lainnya di vote juga.Tetapi author juga berterima kasih telah vote cerita ini kalau bukan karena kalian cerita ini tidak akan ramai.
Happy Reading!
...Acara ulang tahun Xander pun dimulai. Banyak para bangsawan yang mengucapkan bertambah umurnya putra Baron Lucano. Seharusnya Raja hadir namun dia diwakilkan oleh tangan kanannya. Raja sedang sibuk dengan bertambahnya wilayah untuk kerajaan.
"Tidak aku duga, putramu ternyata akan segera masuk akademi." Ujar Marquess Marcellino.
"Ya, aku pun tidak menyangka, putraku akan cepat bertumbuh besar. Padahal baru saja aku menggendongnya tapi sekarang dia sudah berani memerintah aku." Kekeh Baron Lucano.
"Apa kau yakin jika putramu nanti akan lolos di Akademi Graziano?" Tanya salah satu pria paruh baya yang ternyata seorang Count di Kerajaan Graziano yaitu Count Harry.
"Apa maksudmu?"
Count Harry terkekeh remeh, "aku dengar dari putraku yang menjabat sebagai guru di akademi, test itu akan sangat sulit. Bahkan dia berkata peluang untuk lolos hanya lima persen."
Count Harry memiliki sifat angkuh, sombong dan sering menginjak bangsawan yang dibawahnya. Sebelumnya dia hanya seorang Baron seperti Baron Lucano akan tetapi karena Count Harry memiliki putra yang diangkat menjadi guru Akademi Graziano, dia pun diangkat menjadi Country. Banyak yang tidak suka dengan Count Harry yang selalu menyombongkan putri nya itu. Putrinya adalah salah satu murid terbaik dari Akademi Graziano. Yang juga nantinya adalah teman dari Aleana di novel.
Baron Lucano menatap santai Count Harry didepannya, "aku percaya pada putraku. Jika memang dia tidak lolos maka aku bisa mengirimnya ke akademi lainnya yang tidak kalah bagus dari Akademi Graziano."
"Itu benar. Daniel saja lolos ujian angkatan kemarin." Ujar Marquess Marcellino mengingat anak sulungnya yang sudah memasuki akademi.
Count Harry mendengus, "itu karena tuan muda Daniel memang jenius, tuan. Kalau Xander saya merasa ragu jika dia akan lolos."
"Mengapa Anda berbicara seperti itu, Tuan Harry?" Tanya pria paruh baya lainnya yang sedari tadi hanya menyimak.
"Maaf, tuan duke. Saya hanya merasa kemampuan Xander tidak seberapa dan usaha dia masuk Akademi Graziano pasti akan sia-sia. Saya hanya tidak mau dia bersedih, tuan." Jawab Count Harry tersenyum puas melihat wajah muram Baron Lucano.
Duke Evans adalah orang yang menanyakan alasan Count Harry berkata demikian. "Jika Xander tidak lolos maka putraku juga tidak akan lolos. Jadi kau berharap putraku tidak akan lolos juga, huh?"
Count Harry kelabakan, "b-bukan seperti itu, tuan duke."
Claire yang menguping pembicaraan sang paman dengan kepala bangsawan lainnya hanya diam tetapi tatapan tajamnya menusuk.
William yang disamping Claire mengetahuinya jika Claire sedang kesal pada Count Harry. "Sudah, lebih baik kita temui Xander." Ujar William.
"Liam, duluan saja. Claire ingin ke paman." Ujar Claire lalu pergi.
Claire berjalan mendekat dan melihat Count Harry yang sedang menunduk melihat tatapan tajam Duke Evans.
"Bukankah seorang terhormat sejati tidak akan meremehkan seseorang?" Ujar seorang balita terdengar di telinga mereka.
Mereka menunduk dan melihat Claire berdiri dengan tersenyum miring.
"Apa maksudmu?" Tanya Count Harry menatap tidak suka.
"Oh, apa anak kecil ini harus mengulang kembali perkataannya? Ck, aku tidak tau pendengaran tuan terganggu, karena Claire sedang berbaik hati maka akan Claire jelaskan. Seorang pria sejati tidak akan meremehkan sang lawan. Mau itu laki-laki, perempuan, atau bahkan hanya seorang anak kecil. Karena seorang terhormat atau ksatria sekalipun tau musuh yang terlihat lemah adalah musuh yang harus di waspadai. Apa tuan paham? Atau perlu saya jelaskan lagi? Oh jika anda memang memiliki kapasitas otak yang kecil maka akan saya jelaskan ulang." Ujar Claire tersenyum miring.
Mereka menatap Claire dengan pandangan kagum sedangkan Count Harry marah merasa terhina mendengar Claire.
"Apa kau tau jika hukuman menghina anggota bangsawan adalah berat?" Ujar Count Harry marah.
Baron Lucano ingin berbicara tetapi Claire menatap sang paman agar tidak ikut campur.
Claire terkekeh mendengar perkataan Count Harry, "jika begitu maka anda juga akan dihukum, tuan. Anda tidak lupa bukan jika anda telah meremehkan darah murni bangsawan Lucano, oh jangan lupakan putra dari Duke Evans." Ujar Claire santai tetapi membuat Count Harry terdiam.
Baron Lucano terkekeh di dalam hati. Sedari awal, dia sudah merasa bahwa keponakannya itu memang berbeda.
Berbeda dengan Baron Lucano, Marquess Marcellino dan Duke Evans terkejut dan terkagum dengan Claire. Terbesit ide mereka untuk menjodohkan Claire dengan putranya.
Sedangkan Count Harry tersenyum miring setelah terdiam beberapa saat. "Memangnya anak sekecilmu bisa apa, huh? Jika kau berbicara seperti itu maka banyak orang yang akan berkata bahwa kau hanya omong kosong haha."
Claire terkekeh sinis, "lagi dan lagi kau meremehkan lawanmu, tuan. Ingat baik-baik bahwa aku Claire Jocellyn de Theodore, putri satu-satunya bahkan keturunan satu-satunya dari bangsawan Theodore. Sekalipun Raja menghentikanku untuk menghukummu dia tidak akan berani, karena apa? Karena pada hakikatnya bangsawan Theodore lebih tinggi dari Raja Graziano." Ujar Claire dengan nada dingin menatap tajam Count Harry lalu pergi dari hadapan mereka. Claire sangat muak melihat wajah angkuh pria paruh baya itu.
Sedangkan yang lainnya, mereka tersentak kaget mendengar nada Claire yang begitu tajam bahkan Duke Evans bergidik ngeri merasakan aura yang dikeluarkan Claire. Begitu khas aura bangsawan Theodore di dirinya.
...
Ingat jangan lupakan Vote and komen
Papay❤️
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAIRE (Segera Terbit)
FantasyClaira Barbara seorang gadis cantik berumur 15 tahun yang memiliki sifat barbar dan tidak bisa diam. Pada saat Claira pulang sekolah, tidak sengaja dirinya melihat sebuah novel yang menceritakan kisah cinta tragis seorang antagonis. Melihat deskrips...