Eve yang menyebalkan

20.7K 1.6K 16
                                    

Sebelumnya jangan lupa Vote and Komen ya!

Oh iya, bantu author 1k followers yuk, jika target terpenuhi maka author akan carzy up bukan hanya itu author akan membuat cerita baru lagi yang tak kalah menarik.

Happy Reading.

...

Suasana di ruang tamu kediaman Baron Lucano hening beberapa saat. Tidak ada yang memulai pembicaraan membuat Baron Lucano pun turun tangan.

"Bagaimana tentang ujian masuk nanti, tuan muda? Apakah ujian itu akan sulit?" tanya Baron.

"Menurutku ujian angkatan kali ini lumayan sulit, tuan baron. Dikarenakan bukan hanya dari bangsawan kerajaan ini saja melainkan ada beberapa bangsawan dari Kerajaan George juga mendaftar di Akademi Graziano." jawab Alaric.

"Aku jadi merasa gugup tentang ujian nanti." ujar Xander menghela nafas.

Claire menyentuh tangan mungil Xander, dia meyakinkan Xander apapun hasilnya dia sudah melakukan yang terbaik.

"Apakah ini putri bungsu Duke Evans?" tanya Baron menatap Aleana.

"Salam, tuan baron. Saya Aleana Gretha de Evans putri bungsu dari Duke Evans." jawab Aleana.

Baron mengangguk kepala dengan puas melihat Aleana sangat manis dan juga lucu. Terbesit ide untuk menjodohkan putranya dengan Aleana. Lalu pandangannya beralih kesamping Aleana. Dia heran mengapa gadis kecil itu terlihat anggun bak wanita dewasa jangan lupakan bibirnya yang selalu tersenyum lembut.

"Siapa nona kecil disamping anda, nona Aleana? saya melihat dia datang bersama anda dan tuan muda." tanya Baron.

Belum sempat Aleana berbicara, gadis kecil yang tidak lain Eve langsung menyapa Baron dengan nada lembut dan ceria. "Salam, tuan baron. Saya Everetta Yolle putri kepala pelayan kediaman Duke Evans. Hallo, nona kecil. Kita berjumpa lagi, apa anda masih mengingat saya?" ucapnya menatap Claire.

Kini atensi semua orang menatap Claire. Claire pun mengerutkan kening, "Ya, saya masih mengingat anda." jawabnya singkat.

Apa Eve memang semenyebalkan ini? Batin Claire.

"Apa kau pernah bertemu dengannya, Claire?" tanya Baron.

"Ya, tuan baron. Nona kecil kemarin menyelamatkan saya." alih-alih Claire yang jawab namun Eve yang menjawab Baron Lucano membuat Xander menatap tidak suka.

"Yang ditanya Claire bukan kau." kesal Xander.

Eve tersenyum kikuk dan melihat Alaric dan Aleana menatap tajam dirinya, "m-maafkan saya. Saya terlalu antusias melihat nona penyelamat." ujarnya menunduk.

"Ya, tidak apa-apa. Itu normal bagimu sebagai anak kepala pelayan yang tidak tau tata krama." Sarkas Xander.

"Maafkan pelayan saya, tuan baron, Xander, nona muda." sesal Alaric.

Eve kini hanya diam mendengar percakapan mereka tapi tatapannya jatuh pada William yang sedari tadi hanya diam. Dia juga melihat tautan tangan mereka menyatu. Dia ingin berbicara tetapi melihat tatapan dingin Aleana membuat dia kembali tutup mulut.

"Ada apa, Liam?" bisik Claire melihat tangan yang ia genggam terkepal.

"Liam, tidak suka dia." bisik Liam di telinga Claire.

Sejenak Claire merona merasakan deru nafas William di telinganya namun pikiran itu ia hilangkan. "Kamu tidak menyukainya?"

William mengangguk dan menatap tajam Eve.

"Awas kamu suka loh nanti."

William berdecak, "tidak akan."

"Jangan tellalu benci, Liam. Bisa saja benci itu belubah menjadi cinta." gumam Claire.

"Liam tidak mungkin melanggar perkataan Liam sendiri." tegas William sedikit berbisik.

Ya, kita lihat saja nanti, William. batin Claire.

"Xander, apa nona kecil ini adikmu yang kau ceritakan?" Tanya Alaric menatap Claire.

"Ya, dia adik sepupuku. Hati-hati dengannya, dia seperti macan." Ujar Xander.

Mereka menahan tawa melihat ekspresi masam Claire.

"Salam, tuan muda, nona muda. Saya Claile Jocellyn de Theodole." Ujar Claire menundukkan kepalanya.

Aleana tersenyum gemas melihat Claire yang menatap tajam Xander. "Hallo, nona. Saya Aleana, ah anda sangat menggemaskan sekali." Ujarnya dengan nada ceria.

"Ya, nona. Nona kecil sangat imut." Ujar Eve.

Claire tersenyum kikuk, "telima kasih, nona."

"Lalu disampingmu, apa dia kakakmu?" Tanya Aleana melihat William yang hanya diam.

Claire merenung sejenak, tidak banyak yang mengetahui William anak haram Raja Jasver. Mereka hanya mengetahui jika Raja Jasver memiliki anak diluar pernikahan tetapi tidak mengenal wajah anak itu.

"Dia putra kenalanku, nona Aleana." Ujar Baron membantu Claire.

"Jika boleh tau siapa nama anda, tuan muda? Saya penasaran sedari awal." Ujar Eve anggun.

William mengerutkan kening, bukankah nada itu seperti wanita bangsawan yang menyukai seseorang.

"William, namanya William Prince." Ujar Claire melihat William yang tidak mau menjawab.

Apa memang alurnya seperti ini? Mungkin Liam menyukai Eve saat remaja nanti. Batin Claire.

Suasana hening kembali tetapi hanya sesaat karena salah pelayan kediaman Baron Lucano tiba-tiba saja datang.

"Maaf, tuan baron. Diluar Kasim kerajaan datang membawa sebuah surat." Ujarnya menunduk.

Baron pun meminta pelayan itu untuk membawa Kasim kerajaan.

Masuklah Kasim kerajaan membuat semua orang disana penasaran.

"Salam, tuan baron. Saya disini hanya ingin menyampaikan surat kepemilikan wilayah bangsawan Theodore, tuan." Ujarnya sopan.

"Baik, mari kita bicarakan ini di ruang kerjaku." Ujar Baron.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan anak-anak yang penasaran tentang wilayah itu.

...

Jangan lupa Vote Komen.
Follow akun author juga!

Byebye❤️

Tbc.

CLAIRE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang