Bertemu Malaikat Rafael

10.7K 955 41
                                    

Apa kabar kalian?
Sebelum membaca diharapkan
Jangan lupa Vote Komen yaa.

Happy Reading!
...

"Tuan Sam, nona muda ingin menghadap." Ujar seorang ksatria.

Seorang pria paruh baya atau disapa dengan Tuan Sam pun menolehkan perhatiannya. "Untuk apa dia kemari?"

"Sepertinya ada yang ingin diberitahu oleh nona, Tuan." Jawab ksatria itu.

"Suruh dia menghadapku." Titah tuan Sam.

Ksatria itu pun pergi hingga beberapa saat dia kembali lagi namun dia tidak sendiri melainkan berjalan bersama seorang gadis yang memakai gaun bangsawan. Setelah mengantarkan gadis tersebut ksatria itu pun pergi.

"Ada apa?" Tanya tuan Sam.

Gadis itu mencoba untuk tidak gugup di hadapan pria paruh baya itu. "Tuan Alaric sepertinya mengetahui saya sebagai mata-mata di istana, tuan."

Tuan Sam mengeraskan rahangnya. "Bagaimana bisa?! Bukankah sudah aku katakan untuk berhati-hati agar mereka tidak mencurigaimu?!" Bentaknya.

Gadis itu bergetar mendengar amarah dari pria paruh baya itu. "S-saya tidak tau, tuan. Semua sudah sesuai yang kita rencanakan bahkan pangeran dan raja tidak mencurigaiku tetapi entah kenapa putra Duke itu bisa mengetahui aku sebagai mata-mata di istana."

Tuan Sam mengerutkan keningnya, "memang tidak perlu diragukan lagi, keturunan keluarga Hans memang memiliki insting yang begitu kuat. Raja dan Pangeran saja yang bodoh bahkan anak ingusan seperti Alaric saja mengetahui jika musuh sudah memasuki istana." Gumamnya.

"Saya rasa tuan Alaric tidak akan menganggu rencana kita, tuan. Tuan Alaric pasti mengancam nona agar nona tidak bertindak buruk kepada keluarganya dan saya yakin jika tuan Alaric sengaja tidak memberitahu pihak kerajaan tentang nona muda sebagai mata-mata di istana." Ujar tangan kanan tuan Sam yang sedari tadi hanya menyimak.

Tuan Sam menganggukkan kepalanya. Di kehidupan pertamanya memang pihak bangsawan Evans tidak mendukung pihak kerajaan.

"Ku harap kau lebih berhati-hati lagi. Jika sampai pihak istana mengetahui tentang dirimu, maka adik serta ibumu akan ku bunuh, Eve." Ujar tuan Sam menyeringai.

Gadis cantik itu menunduk mengepalkan tangannya. Ya dia adalah Everetta Yolle de Evans.

...

Claire berlari mengejar seorang pria paruh baya yang begitu mirip dengan wajahnya.

"Tuan, tunggu!" Teriak Claire.

Akan tetapi pria paruh baya itu mengacuhkan teriakan Claire seakan-akan dia tidak mendengar suara Claire.

"Sialan, kenapa dia begitu cepat berlari. Aku tidak salah lagi, perasaan ini begitu berdebar merasakan aura dari paman itu. Siapa dia? Apa dia ada hubungannya dengan keluarga ayah?" Ujar Claire setelah tidak melihat orang itu.

"Claire Jocellyn de Theodore." Suara misterius itu membuat Claire terkejut.

Claire menatap sekelilingnya yang begitu sepi dan hening. Bukankah tadi ramai? Pikirnya.

CLAIRE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang